Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aku kok Sulit ya Berbagi?

5 Januari 2025   19:08 Diperbarui: 5 Januari 2025   19:32 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sulit Berbagi (Sumber: Unmasking the Narc.com/pinterest)

Kembali ke proses belajar untuk memberikan diri tanpa pilih kasih, setelah 90 detik berhasil menerima ampas rasa keberatan untuk berbagi, kita dapat kembali melanjutkan aktivitas tanpa terburu-buru melakukan pemberian "artifisial". Percayalah, bila pemberian tersebut memang sungguh dibutuhkan oleh pihak lain, mereka tetap akan menerimanya dari perantara lain di kehidupan meskipun itu bukanlah kita.

Biasanya, hati kita pun akan tergerak untuk menerobos ampas rasa keberatan, lalu tegas memberi secara tulus, manakala kita menyadari pihak lain mutlak membutuhkan pemberian diri kita tersebut. Bilamana tidak mendesak, namun itu penting, kita dapat melakukan "langkah bayi" dalam pemberian diri, yaitu melakukan pemberian kecil dan termudah pada saat itu sebagai pembuka jalan.

Perilaku memberikan diri yang tulus ikhlas secara kecil-kecilan lama kelamaan akan menjadi kebiasaan dan tumbuh membesar seiring waktu. Penetapan target moderat juga akan mendorong pertumbuhan dalam melakukan pemberian diri secara kontinu.

Bukan mustahil, nasihat bijak untuk mencintai sesama seperti mencintai diri sendiri pun dapat semakin menjadi kenyataan di akhir hidup kita nanti. Seperti kata pepatah: "Gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati meninggalkan belang; Manusia mati janganlah meringiskan taring; apalagi mati dan membebani hutang." Hehehe.... Salam hangat!***(eL) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun