Sara ingin berteriak dan tertunduk lemas. Masih lekat dalam ingatannya ketika dokter senior di rumah sakit melecehkan dirinya. Saat itu suasana rumah sakit sedang sepi. Sara tidak punya keberanian untuk melaporkan kejadian itu. Dia takut hal itu akan mengganggu program profesi yang sedang ditempuh. Dialah dr. Hanafi, ayahnya sendiri.
Sejak saat itu, Sara tidak pernah mengucapkan satu permohonan pun jika ia melihat bintang jatuh di angkasa.
Sara juga tidak tahu kejadian itu apakah akan diteruskan melalui jalur hukum atau tidak. "Mungkin jika aku bunuh secara perlahan, itu akan lebih baik," ucap Sara dengan mata penuh kebencian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H