Mentari pagi melukiskan cahayanya.
Lihatlah dedaunan yang bergoyang.
Dan air kolam yang beriak-riak.
Gemulainya menari dalam bayang-bayang sinar.
Menerangi relung asa.
Berharap meraih cita.
Maupun cinta.
Bangkitlah gairah.
Waktu terus melangkah.
Entah insan turut.
Atau insan tinggal.
Ketukannya pasti tak pernah lengah.
Menjadi pusat acuan.
Belajar melalui pengalaman.
Yang dialami dulu-sekarang-kemudian.
Yang dialami pribadi maupun kawan.
Adakah jiwa bertumbuh?
Kesadaran mengamat-amati kejadian.
Lihatlah betapa manis senyuman.
Pun betapa sakit penolakan.
Campur sari meresap ke dalam sukma.
Memberi nutrisi.
Membangun makna.
Menerbit syukur.
Menguak rasa keberadaan dan terhubung.
Adakah jiwa bertumbuh?
Saat unsur hidup bertambah,
adakah jiwa bertumbuh?
Kala unsur hidup lepas taut,
tidakkah jiwa pun bertumbuh?
Tumbuh.
Tumbuh.
Tumbuhlah jiwaku.
Lihatlah jiwaku tumbuh.
Betapa hidup kasihMu!***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H