Mohon tunggu...
Anastasia Bernardina
Anastasia Bernardina Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka Aksara

Berbagi energi positif dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Arka Cintanya Tara Kanya

20 Juni 2022   18:00 Diperbarui: 20 Juni 2022   18:21 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh congerdesign dari Pixabay

“Yeeaaay, asyiiiik…!” Siena menari-nari dengan penuh girang, seperti sudah tak sabar ingin segera berlibur ke Jakarta dan bertemu dengan ayah Tara, yang mana sekarang telah menjadi Opa dari Siena.

“Papa pasti ikut kan, Ma?” Tara mengangguk mantap dengan tangannya sibuk menyiapkan sarapan untuk suami tercintanya, “Iya, Sayang. Papa pasti ikut, dong!”

******

Semenjak Tara mengetahui kalau dirinya mengandung anak Arka, Tara terlihat sering murung di pojok taman rumahnya. Wajahnya yang pucat dan sering terlihat mual membuat Yanto sopir pribadi ayahnya berusaha mendekati dan duduk di sebelahnya. “Saya bersedia menikahi Non Tara. Itupun kalau Non mau, sebelum perut Non semakin membesar. Saya tahu apa yang Non Tara dan Mas Arka lakukan malam itu. Saya tidak akan ceritakan kejadian itu pada siapapun. Non bisa belajar untuk mencintai saya, kan?”

Tara tahu bahwa Yanto yang asli Yogyakarta dan memiliki attitude sopan dan apa adanya diam-diam sering memerhatikan Tara dan sangat peduli dengan Tara. Yanto juga sopir kepercayaan ayahnya yang sudah cukup lama mengabdi. Yanto dengan berlapang dada menerima Tara apa adanya, sepaket dengan jabang bayi yang sedang dikandungnya. Tara pun tidak ingin ada konflik berkepanjangan di dalam keluarganya jika mereka tahu kalau dirinya sudah mengandung anak Arka. Tara berusaha untuk bisa mencintai Yanto, lelaki yang sangat baik dan mau berkorban untuknya.

Beberapa hari setelah menikah dengan Yanto, Tara memutuskan untuk hijrah ke Yogyakarta, kampung halaman Yanto. Mereka memutuskan untuk hidup mandiri membuka usaha kuliner, yang mana sekarang usahanya semakin maju.

Tara bahkan enggan pulang ke Jakarta kalau seandainya tidak dipaksa oleh ayah yang telah mengurus dan membesarkannya sendirian. Ayah Tara memutuskan untuk tidak menikah lagi setelah ibunya Tara meninggal karena gagal ginjal yang diderita.

Ayah Tara paham betul bahwa pernikahan Arka dan Kanya sedikitnya telah membuat hati Tara sakit. Untuk itulah ayah Tara tak keberatan saat Tara mengungkapkan keinginannya menikah dengan Yanto. Sangat mengejutkan, namun ayah Tara yakin kalau Yanto bisa menjaga anak kesayangannya dengan baik.

Sampai detik di mana keluarga kecil Tara berkunjung ke rumah ayahnya di Jakarta, Arka tidak pernah tahu kalau Siena yang imut, lucu, dan memanggilnya Om itu adalah buah hatinya.

“Kayanya lo udah bahagia ya Ra hidup berkeluarga dengan Yanto?” Tiba-tiba Arka sudah berada di belakangnya saat Tara menyiapkan minuman dan makanan kecil pelengkap acara keluarga kali ini.

Tara tak bisa menyembunyikan wajah datarnya. “Iya, gua bahagia dengan keluarga kecil gua. Amat sangat bahagia. Lu nggak akan rusak kebahagian gua, kan?” Tara menatap mata Arka penuh penekanan, namun akhirnya Tara segera berlalu, ia nggak memedulikan sikap Arka yang terlihat masih mencintainya. Tara juga nggak peduli kalau Arka sekarang telah menjadi direktur utama di perusahaan ayahnya. Tara cukup bahagia dengan keluarga kecilnya sekarang dan hidup apa adanya. Meniti bisnis kuliner dari nol bersama suami yang telah ia cintai, Yanto. Tara tak ingin menyakiti hati Yanto, ia juga nggak mau mengulangi kesalahan dan menguak kembali sisi gelapnya di masa lalu. Tara memutuskan untuk lebih taat pada Tuhan dan terus melangkah maju. Biarlah yang telah terjadi menjadi bagian dari hidupnya, ia sendiri pun tak bisa menghapusnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun