Mohon tunggu...
Anastasia Bernardina
Anastasia Bernardina Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka Aksara

Berbagi energi positif dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Takut Berkenalan dengan Diri untuk Kedua Kalinya (Review + Opini Abal-abal)

4 September 2022   17:34 Diperbarui: 5 September 2022   12:10 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dara mengalah dengan meminta maaf kepada Rendra, namun Rendra tetap saja pada pendapatnya bahwa Dara itu susah diatur. Menurut Rendra pantas saja keluarganya Dara tidak peduli kepada Dara, itu karena Dara dianggap selalu bikin ulah dan menyusahkannya.  Pastinya hati Dara sakit mendengar itu semua, dia menangis saat Rendra keluar kamarnya untuk mengambil air mineral yang diantar petugas hotel. Namun saat Rendra masuk kembali ke kamar Dara dan membawa air mineral tersebut, wujud Dara sudah tidak terlihat lagi. Dara dianggap menghilang. Wujudnya tidak terlihat oleh siapapun, kecuali Satria. Pernikahan pun batal dilaksanakan karena calon pengantin perempuan dinyatakan menghilang.

*****

Satria adalah teman Dara dari SMP. Dara sering dititipkan orang tuanya di rumah Satria. Mama Satria kenal baik dengan orang tua Dara. Satria sering dimintai Dara untuk menyelesaikan PRnya dan dia pasti tidak mungkin menolak Dara yang menurutnya terkadang menyebalkan, tapi Satria suka.

Satria memiliki hati yang lembut dan penyayang. Dia selalu menjaga Dara dengan baik, seperti menjaganya dari gelap karena Dara takut gelap, atau dari anak-anak sekitar gang rumahnya yang pernah jahat sama Dara. Satria sangat kagum sama Dara karena di usia SMP, Dara terbilang memiliki pemikiran yang dewasa, dia sudah tahu tujuan hidupnya mau apa, kuliah di mana, hobi masak dan ingin memiliki restoran. Sedangkan Satria yang rajin belajar dan membaca, bingung sendiri saat ditanya oleh Dara cita-citanya apa. Satria sangat menyayangi Dara sehingga di dalam hidupnya hanya terisi dengan nama Dara, Dara, dan Dara. Saking sayangnya Satria kepada Dara, di usia SMP saja, Satria sudah berani mengajak Dara menikah dengan mengatakan, "Ra, nanti nikahnya sama aku aja, ya?"

Ketika Dara dinyatakan menghilang, Satria merawat Dara dengan baik. Dia menyuapi Dara karena selama Dara tidak terlihat oleh orang lain, tangan Dara tidak bisa mengangkat makanan ataupun minuman. Satrialah yang rajin menyuapinya makan. Dara tinggal di kamar Satria karena Satria mendapatkan kamar pribadi di hotel tempat dia bekerja. Satria rela tidur di sofa sedangkan Dara di tempat tidur.

Satria pekerja keras, di tengah keberhasilannya bekerja dengan baik di Swissotel, dia juga menyempatkan waktu untuk menjadi volunteer penampungan anjing yang dikelola oleh Mas Bima (Dwi Sasono) dan Mbak Rahayu (Asri Welas). Mereka berdua sangat dekat dengan Satria.

Dara meminta Satria untuk memberitahukan kepada Rendra bahwa Dara ada bersama Satria dan hanya dialah yang bisa melihat Dara. Namun hal tersebut dianggap lelucon oleh Rendra dan lagi-lagi Rendra mengatakan bahwa Dara memang tidak pernah tahu siapa jati dirinya dan masih banyak lagi kalimat-kalimat tidak enak didengar tentang Dara yang dilontarkan oleh Rendra. Tentu saja sekarang yang bisa mendengar bukan hanya Satria, tetapi juga Dara yang sebenarnya ada di hadapan Rendra namun Rendra tidak bisa melihat keberadaan Dara. Rendra merasa dipermainkan oleh Dara dan merasa telah membuang-buang waktu berada di hotel tersebut untuk menunggu berita tentang keberadaan Dara dari pihak kepolisian. Akhirnya, Rendra meninggalkan hotel tersebut dan kembali bertolak ke Surabaya.

Untuk menghilangkan kesedihan Dara, Satria mengajak Dara memasak dimsum karena memasak adalah kesukaan Dara. Saat itulah Dara merasa menjadi dirinya sendiri. Dengan bantuan Dara memberi petunjuk kepada Satria dalam memasak dimsum, hal tersebut telah membuat Dara bisa tertawa lepas di dapur bersama Satria, hingga akhirnya sesaat setelah mencicipi dimsum yang rasanya enak, Dara tidak sadar bahwa tangannya telah mampu mengangkat gelas dan meminum airnya. Satria pun tidak menyadari akan hal itu. Ketika Dara sudah bisa mengangkat gelas dan minum sendiri tanpa disuapi oleh Satria, berarti saat itulah sebenarnya Dara sudah bisa dilihat wujudnya oleh orang lain.

Dikarenakan Satria sangat sayang pada Dara dan berniat untuk terus mengurus Dara, maka Satria ingin resign dari hotel tersebut dan pindah ke kota kecil bersama Dara, namun Dara kurang setuju. Pihak hotel pun meminta Satria untuk berpikir ulang atas keputusannya itu, sehingga Satria diberi cuti sementara. Di waktu cuti tersebut, akhirnya Satria mengajak Dara ke Surabaya. Di tengah perjalanan ke Surabaya, mereka berdua diciduk polisi karena pihak hotel yang melihat Satria dan Dara keluar dari hotel, melaporkannya kepada Rendra dan pihak kepolisian yang saat itu masih mencari keberadaan Dara. Satria tidak peduli jika mereka berdua diciduk polisi, Satria bahagia karena akhirnya wujud Dara bisa terlihat kembali.

Pihak kepolisian tidak memperkarakan hal tersebut karena kasus yang terjadi ternyata sama seperti kasus orang tua Dara saat 15 tahun yang lalu dan kasus tersebut tidak selesai. Saat itu Dara dan orang tuanya harus pindah ke Surabaya dikarenakan Mama Dara dipromosikan ke perusahaan yang ada di Surabaya. Setelah Dara pamit dan memeluk Satria untuk yang terakhir, saat itu pula dia memberikan brosur universitas di mana Dara ingin sekali kuliah di kampus tersebut. Dara mengatakan, "Kita nanti ketemu di sini, ya!"

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun