Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diam

22 April 2023   18:05 Diperbarui: 27 April 2023   08:57 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Canva

apakah kamu sungguhan mengerti arti perayaan,

memahami isi hati untuk didoakan,

dan tulus memaafkan diri sendiri sebelum memintanya?;

aku diam tidak mengiyakan.

Di tengah diam:

kubergetar oleh kemeriahan,

kumelayang dalam kekosongan,

kuterima konflik-perbedaan;

energi merambatiku halus.

Kita rayakan momen sekarang,

sadari rahmatNya yang terus mengalir dan menghidupkan,

terima kekurangan dan saling dukung pertumbuhan;

diam pun bergelombang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun