Mohon tunggu...
Anastasia Bernardina
Anastasia Bernardina Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka Aksara

Berbagi energi positif dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah Kos

27 Juli 2022   18:00 Diperbarui: 27 Juli 2022   18:05 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama berjalan kaki menuju ujung jalan untuk mendapatkan angkot, Kent merasa bahwa orang-orang yang berpapasan dengan mereka berdua, memerhatikannya seperti heran. Pada dasarnya Kent adalah orang yang selalu berpikir positif sehingga Kent menyangka jika orang-orang itu terkesima dengan ketampanan dan kecantikan wanita di sebelahnya, Tita.

Angkot yang hendak dinaiki pun sudah muncul di ujung jalan, Kent dan Tita langsung menaiki angkot tersebut. Kent senang karena obrolannya dengan Tita semakin hangat dan menyenangkan. Beberapa penumpang  memerhatikannya tanpa berkedip. "Ah, pasti mereka terkesima dengan kegantenganku dan juga kecantikan wanita di sebelahku ini. 

Kami memang pasangan serasi." Lagi-lagi Kent berpikir positif, bahkan cenderung terlalu percaya diri. Ia senyum-senyum sendiri dan penumpang yang memerhatikannya pun turut tersenyum melihatnya."

Setelah sampai di kampus, Kent dan Tita berpisah. "Nanti siang kita makan bareng ya, Kent." Seperti mendapat angin segar, Kent tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. "Oke, cantik...," seru Kent girang.

_&&&&_


Bakmi Jawa di Jalan Dipati Ukur ini enak banget, kamu pasti ketagihan, Kent. Oh, ya, aku senang loh berteman denganmu, aku jadi nggak kesepian lagi." Ungkap Tita  tanpa perasaan rikuh atau malu.

Kent celingak-celinguk, kembali ia merasa ganteng sewarung bakmi Jawa itu karena hampir semua orang yang sedang makan di situ menatap ke arahnya. Kent juga menyangka bahwa orang-orang itu menganggap mereka berdua sebagai pasangan serasi.

Setelah Kent dan Tita selesai makan siang, mereka berdua pun kembali pulang ke rumah Tita, yang mana sekarang merupakan tempat kosnya Kent juga.

_&&&&_

Malam harinya, Kent termenung di kamar kosnya. Baru jalan sehari bersama Tita, rasanya Kent sudah mulai jatuh cinta.

Lamunan Kent buyar oleh suara ketukan di pintu kamarnya. Ternyata, itu Tita. "Kent, kamu bisa antar aku keluar rumah nggak sekarang?" Kent menjawab dengan penuh semangat, rasanya dewi fortuna memang sedang berada di pihaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun