Mohon tunggu...
Anastasia Bernardina
Anastasia Bernardina Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka Aksara

Berbagi energi positif dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Takut Berkenalan dengan Diri untuk Kedua Kalinya (Review + Opini Abal-abal)

4 September 2022   17:34 Diperbarui: 5 September 2022   12:10 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Series dengan judul "Yang Hilang dalam Cinta" sudah selesai tayang di Disney+Hotstar. Episode 12 yang merupakan episode terakhir sudah tayang kemarin Sabtu, 3 September 2022. Series ini diproduksi oleh StarVision dan disutradai oleh Yandy Laurens.

Munculnya para aktor yang mumpuni seperti Dion Wiyoko sebagai Satria, Reza Rahadian sebagai Rendra, dan Sheila Dara sebagai Dara membuat series ini semakin dipercaya untuk disaksikan oleh para penonton. Masih banyak lagi aktor-aktor terkenal lainnya sehingga series ini dirasa semakin hidup.

Saya sangat tertarik dengan isi cerita series ini. Mengangkat tema toxic relationship yang mana istilah tersebut sekarang sedang menjadi perbincangan hangat.

Zaman saya dulu, istilah tersebut belum terlalu bergaung, dulu lebih dikenal dengan istilah posesif.

*****

Dalam series ini dikisahkan Dara yang berpacaran dengan Rendra dan sebentar lagi akan menikah. Pernikahan tersebut akan dilaksanakan di Swissotel Jakarta. Kebetulan saat Dara dan Rendra akan check in di hotel tersebut, Satria yang merupakan teman Dara sejak SMP berdiri tepat di meja resepsionis hotel. Saat itu Satria yang menjabat sebagai General Manager tengah berkeliling hotel dan akhirnya dia menggantikan petugas resepsionis yang tidak standby di mejanya dikarenakan sedang ke toilet. Di situlah pertemuan kembali Dara dan Satria setelah kurang lebih 15 tahun lamanya mereka berpisah. Momen inilah yang ditunggu-tunggu oleh Satria, bertemu Dara kembali setelah sekian tahun lamanya merindukan dan memimpikan Dara. Sayangnya, saat bertemu kembali, Dara sudah akan menikah dengan Rendra.

*****

Ternyata Rendra memiliki karakter yang luar biasa membuat penonton rasanya kepengen mukulin dia, haha. Rendra sering menganggap kalau Dara itu seperti anak kecil yang tidak kenal siapa dirinya, menyusahkan orang lain, dan menghakimi bahwa keluarganya nggak peduli dengannya. Rendra sering berbuat kasar pada Dara sehingga terkadang Dara menyayat-nyayat tangannya sendiri. Rendra tak pernah menghargai Dara. Rendra sering berkata kepada Dara, "Kalau bukan aku yang nikahi kamu, siapa yang mau sama kamu?" Tanpa sadar Rendra sudah merendahkan Dara sebagai perempuan. Parahnya lagi, Dara menganggap hal tersebut adalah cara Rendra mencintainya.

Rendra suka sekali mengatur Dara seperti apa yang dia mau. Urusan pakaian, fotografer pernikahan, obrolan Dara dengan teman-teman di ponsel dicek terus, dsb. Rendra selalu beralibi hal itu dia lakukan agar Dara tidak melakukan hal yang salah. Dara sering dimarahi Rendra jika ngobrol di telepon dengan temannya terlalu lama, bahkan Dara dituduh having sex via telepon. Menurut Rendra, itu merupakan bentuk kasih sayangnya terhadap Dara, bahkan Rendra bisa sampai menangis karena takut kehilangan Dara. Setelah marah-marah dengan kasar terhadap Dara, lalu Rendra akan meminta maaf dengan cara menangis dan memeluk Dara. Lagi-lagi, Dara terlanjur memercayai bahwa kalau Dara tidak bertemu Rendra, dia tidak akan menjadi apa-apa sehingga Dara selalu memberikan Rendra kesempatan tanpa memikirkan hati dan perasaannya sendiri.

Hingga sehari sebelum pernikahan Dara dan Rendra berlangsung, terjadilah kesalahpahaman hanya karena Dara merasa tidak enak terhadap Tito, fotografer pernikahannya yang begitu saja dibatalkan oleh Rendra dan diganti orang lain sesuai kemauannya Rendra. Sesaat setelah Dara meminta maaf kepada Tito melalui telepon, Rendra menanyakan apa hubungan Dara dengan temannya itu, lalu ponsel Dara dicek dan terlihat percakapan selama sepuluh menit yang dianggap Rendra terlalu lama. Dara kembali dituduh having sex via telepon. Sampai dini hari, Dara diceramahi oleh Rendra dengan perkataan yang sangat tidak mengenakkan hati dan perasaan Dara. Padahal saat itu Dara telah berdandan dan memakai gaun karena akan menghadiri suatu acara bersama Rendra. Itu pun Rendra mengomentari bahwa gaun yang dikenakan Dara kurang cocok dan minta diganti.

Dara mengalah dengan meminta maaf kepada Rendra, namun Rendra tetap saja pada pendapatnya bahwa Dara itu susah diatur. Menurut Rendra pantas saja keluarganya Dara tidak peduli kepada Dara, itu karena Dara dianggap selalu bikin ulah dan menyusahkannya.  Pastinya hati Dara sakit mendengar itu semua, dia menangis saat Rendra keluar kamarnya untuk mengambil air mineral yang diantar petugas hotel. Namun saat Rendra masuk kembali ke kamar Dara dan membawa air mineral tersebut, wujud Dara sudah tidak terlihat lagi. Dara dianggap menghilang. Wujudnya tidak terlihat oleh siapapun, kecuali Satria. Pernikahan pun batal dilaksanakan karena calon pengantin perempuan dinyatakan menghilang.

*****

Satria adalah teman Dara dari SMP. Dara sering dititipkan orang tuanya di rumah Satria. Mama Satria kenal baik dengan orang tua Dara. Satria sering dimintai Dara untuk menyelesaikan PRnya dan dia pasti tidak mungkin menolak Dara yang menurutnya terkadang menyebalkan, tapi Satria suka.

Satria memiliki hati yang lembut dan penyayang. Dia selalu menjaga Dara dengan baik, seperti menjaganya dari gelap karena Dara takut gelap, atau dari anak-anak sekitar gang rumahnya yang pernah jahat sama Dara. Satria sangat kagum sama Dara karena di usia SMP, Dara terbilang memiliki pemikiran yang dewasa, dia sudah tahu tujuan hidupnya mau apa, kuliah di mana, hobi masak dan ingin memiliki restoran. Sedangkan Satria yang rajin belajar dan membaca, bingung sendiri saat ditanya oleh Dara cita-citanya apa. Satria sangat menyayangi Dara sehingga di dalam hidupnya hanya terisi dengan nama Dara, Dara, dan Dara. Saking sayangnya Satria kepada Dara, di usia SMP saja, Satria sudah berani mengajak Dara menikah dengan mengatakan, "Ra, nanti nikahnya sama aku aja, ya?"

Ketika Dara dinyatakan menghilang, Satria merawat Dara dengan baik. Dia menyuapi Dara karena selama Dara tidak terlihat oleh orang lain, tangan Dara tidak bisa mengangkat makanan ataupun minuman. Satrialah yang rajin menyuapinya makan. Dara tinggal di kamar Satria karena Satria mendapatkan kamar pribadi di hotel tempat dia bekerja. Satria rela tidur di sofa sedangkan Dara di tempat tidur.

Satria pekerja keras, di tengah keberhasilannya bekerja dengan baik di Swissotel, dia juga menyempatkan waktu untuk menjadi volunteer penampungan anjing yang dikelola oleh Mas Bima (Dwi Sasono) dan Mbak Rahayu (Asri Welas). Mereka berdua sangat dekat dengan Satria.

Dara meminta Satria untuk memberitahukan kepada Rendra bahwa Dara ada bersama Satria dan hanya dialah yang bisa melihat Dara. Namun hal tersebut dianggap lelucon oleh Rendra dan lagi-lagi Rendra mengatakan bahwa Dara memang tidak pernah tahu siapa jati dirinya dan masih banyak lagi kalimat-kalimat tidak enak didengar tentang Dara yang dilontarkan oleh Rendra. Tentu saja sekarang yang bisa mendengar bukan hanya Satria, tetapi juga Dara yang sebenarnya ada di hadapan Rendra namun Rendra tidak bisa melihat keberadaan Dara. Rendra merasa dipermainkan oleh Dara dan merasa telah membuang-buang waktu berada di hotel tersebut untuk menunggu berita tentang keberadaan Dara dari pihak kepolisian. Akhirnya, Rendra meninggalkan hotel tersebut dan kembali bertolak ke Surabaya.

Untuk menghilangkan kesedihan Dara, Satria mengajak Dara memasak dimsum karena memasak adalah kesukaan Dara. Saat itulah Dara merasa menjadi dirinya sendiri. Dengan bantuan Dara memberi petunjuk kepada Satria dalam memasak dimsum, hal tersebut telah membuat Dara bisa tertawa lepas di dapur bersama Satria, hingga akhirnya sesaat setelah mencicipi dimsum yang rasanya enak, Dara tidak sadar bahwa tangannya telah mampu mengangkat gelas dan meminum airnya. Satria pun tidak menyadari akan hal itu. Ketika Dara sudah bisa mengangkat gelas dan minum sendiri tanpa disuapi oleh Satria, berarti saat itulah sebenarnya Dara sudah bisa dilihat wujudnya oleh orang lain.

Dikarenakan Satria sangat sayang pada Dara dan berniat untuk terus mengurus Dara, maka Satria ingin resign dari hotel tersebut dan pindah ke kota kecil bersama Dara, namun Dara kurang setuju. Pihak hotel pun meminta Satria untuk berpikir ulang atas keputusannya itu, sehingga Satria diberi cuti sementara. Di waktu cuti tersebut, akhirnya Satria mengajak Dara ke Surabaya. Di tengah perjalanan ke Surabaya, mereka berdua diciduk polisi karena pihak hotel yang melihat Satria dan Dara keluar dari hotel, melaporkannya kepada Rendra dan pihak kepolisian yang saat itu masih mencari keberadaan Dara. Satria tidak peduli jika mereka berdua diciduk polisi, Satria bahagia karena akhirnya wujud Dara bisa terlihat kembali.

Pihak kepolisian tidak memperkarakan hal tersebut karena kasus yang terjadi ternyata sama seperti kasus orang tua Dara saat 15 tahun yang lalu dan kasus tersebut tidak selesai. Saat itu Dara dan orang tuanya harus pindah ke Surabaya dikarenakan Mama Dara dipromosikan ke perusahaan yang ada di Surabaya. Setelah Dara pamit dan memeluk Satria untuk yang terakhir, saat itu pula dia memberikan brosur universitas di mana Dara ingin sekali kuliah di kampus tersebut. Dara mengatakan, "Kita nanti ketemu di sini, ya!"

*****

Dalam perjalanan ke Surabaya, orang tua Dara bersitegang. Mama Dara merasa kurang cukup dengan suaminya yang hanya seorang tukang service AC. Mama Dara merasa malu terhadap lingkungan pertemanannya dan Mama Dara ingin supaya suaminya itu belajar sukses seperti teman-temannya. Akibat Mama Dara merasa tidak cukup dengan suaminya, dia tidak menerima suaminya apa adanya, dan  memaksa suaminya masuk ke lingkungan pertemanan yang membuat suaminya merasa tidak nyaman, saat itu juga wujud suaminya menghilang. Dara tidak bisa melihat wujud papanya. Mobil yang dikendarai berhenti begitu saja di perempatan jalan dan kursi sopir terlihat kosong. Padahal, Papa Dara masih duduk di belakang setir mobil. Dara dan mamanya bingung hingga sebuah truk menghantam mobil mereka dan hanya Dara yang selamat.

*****

Kembali kepada Dara yang sudah terlihat lagi wujudnya oleh orang-orang sekitar. Penonton dibuat emosi karena Dara pada akhirnya tetap memilih Rendra sebagai suaminya. Rendra menjemput Dara di Swissotel dan berjanji bahwa dia akan berubah. Untuk kesekian kalinya Rendra berkata bahwa dia tidak bisa kehilangan Dara. Kembali dia bersikap manipulatif, seolah-olah menangis dan memeluk Dara, takut kehilangan sehingga mengajak Dara menikah supaya hanya dialah yang bisa memiliki dan mengatur Dara, bukan orang lain. Anehnya, Dara mau kembali kepada Rendra. Masih saja Dara berpikir kalau bukan karena Rendra, dia tidak akan jadi apa-apa. Rendra selalu ingin ketika Dara mendapatkan hal baik dalam hidup, itu harus berasal dari dirinya.

Pernikahan pun akan dimulai. Sesaat sebelum Dara dan Rendra melangkah ke depan altar, di mana pernikahan mereka dilaksanakan di tepi pantai, Dara dan Rendra menunggu di dalam campervan yang disiapkan untuk kedua mempelai. Lagi-lagi sikap temperamen Rendra muncul karena Rendra masih merasa dendam terhadap Dara yang membohonginya. Saat Rendra menjemput Dara di Swissotel, Dara mengatakan pada Rendra bahwa ada barangnya yang ketinggalan, padahal saat itu Dara hanya ingin pamit pada Satria dan mengatakan bahwa Dara memilih Rendra. Satria sempat mencegah dengan mengatakan, "Nanti kamu hilang lagi, Ra." Namun, Dara sudah tetap teguh pada keputusannya. Padahal tinggal beberapa menit lagi MC memanggil pasangan pengantin itu maju ke depan altar, namun Rendra kembali berulah temperamen, dia marah karena Dara tidak jujur. Rendra mencekik Dara sampai Dara sulit bernapas lalu Dara dihempaskan ke kursi. Dara pun menangis.

Setelah melakukan hal keji itu, tanpa perasaan bersalah Rendra turun dari campervan dan berjalan ke depan altar. Di saat nama Dara disebut oleh MC dan diminta untuk segera berjalan ke depan altar, Dara tidak muncul dari dalam campervan tersebut. Pihak WO segera menyusul Dara ke dalam campervan dan orang tersebut tidak bisa melihat Dara padahal Dara sedang duduk sambil menangis. Akhirnya, wujud Dara tidak bisa terlihat lagi oleh orang lain untuk kedua kalinya. Dara kembali dinyatakan hilang. Pernikahan pun kembali gagal. Bahkan, Satria yang datang terlambat ke pernikahan Dara, kali ini tidak bisa melihat wujud Dara, namun Satria bisa merasakan jika Dara ada di dekatnya. Satria berteriak-teriak mencari Dara. Akhirnya, dia mempersilakan Dara masuk ke dalam mobilnya walaupun Dara tidak terlihat olehnya. Sampai kamar hotel pun Satria berbicara sendiri padahal Dara tidak terlihat lagi olehnya. Satria tetap yakin bahwa Dara ada di dekatnya. 

*****

Satria stres karena tidak bisa melihat wujud Dara lagi. Satria terkapar di kamarnya setelah dia menemui Rendra di Surabaya untuk mencari Dara. Satria ingin memukul Rendra, namun itu tak dilakukannya. Satria ditemukan oleh Sarah (Arawinda Kirana) yang merupakan tim kerjanya di hotel, dia terkapar di kamarnya karena setelah pulang dari Surabaya, Satria tidak keluar kamar sama sekali. Sebentar kemudian Mas Bima dan Mbak Rahayu datang untuk menolong Satria setelah beberapa saat sebelumnya Sarah menghubungi mereka berdua. Mas Bima dan Mbak Rahayu mencoba untuk membuka pikiran Satria bahwa tidak seharusnya Satria seperti sekarang ini. Bahkan Satria diajak ke psikiater karena Mbak Rahayu takut Satria menderita gangguan jiwa. Dara sebetulnya ada di situ bersama mereka, namun mereka tidak bisa melihat. Hingga akhirnya Dara memilih untuk ikut ke rumah Mas Bima dan Mbak Rahayu. Dara duduk di bagian belakang mobil tanpa diketahui oleh Mas Bima dan Mbak Rahayu, bahkan Dara menginap di rumah mereka. 

Sampai akhirnya Dara menyaksikan anjing kesayangan Mas Bima dan Mbak Rahayu mati. Di situlah Dara melihat bagaimana Mas Bima dan Mbak Rahayu juga memiliki cara berkomunikasi yang unik dalam rumah tangga mereka. Saling topang satu sama lain. Mas Bima dan Mbak Rahayu menyayangi Gipsy, anjing yang baru saja mati itu, menurut Mbak Rahayu akan membahagiakan jika seseorang itu meninggal di saat berada bersama-sama dengan orang yang mencintai dan dicintai. Dara tersadar bahwa hal tersebut juga pernah disampaikan oleh Satria ketika perjalanan mereka ke Surabaya, sebelum akhirnya terciduk polisi.

*****

Dara berlari meninggalkan rumah Mas Bima dan Mbak Rahayu untuk kembali mencari Satria di rumahnya.

Dengan bersusah payah Dara berjalan menuju rumah Satria, di tengah panas terik matahari dan masih memakai gaun pengantin. Wajah Dara pucat karena belum makan dan minum. Bahkan Dara sampai terjatuh ke kubangan air yang kotor sehingga baju pengantinnya pun menjadi kotor. Sesampainya di depan rumah Satria, ternyata Satria sedang bercerita kepada Sarah yang kebetulan saat itu Sarah sedang membantu interior rumah Satria karena Sarah sudah resign dari hotel tempat Satria bekerja.

Satria menceritakan masa remajanya bersama Dara dengan mengeluarkan beberapa barang kenangan dari dalam kotak. Dara yang telah sampai di depan rumah Satria turut mendengarkan dan menyaksikan bagaimana Satria menceritakan kenangan-kenangan masa remajanya bersama Dara. Hingga Dara menyadari bahwa Satria benar-benar sayang kepadanya dan sangat tahu siapa dirinya. Saat itulah Dara memejamkan mata dan mulai mengingat kembali perlakuan-perlakuan Rendra yang kerapkali menyakitinya dengan perkataan kasar dan terkadang berujung pada kekerasan fisik. Seraya memejamkan mata, Dara teringat kata-kata Satria ketika dia pamit dan lebih memilih Rendra, "Coba tanya pada dirimu sendiri Ra, apakah kamu pantas diperlakukan seperti itu oleh Rendra?" Lalu saat itu Dara bertanya ulang kepada dirinya, "Apakah aku pantas diperlakukan seperti ini oleh Mas Rendra?" Dengan mantap Dara menjawab, "Nggak". Sampai Satria pun mendengar apa yang dikatakan Dara dan saat itu juga Satria dan bahkan Sarah bisa melihat wujud Dara kembali.

Dara dibawa ke rumah sakit karena Dara sudah sangat lemas dan pingsan. Sarah yang sudah sejak lama menyimpan rasa cinta terhadap Satria pun akhirnya memilih untuk mundur ketika melihat begitu istimewanya Satria memperlakukan Dara. Satria sangat bahagia karena akhirnya Dara kembali. Namun, kebahagiaan itu hanya sesaat karena setelah Dara pulih, dia memilih untuk kembali ke Surabaya. Dara meminta untuk Satria tidak perlu menunggunya karena masih banyak hal yang harus dibereskan dalam hidup Dara. Menurut Dara, begitu juga dengan Satria. Hidup Satria tidak boleh berhenti hanya karena Dara.

*****

Satria sempat terpuruk namun itu tidak lama, dia segera bangkit dan melakukan aktivitas yang disukainya. Berolahraga, memelihara anjing, dan mengubah warna cat tembok halaman belakang yang sebelumnya merupakan warna toska kesukaan Dara. Satria membuang semua barang kenangan bersama Dara yang selalu dia simpan di dalam kotak. Satria juga kembali membaca buku-buku. Dia mengubah cara kerjanya di hotel bersama timnya sehingga muncul ide-ide baru. Hal itu menjadikan kerja tim semakin solid dan mereka bertumbuh serta berkembang bersama. Sebelumnya Satria pernah mengungkapkan kepada timnya itu, "Untuk apa  meeting sampai tengah malam hanya karena memikirkan kepuasan pelanggan, target, revenue tanpa kalian memikirkan diri kalian sendiri." 

Rupanya Satria sudah menyadari bahwa selama ini pun dia telah hilang dari dirinya hanya karena seluruh hidupnya berisi tentang Dara dan pekerjaan yang menyita waktunya. Satria merasa bahwa dia akan bahagia jika bersama dengan Dara, sampai-sampai dia lupa akan hati dan jiwanya yang sudah tidak utuh, dan sudah sejak lama perlu dia kasihi dan cintai. Mama Satria lah yang telah menyadarkannya, bahwa anaknya itu telah lama hilang. Satria selalu ingin membahagiakan Dara karena seluruh hidupnya cuma untuk Dara tanpa Satria tahu bagaimana cara membahagiakan dirinya sendiri. Padahal, menurut Mama Satria, diri Satria terlebih dahululah yang harus bahagia sehingga nantinya dia bisa membahagiakan Dara atupun orang lain di sekitarnya.

*****

Bagaimana dengan Dara yang berada di Surabaya? Dara memutuskan resign dari restoran yang dibangun dan dimodali oleh Rendra. Ternyata selama ini Dara menjadi manager di restoran tersebut. Seperti biasa, Rendralah yang menginginkannya agar Dara tidak berkerja di dapur. Rendra beranggapan bahwa kalau bekerja di dapur hanya akan menjadi orang yang begitu-begitu saja. Seseorang itu harus berubah menjadi lebih baik dan tentu saja itu harus berasal dari dirinya sehingga dia dengan semena-mena selalu mengatakan, "Kalau bukan aku yang sayang sama kamu, siapa lagi?" Rendra tidak sadar kalau dia sudah mematikan apa yang disukai Dara yaitu memasak. Dalam hal ini, Rendra juga tidak sadar jika mentalnya sudah sakit.

Dara harus membayar pinalti sebesar 200% karena resign dari restoran tersebut. Akhirnya Dara menjual rumahnya dan dia ngekos sambil membuka rumah makan. Sampai akhirnya Dara berencana membuka cabang di Jakarta. Sebelumnya Rendra pernah menemuinya sekali lagi. Rendra menjelaskan bahwa Rendra malu sekali terhadap orang-orang saat Dara menghilang di hari pernikahannya yang kedua kali. Rendra tidak tahu apa yang harus dijelaskan kepada orang-orang yang menanyakan tentang Dara, tentang mental health issue, atau apapun itu. Lagi-lagi deh manipulatif dan playing victim, Rendra mengatakan bahwa dia memaafkan segala perbuatan Dara kepadanya. Sampai detik terakhir ternyata Rendra masih konsisten dengan toxicnya itu dan belum juga sadar akan kesalahannya. Saat itu Dara yang sudah kenal dirinya lebih dalam lagi, merasa tidak perlu yang namanya validasi atau pengakuan dari Rendra. Dara cukup mengatakan "oke" dan move on untuk melanjutkan makan malam bersama karyawan kesayangannya.

*****

Dikarenakan Dara butuh riset untuk rencana pembukaan cabang rumah makannya, Dara bertolak ke Jakarta dan mampir menemui Mas Bima serta Mbak Rahayu. Mereka berdua cukup kaget akan kedatangan Dara. Mas Bima yang kebetulan mau memberi vaksin kepada anjingnya Satria, mengajak Dara untuk ikut. Mbak Rahayu juga mendukung untuk Dara bisa ikut ke rumah Satria, sekalian bisa masak untuk Satria.

Dara akhirnya masak di rumah Satria sedangkan Satria tidak tahu kalau Dara telah berada di rumahnya dan bersiap-siap untuk masak. Satria yang sedang demam terbangun dan turun ke bawah untuk mencari minum. Di situlah pertemuan antara Dara dan Satria kembali terjadi setelah setahun lamanya mereka membereskan bagasi masing-masing. Selesai dengan diri mereka masing-masing dan bertemu kembali dengan Dara dan Satria yang baru, yang telah berdamai dengan diri masing-masing dan merasa jauh lebih baik dari sebelumnya.

Pertanyaan Satria semasa SMP kepada Dara pun kembali terulang saat mereka berdua makan bersama. Tentu saja makan masakan Dara. "Ra, kamu nikahnya sama aku aja, ya?"

Opini abal-abal penulis :

1. Seringkali beberapa perempuan tidak sadar jika lelaki yang dicintainya itu sebetulnya adalah orang yang toxic. Dikarenakan Dara memiliki latar belakang keluarga yang tidak utuh, harus ditinggalkan orang tua ketika masih di usia SMP, lalu Dara diurus oleh tantenya, maka Dara merasa Rendra adalah satu-satunya orang yang bisa membuatnya berubah menjadi lebih baik. Dara selalu berusaha menerima perlakuan Rendra yang kekasarannya sudah melampaui batas. Dikarenakan hal itu sering dilakukan oleh Rendra dan Dara terus-menerus didoktrin bahwa jika bukan Rendra, tidak akan ada laki-laki yang mau dengan Dara, kalau bukan karena Rendra, Dara tidak akan berubah menjadi lebih baik, maka Dara merasa bahwa perlakuan Rendra itu adalah sesuatu yang normal. Dianggap sebagai perlakuan seseorang yang sangat mencintainya dengan caranya.

2. Saat wujud Dara seolah menghilang dan semua orang tidak dapat melihatnya kecuali Satria, saat itulah sebenarnya Dara telah kehilangan dirinya. Di mana sebenarnya saat itu Dara seharusnya lebih menyayangi hatinya sendiri. Lebih kenal dengan dirinya sendiri. Salut buat Dara yang akhirnya sadar dan mau berkenalan dengan dirinya untuk kedua kalinya. Ini poin penting banget yang kadang terabaikan oleh beberapa orang dalam menjalani hidup.

3. Satria yang sangat mencintai Dara sejak SMP, hilang juga dari dirinya sendiri. Dia lupa jika sebenarnya dia memiliki hobi membaca sejak kecil, urusannya di kantor/hotel tempat dia bekerja dengan posisi yang bukan main-main, membuat seluruh waktunya hanya untuk pekerjaan dan juga terus-menerus memikirkan Dara. Sampai-sampai dia kuliah di tempat yang Dara mau, padahal Dara tidak jadi kuliah di situ. Warna cat tembok mengikuti warna yang Dara sukai. Itu hal-hal yang membuat Satria tidak sadar bahwa dirinya pun lupa mengasihi hati yang bersarang dalam jiwanya. Satria lupa untuk menjadi dirinya sendiri. Ada sesuatu yang kosong dan dia menjadi pribadi yang tidak utuh.

4. Latar belakang keluarga, hati, percintaan, pekerjaan, lingkungan pertemanan tentu sangat berpengaruh dalam seseorang menjalani perjalanan hidupnya. Saat itulah kita harus segera sadar untuk membuat perisai bagi diri kita sendiri, sehingga kita semakin mengakar kuat dan semakin peka terhadap diri sendiri juga terhadap yang terjadi di semesta ini. Setiap orang ada waktu dan prosesnya masing-masing. So, take your time dan sabar menjalaninya. 

*****

Itulah bagian perjalanan hidup Satria dan Dara. Untungnya mereka berdua mau untuk berproses dan diproses. Jujur pada diri sendiri, mau kenalan lagi dengan dirinya untuk yang kedua kali, meminta maaf pada diri sendiri (forgiveness) atas semua yang telah terjadi, sampai akhirnya mereka bisa acceptance diri mereka seperti apa, dan letting go, menghempaskan apa yang telah terjadi ke langit. Sesuatu yang telah terjadi di masa lalu tidak bisa dihapus, namun mereka mau menjadi manusia baru dan kembali menata masa depan mereka dengan lebih baik dan mereka lebih merasa bahagia dari sebelumnya. Dikarenakan mereka telah menjadi manusia baru, maka mereka pun lebih mudah untuk mengasihi orang-orang yang ada di sekitarnya. Ada  compassion/welas asih baik kepada diri sendiri maupun orang lain.

"Katanya orang bisa jatuh cinta berkali-kali selama hidupnya, tapi setiap orang butuh satu kesempatan itu. Kesempatan di mana jatuh cinta itu benar-benar akan menjadi yang paling dalam, dalam banget, sampai rasanya kita tenggelam, lalu menemukan siapa diri kita."_Dara_

Bagi yang belum menonton, silakan untuk menonton. Mari bagikan pada saudara/teman terdekat yang mungkin sedang mengalami hal yang sama seperti Dara atau Satria.

Akhir kata, terima kasih atas waktunya membaca review sekaligus opini abal-abal penulis. Kiranya bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun