Mohon tunggu...
Anastasia Bernardina
Anastasia Bernardina Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka Aksara

Berbagi energi positif dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah Kos

27 Juli 2022   18:00 Diperbarui: 27 Juli 2022   18:05 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Larisa Koshkina dari Pixabay 

Beralih ke ruang tengah, ibu pemilik kost kembali berucap, "Mas bisa pakai ruangan tengah ini untuk belajar atau bersantai. Kalau jenuh, televisi bisa menjadi teman santai.

"Yuk, ke bagian belakang," ujar ibu pemilik kos ramah. "Nah, ini bagian dapur, kalau perlu nasi, saya juga menyediakannya. Kalau mau masak sendiri, dapur dan segala peralatannya bisa dipakai kemudian dirapikan lagi. Sebelah dapur ini ada tempat untuk mencuci pakaian sekaligus menjemurnya di tempat jemuran ini," tutur ibu kos seraya menunjuk tempat jemuran yang berbahan stainless steel dan tersenyum ke arah Kent.

"Anggap saja, saya ini keluarga Mas sendiri supaya Mas juga bisa merasa nyaman tinggal di sini." Begitu penjelasan ibu muda pemilik kos.

"Oh, ya. Nama Mas siapa? Saya, Suzy." Kent yang sedari tadi mengekor ibu Suzy menjabat tangan beliau lalu  menyebutkan namanya. "Saya, Kent, Bu. Sepertinya saya merasa cocok dengan kamar dan suasana rumah ini. Saya jadi sewa kamarnya ya, Bu."

Saat itu juga Kent kembali ke kos lamanya untuk membereskan barang-barangnya dan segera pindah ke kos baru hari itu juga. Kamar kos yang baru setiap hari selalu dibersihkan, jadi sekarang Kent bisa langsung tinggal di kamar itu. Kent pun kelelahan dan tertidur pulas di atas kasur.


_&&&&_

Kent mendengar alunan gitar klasik dan suara merdu sedang bernyanyi. Suara itu seperti sebuah magnet yang menariknya berjalan ke ruang tengah. Kent terkesima. 

Di sana ada seorang gadis cantik berbulu mata lentik, tubuhnya semampai dengan rambut agak bergelombang sedang asyik memainkan gitarnya. Jika dilihat sekilas, gadis ini mirip dengan ibu Suzy.

Kent menghampiri sang empunya suara merdu itu. Hai, suara kamu bagus banget. Kenalin, aku Kent. Penghuni kamar kosong itu." Tangan Kent menunjuk ke arah kamar kosong yang sekarang sudah disewanya.

Gadis itu pun menyambut hangat tangan Kent. "Tita." Jawaban yang pendek, sedikit senyum, kemudian gadis itu beranjak dari tempat duduknya dan berlalu. Kent menatap punggung gadis itu dan ia melihat telapak tangannya yang tadi baru saja bersalaman dengan Tita. Kent merasakan tangan Tita sangat dingin.


_&&&&_

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun