Pondok Mentari Cilik Rumamis adalah salah satu pondok belajar anak yang terletak di desa Rumamis, Kabupaten Tanah Karo. Didirikan pada tanggal 4 Desember 2020, kini Mentari Cilik sudah berdiri sekitar 2,5 tahun. Diawali dengan kekhawatiran seorang mahasiswa Universitas Sumatera Utara bernama Grace Desy Ratu Fiona br Sitepu akan rendahnya minat ingin belajar anak-anak di Tanah Karo apalagi sejak pandemi, Grace Sitepu memantapkan keinginannya untuk membentuk sebuah pondok belajar.
Pada awalnya, tujuan didirikannya Pondok Mentari Cilik adalah menjadikan sebuah tempat aman atau pondok aman bagi anak-anak di desa. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya tingkat kriminalitas terhadap anak seperti kekerasan verbal, fisik, dan seksual bagi anak-anak di Kabupaten Karo. Minimnya partisipasi dan perlawanan anak atas tindakan semena-mena orang dewasa membuat banyak sekali generasi muda di Kabupaten Karo terpaksa memutuskan pendidikan dan mengalami trauma terhadap kekerasan orang tua.
Grace Sitepu selaku pendiri dari Pondok Mentari Cilik melihat isu tersebut dan bertujuan membuat rumah aman yang dimana anak-anak akan mendapatkan perlindungan, konseling dan sosialisasi apabila mengalami kekerasan. Namun alih-alih membuat rumah aman, pada tahun yang sama Grace melihat sebuah isu yang lebih penting, yaitu pendidikan. Pada tahun itu terjadilah pandemi yang sangat mempengaruhi minat belajar anak-anak khususnya anak-anak di desa.
Pandemi membuat anak-anak tidak bisa datang ke sekolah dan melakukan pembelajaran secara jarak jauh. Pembelajaran juga sepenuhnya dialihkan menjadi pembelajaran daring yang mengharuskan anak-anak harus memiliki gadget yang mumpuni. Tentunya hal tersebut menjadi tantangan yang sangat besar bagi anak-anak desa yang masih sangat terbatas dalam akses internet dan teknologi.
Melihat dua permasalahan tersebut, akhirnya Grace Sitepu berkesimpulan untuk membuat sebuah pondok yang mampu memberikan rasa aman kepada anak-anak, serta sebuah pondok yang bisa memberikan ruang untuk menumbuhkan minat belajar yang sempat hilang karena pandemi.Â
Sempat Ditolak oleh Beberapa Desa
Dalam usaha Grace membangun sebuah pondok tentunya melalui beberapa tantangan termasuk menentukan lokasi dari pondok. Saat melakukan wawancara, Grace mengatakan bahwa idenya sempat ditolak dan tidak direspon oleh beberapa desa. "Dulu sempat datang ke tiga desa, ada desa Lingga, desa Dokan, dan desa Rumamis. Dulu cukup ambisius untuk dua desa yaitu Lingga dan Dokan karena dua desa ini desa budaya ya, jadi selain pembelajaran kita juga bisa angkat dan kenalkan budaya yang ada. Tapi sayang sekali saat mengajukan ide ke kepala desa Dokan dan Lingga, tidak ada respon yang jelas," ujar Grace.
Karena sudah ditolak dua kali, tentunya tumbuh rasa menyerah dari hati Grace. Namun sebuah tekad yang baik tentunya akan mendapatkan sebuah jalan. Â Karena dibantu oleh keluarga di desa Rumamis, akhirnya Grace diberi kesempatan untuk membangun sebuah pondok belajar di desa tersebut.
Sudah Berdiri Selama 2,5 Tahun dan Sedang Menggaungkan 5 Hak Anak
Adapun jadwal rutin Pondok Mentari Cilik Rumamis bertemu dengan anak-anak ada di hari Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu. Kegiatan Pondok Mentari Cilik meliputi belajar bersama yang sudah dijadwalkan seperti belajar matematika, bahasa Inggris, dan beberapa pelajaran lainnya. Selain itu ada juga belajar ringan seperti belajar bernyanyi, menari, menggambar dan mewarnai.