Entah insan turut.
Atau insan tinggal.
Ketukannya pasti tak pernah lengah.
Menjadi pusat acuan.
Belajar melalui pengalaman.
Yang dialami dulu-sekarang-kemudian.
Yang dialami pribadi maupun kawan.
Adakah jiwa bertumbuh?
Kesadaran mengamat-amati kejadian.
Lihatlah betapa manis senyuman.
Pun betapa sakit penolakan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!