Mohon tunggu...
Anastasia E. Purwati
Anastasia E. Purwati Mohon Tunggu... -

just an ordinary mom who wants to share ..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Les .. Kebutuhan atau Keharusan ???

23 November 2011   06:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:19 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang saya tangkap adalah peran seorang guru les lebih diandalkan daripada seorang guru di sekolah. Meskipun tidak semua anak berlaku demikian, tapi menurut pengamatan saya jumlahnya tidak sedikit. Guru les sudah menjadi keharusan bagi si anak. “Ma, aku mau les Matematika dan Fisika. Guru lesnya sama dengan Aya aja ya. Kata Aya guru lesnya dia baik, menjelaskannya enak.” Dan orang tua pun setuju dan sangat mendukung. Ketika guru les tidak bisa hadir padahal keesokan harinya ada tes atau ujian, maka siswa menjadi kalang kabut dan kebingungan. Dan saya melihat ini sudah menjadi suatu ketergantungan. Padahal kalau guru tidak hadir di kelas, maka siswa justru akan merasa senang dan terbebas. Ironis ya ... (Apakah saya lebih baik jadi guru les, supaya kehadiran saya selalu dinanti-nanti ?? Hehehe ...)

Sebagai seorang guru hal ini menjadi catatan penting buat saya. Bagaimana mungkin seorang guru les bisa menjadi sosok yang lebih penting dari guru di sekolah dalam hal memberikan ilmu pengetahuan ? Bukankah itu sebenarnya tugas kita sebagai seorang guru ? Pada kenyataannya guru les bisa membuat si anak “tenang” dalam menghadapi ujian atau tes di sekolah. Hal ini menambah deretan tugas kita sebagai seorang guru. (Tambah lagi??? #sambil tepok jidat.. Hehehe...)



  • Bagaimana cara kita, sebagai seorang guru, menumbuhkan kepercayaan diri pada siswa dalam hal belajar di rumah (tidak perlu tergantung dengan guru les) ? Sehingga anak mampu belajar mandiri di rumah dengan bekal ilmu yang sudah didapatkan di sekolah (bukankah demikian idealnya ???). Terlebih lagi saat ini internet sudah menjadi bagian hidup siswa masa kini. Siswa bisa mencari artikel ataupun latihan-latihan soal sebagai bahan belajar mandiri.


  • Bagaimana cara kita, sebagai seorang guru, mampu membuat siswa mau bertanya kepada kita ketika mereka tidak memahami atau mengerti tentang penjelasan kita. Mari kita jadikan “Mau Bertanya” itu sebagai budaya di kelas.


  • Bagaimana cara kita, sebagai seorang guru, mampu membuat siswa mau bereksplorasi sendiri dengan ilmu dasar yang sudah diperolehnya di kelas. Sehingga siswa dapat berkembang secara mandiri tanpa menunggu “umpan” dari seorang guru les.

Demikian sekelumit tulisan hasil dari “intropeksi diri” menjelang Hari Guru... Kiranya sumbangsih teman-teman tentang artikel ini dapat menjadi tambahan wawasan bagi kita semua .. Salam Guru Indonesia ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun