dari niat memberi manfaat,
menjadi sebuah target yang melekat.
Waktu dan tenaga yang dikerahkan menjadi berlebihan.
Menurut Hawkins (2013), proses berlebihan menunjukkan kesadaran berfungsi pada level kebanggaan.
Keyakinan diri pun bermutasi menjadi kesombongan, lupa bahwa semua hasil itu berkat kuasa Tuhan.
Sikap menuntut dan mendesak juga membuat diri lalai menaruh hormat kepada setiap ciptaan.
Namun, hukum semesta itu berlaku adil dan merata.
Semakin berlebihan dalam upaya memperoleh sesuatu, justru hasilnya semakin jauh dari harapan.
Ketidaksadaran membuat diri terus membentur-bentur tembok kekecewaan.
Ragam jurus pikiran untuk mengobati hati hanya sekedar memberi rasa nyaman sementara.
Alih-alih melanjutkan usaha untuk membalikkan kecewa menjadi positif, lebih baik berhenti sejenak.