Tujuan dari memerhatikan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara alami dan efisien. Sebagai guru, kadang-kadang kita secara tidak sengaja cenderung memilih gaya belajar yang sesuai dengan gaya belajar kita sendiri. Padahal kita tahu setiap anak memiliki profil belajar sendiri.
Profil belajar murid terkait dengan banyak faktor: 1) preferensi terhadap lingkungan belajar, misalnya terkait dengan suhu ruangan, tingkat kebisingan, jumlah cahaya, apakah lingkungan belajarnya terstruktur/tidak terstruktur, dsb, 2) pengaruh budaya: santai - terstruktur, pendiam - ekspresif, personal -- impersonal, serta 3) preferensi gaya belajar.
Gaya belajar ini bisa: 1) visual: belajar dengan melihat (materi yang berupa gambar, diagram, power point, catatan, peta konsep, graphic organizer, dsb), 2) auditori: belajar dengan mendengar (mendengarkan penjelasan guru, membaca dengan keras, mendengarkan pendapat saat berdiskusi, mendengarkan musik), 3) kinestetik: belajar sambil melakukan (misalnya sambil bergerak, melakukan kegiatan hands on, dsb), dan 4) preferensi berdasarkan kecerdasan majemuk (multiple intelligences), yaitu visual-spasial, musical, bodily-kinestetik, interpersonal, intrapersonal, verbal-linguistik, naturalis, dan logic-matematika.
Hal-hal yang dapat dilakukan guru untuk mengetahui kebutuhan belajar murid antara lain: 1) mengamati perilaku murid-murid mereka, 2) mencari tahu pengetahuan awal yang dimiliki oleh murid, 3) melakukan penilaian untuk menentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka saat ini, dan kemudian mencatat kebutuhan yang diungkapkan oleh informasi yang diperoleh dari proses penilaian tersebut, 4) mendiskusikan kebutuhan murid dengan orang tua atau wali murid, 5) mengamati murid ketika mereka sedang menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas; 6) bertanya atau mendiskusikan permasalahan dengan murid, 7) membaca rapor murid dari kelas mereka sebelumnya, 8) berbicara dengan guru murid sebelumnya; 9) membandingkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan tingkat pengetahuan atau keterampilan yang ditunjukkan oleh murid saat ini, 10) melakukan penilaian diagnostic, 11) melakukan survey untuk mengetahui kebutuhan belajar murid, dan 12) mereview serta melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran mereka.Â
C. Strategi Pembelajaran Diferensiasi
Strategi pembelajaran berdiferensiasi ada 3 yaitu: diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Namun ketiga strategi ini tidak dapat dipisahkan dengan diferensiasi lingkungan belajar.
1) Diferensiasi KontenÂ
Strategi ini berhubungan dengan dengan aspek kesiapan belajar, aspek minat murid, dan aspek profil belajar murid atau kombinasi dari ketiganya.
2) Diferensiasi Proses
Cara diferensiasi proses di antaranya: 1) kegiatan berjenjang, 2) menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan melalui sudut-sudut minat, dengan demikian akan mendorong murid mengeksplorasi berbagai materi yang dipelajari, 3) membuat agenda individual untuk murid, misalnya guru membuat daftar tugas berisi pekerjaan umum untuk semua kelas serta daftar pekerjaan yang terkait dengan kebutuhan individual murid, 4) memfasilitasi lama waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas, 5) mengembangkan kegiatan yang bervariasi yang mengakomodasi gaya belajar visual, auditori dan kinestetik, dan 6) menggunakan pengelompokan yang fleksibel yang sesuai dengan kesiapan, kemampuan dan minat murid. Hal-hal tersebut harus dipertimbangkan dalam skenario pembelajaran yang akan dirancang oleh guru.
3) Diferensiasi Produk