Otakku ingin unggul melebihi yang lain
Sementara hatiku ingin merendah dan menghindari congkak
Keduanya terasa nyata meski hanya berakar dalam dunia ingin
Menutupi keberadaan, pun sejatiku terinjak
Gelombang pasang ketidasadaranku bahkan membenamkanmu
Sebagai biang keladi atas sakit hatiku
Jiwaku pun terseret ke dalam pusaran benci
Menggelapkan seisi samudera cinta di hati
Namun sumber terang nurani tak kan pernah padam
Menuntunku yang tertatih-tatih meniti waktu dan ruang
Meninjau luka dengan sudut pandang nan ragam
Membuka cakrawala maklum dan uluran maaf terbentang
Karena aku pun sama seperti kamu
Yang kerap yakin benar padahal sedang tidak sadar
Kita adalah kawan seperjalanan yang belajar saling bantu
Tuk melepas ketakutan dan kembali menghidupkan sinar***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H