12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Saya pernah mengalami pengambilan keputusan dalam kasus dilema etika. Keputusan saya ambil setelah melakukan identifikasi permasalahan, konfirmasi, dan konfrontasi dengan pihak-pihak yang terkait, dan menggunakan intuisi apa yang saya anggap benar. Namun, setelah mempelajari modul 3.1, saya mengingat kembali kemungkinan ada kasus di mana saya saat itu mengambil keputusan bukan masalah dilema etika, namun bujukan moral. Karena saya tidak melakukan uji 9 langkah pengambilan keputusan. Walaupun ada beberapa langkah yang saya gunakan.
13. Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Setelah mempelajari modul 3.1 semakin menguatkan saya, agar ketika mengambil keputusana adalah keputusan tepat yang berpihak pada murid, berdasarkan nilai kebajikan, dan tentu saja dapat dipertanggungjawabkan.
14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Topik dalam modul 3.1 bermanfaat bagi guru sebagai pemimpin pembelajaran. Guru sebagai teladan bagi anak harus bijak dan tepat dalam mengambil keputusan. Tindakan guru yang demikian mendukung atmosfir budaya positif sekolah. Budaya positif mendukung pembelajaran yang terintegrasi antara pembelajaran berdiferensiasi dan KSE. Jika hal ini terwujud maka merdeka belajar bagi anak juga terwujud.
Demikian sajian saya, semoga bermanfaat. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H