Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Toleransi

1 September 2024   07:12 Diperbarui: 1 September 2024   07:18 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi toleransi (sumber: studentartguide.com)

Menyembah Sang Tuan lebih dari segala

Melayani sesama dengan hati nan rendah

Terjebak dalam peran

Manusia semakin dalam merindu

Meniti hidup sampai akhir zaman

Namun Harapan tiada berujung temu

Manusia purna

Menaruh hormat pada rahmat terberi

Mensyukuri damai dalam dunia sandiwara

Menjadi Kasih tanpa laku syarat dan kondisi

(Levianti, Bandung, 1 September 2024)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun