Mohon tunggu...
Anastasia Dapa
Anastasia Dapa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Atmajaya Yogyakarta

Keep the spirit and never give up!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Siapa Bilang Anak Rantau Bebas Berekspresi?

11 November 2022   22:04 Diperbarui: 11 November 2022   22:12 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: instagram.com/gmsmanado

Kamis, 4 agustus 2022, Gereja Mawar Sharon di Manado menyelenggarakan worship night pada salah satu mall besar di Manado. Worship night yang diselenggarakan sempat viral di tiktok sehingga secara tidak langsung memperkenalkan kepada masyarakat bahwa sulawesi utara menganut sistem solidaritas agama yang tinggi, karena jarang ditemukan ibadah yang diselenggarakan ditempat umum seperti mall. 

Dilansir dari databoks Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat, jumlah penduduk di Sulawesi Utara mencapai 2,66 juta jiwa hingga 30 Juni 2021. Dari jumlah tersebut, mayoritas atau 1,67 juta jiwa (62,98%) beragama Kristen. Daerah yang sudah terdata memliki masyarakat dengan mayoritas beragama Kristen ini membuat mereka leluasa melakukan kegiatan keagamaan kapanpun dan dimanapun.

Tantangan budaya dalam konteks ini dapat kita temukan pada mayoritas agama di Yogyakarta, sebagaimana kota yang saat ini sedang menjadi tempat saya melanjutkan pendidikan. 

Belum ditemukan suatu agama melakukan peribadatan di tempat umum seperti mall, apalagi agama kristen dengan posisi daerah Yogyakarta yang memiliki mayoritas agama islam. 

Tingkat toleransi di Yogyakarta menurut sepengalaman saya cukup baik. Dilansir dari databoks Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat, jumlah penduduk Yogyakarta sebanyak 3,68 juta jiwa per 30 Juni 2021. 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 3,41 juta jiwa (92,87%) beragama Islam. Tetapi dengan mayoritas agama yang 93% menyelimuti kota Yogyakarta, agama lain tidak diasingkan atau dibedakan melainkan tingkat toleransi masih kuat. 

Hanya saja, masih belum memungkinkan jika kita lihat kebelakang pengadaan worship night di manado kemudian hal yang sama kita lakukan di kota ini melihat angka mayoritas masyarakat di Yogyakarta yang beragama muslim.

Sumber Foto: instagram.com/ireneratnasarisetyaningsih
Sumber Foto: instagram.com/ireneratnasarisetyaningsih

Pengalaman saya yang merupakan penduduk asal Sulawesi utara, jika akan melaksanakan ibadah hingga membuat tenda disatu lintasan jalan dan menutup jalur itu tidak masalah karena kebutuhan untuk keagamaan. 

Penduduk di Sulawesi utara sangat menghargai kegiatan keagamaan, agama Kristen di sana terkenal rutin melakukan ibadah per wilayah dengan sistem rumah ke rumah sesama jemaat. 

Sampai-sampai datang ibadah sudah menjadi rutinitas setiap penduduk yang beragama Kristen di sana. Walaupun terkenal dengan mayoritas Kristen, agama-agama lain tidak diasingkan melainkan tinngkat toleransi di Sulawesi utara tetap tinggi. 

Contohnya pada saat momen natal, penganut agama Kristen di Sulawesi utara memiliki adat istiadat yang diberi nama open house yakni menyiapkan bermacam-macam makanan di rumah dan mempersilahkan siapa saja untuk datang berkunjung ke rumah mereka. 

Sering terjadi karena sesama penduduk yang beragama Kristen melakukan open house maka, mereka tidak saling berkunjung ke sesama Kristen melainkan yang beragama non Kristenlah yang berkunjung. 

Budaya seperti ini saya temukan juga setelah bercerita dengan teman-teman yang berasal dari wilayah timur Indonesia. Mereka juga memiliki adat yang sama ketika momen natal, tradisi seperti ini membuat anak-anak rantau yang berkuliah di luar kota sangat menanti-nantikan momen natal karena ingin pulang ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga.

Tantangan budaya adat istiadat pada momen natal yang menjadikan anak rantau ingin selalu pulang ke kampung halaman, seperti pada cerita di atas juga tidak memungkinkan terjadi di Yogyakarta sebagai kota tempat melanjutkan pendidikan. 

Anak-anak rantau bisa melakukan hal serupa tetapi suasana yang akan terjadi pasti akan sangat berbeda. Suasana natal dimana keluarga besar berkumpul dan berbagi cerita ditengah kesibukkan mempersiapkan rumah untuk mengundang tamu serta menantikan hari natal, tidak dapat kita temukan dimanapun kecuali kampung halaman kita. Karena, keluarga adalah tempat untuk kita pulang setelah menjalani kehidupan.

Daftar Pustaka

Databoks.katadata.co.id. (2022, 30 Maret). Lebih dari Separuh Penduduk Sulawesi Utara Beragama Kristen pada 2021. Diakses pada 11 November 2022, dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/30/lebih-dari-separuh-penduduk-sulawesi-utara-beragama-kristen-pada-2021#:~:text=Agama%20terbesar%20kedua%20yang%20paling,0%2C15%25)%20beragama%20Buddha.

Databoks.katadata.co.id. (2021, 17 September). Sebanyak 92,87% Penduduk Yogyakarta Beragama Islam pada Juni 2021. Diakses pada 11 November 2022, dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/17/sebanyak-9287-penduduk-yogyakarta-beragama-islam-pada-juni-2021#:~:text=Dari%20jumlah%20tersebut%2C%20sebanyak%203,jiwa%20(0%2C09%25).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun