KONEKSI ANTARMATERI MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN
Disajikan oleh: Anastasia Ida Ristiani, S.Si
SD Pangudi Luhur 3 Yogyakarta
Berikut saya sajikan koneksi antarmateri modul 3.1 dengan mengacu pada pertanyaan-pertanyaan yang disediakan:
1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Salah satu filosofi KHD yang terkenal adalah Pratap Triloka yaitu: ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Ketiga hal ini haruslah menjadi bagian dari seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran. Guru seyogyanya menjadi teladan/contoh bagi murid, guru membangun/menuntun potensi murid, dan guru mendorong segala tumbuh kembang murid. Artinya guru yang demikian adalah guru yang berpihak pada murid. Â Sehingga Pratap Triloka memiliki kaitan dengan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Seorang pemimpin pembelajaran yang berpihak kepada murid, maka akan bisa melakukan pengambilan keputusan yang bijaksana dan tepat. Keputusan tersebut pastinya juga berpihak kepada murid, berdasarkan nilai kebajikan, dan bertanggung jawab.
2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Prinsip-prinsip etika berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dan disetujui bersama. Menurut Diane Gossen (1998) pemahaman terhadap nilai-nilai kebajikan universal merupakan hal kunci yang perlu diajarkan kepada murid-murid. Nilai-nilai yang dimaksud antara lain keadilan, keselamatan, tanggung jawab, kejujuran, rasa syukur, lurus hati, berprinsip, integritas, kasih sayang, rajin, berkomitmen, percaya diri, kesabaran, keamanan, dan lain-lain. Sedangkan prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan adalah yaitu berpikir berbasis hasil akhir (end-based thinking), berpikir berbasis peraturan (rule-based thinking), dan berpikir berbasis rasa peduli (care-based thinking).
Pengaruh nilai-nilai kebajikan yang tertanam dalam diri kita ini dengan prinsip pengambilan keputusan yang dipilih adalah nilai-nilai kebajikan membantu mengembangkan kepribadian sesorang untuk mengenali prinsip-prinsip pengambilan keputusan mana yang lebih kuat dalam dirinya dalam hubungan sosialnya dengan orang lain. Sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat.
3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.