Mohon tunggu...
Anastasia Bernardina
Anastasia Bernardina Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka Aksara

Berbagi energi positif dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bintang Jatuh

27 Juni 2022   18:49 Diperbarui: 27 Juni 2022   18:53 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Pixaline dari Pixabay

Sara ingin berteriak dan tertunduk lemas. Masih lekat dalam ingatannya ketika dokter senior di rumah sakit melecehkan dirinya. Saat itu suasana rumah sakit sedang sepi. Sara tidak punya keberanian untuk melaporkan kejadian itu. Dia takut hal itu akan mengganggu program profesi yang sedang ditempuh. Dialah dr. Hanafi, ayahnya sendiri.

Sejak saat itu, Sara tidak pernah mengucapkan satu permohonan pun jika ia melihat bintang jatuh di angkasa.

Sara juga tidak tahu kejadian itu apakah akan diteruskan melalui jalur hukum atau tidak. "Mungkin jika aku bunuh secara perlahan, itu akan lebih baik," ucap Sara dengan mata penuh kebencian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun