Mohon tunggu...
Anastasia Bernardina
Anastasia Bernardina Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka Aksara

Berbagi energi positif dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hidangan Makan Siang yang Aneh (Petualangan Rahasia Part 3)

28 Januari 2023   19:00 Diperbarui: 28 Januari 2023   19:06 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lupa mereka meminta ijin kepada orang tua bahwa mereka akan bermain bersama.

========

Keempat sahabat sudah memarkirkan kembali sepedanya di samping rumah Mbah Broto. Sebelum pintu rumah diketuk oleh Adit, Mbah Broto sudah lebih dulu membuka pintu dan berkata, "Ayo, sini masuk cucu-cucuku. Mbah sudah siapkan makan siang untuk kalian semua. Pasti kalian lelah bersepeda mengitari daerah Bukit Hijau itu."

Rio dengan cepat menjawab, "Iya, Mbah saya lapar lagi. Tadi sih di rumah sudah makan, tetapi sekarang saya merasa lapar lagi, hehehe."

Mbah Broto pun terkekeh kemudian beliau bertanya, "Siapa nama kalian?"

Adit pun memperkenalkan nama teman-temannya satu per satu.

Mbah Broto tersenyum lagi, "Nama kalian sangat bagus."

Mbah Broto berjalan ke dapur dan mengambil nasi, lauk pauk, serta sayuran yang sudah dimasak sebelum Adit dan teman-temannya sampai di rumah Mbah Broto.

Mbah Broto menyimpan nasinya di sebuah tempat yang terbuat dari serat-serat yang dianyam. Orang-orang menyebutnya bakul. Piring dan gelas yang digunakan Mbah Broto adalah piring khas zaman dulu yang terbuat dari seng berbalut cat berwarna hijau blurik.

Dengan cekatan Sekar membantu Mbah Broto membawakan sayur, lauk pauk, dan beberapa buah piring, sendok, serta gelas. Sekar meletakkan semuanya itu di atas meja yang ada di ruang tamu.  Sekar merasa aneh saat melihat jenis sayur dan lauk-pauk yang disajikan. Sementara itu Adit, Rio, dan Wira asyik duduk di kursi panjang yang ada di ruangan tersebut.

Sesekali Adit memerhatikan satu per satu benda dan hiasan antik yang ada di ruangan tersebut. Adit berguman dalam hati, "Jika menjelang sore dan hari mulai gelap, ruangan ini pasti menakutkan seperti waktu pertama kali aku ke sini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun