Usai beberes tanggung jawabnya di kelas, sang guru diam sejenak sebelum pulang.
Dalam diamnya, semarak merdeka belajar tadi terentet ulang.
Dari tutur riwayat uang, hiduplah semangat berkembang.
Seperti riwayat jiwa yang tidak lagi kerontang oleh hujan lebat rahmat yang tertuang.
Sejak dulu hingga sekarang,
manusia terus berjuang memenuhi keinginan yang tak kunjung usai.
Meski transformasi seolah bergerak maju, dan mundur pun pantang,
namun adakah jiwa pun tumbuh tersemai damai?
Guru jadi teringat pesan mendiang ibu.
Keinginan akan dunia tidak akan pernah ada habisnya.
Terus berjuang memenuhi keinginan dunia sudah pasti 'kan berujung kembali dahaga.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!