Mohon tunggu...
ANAS PRAMESTI KUSUMA
ANAS PRAMESTI KUSUMA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya esti seorang mahasiswa yang mempunyai hobi yaitu bercerita sehingga saya menggunakan laman kompasiana untuk menuangkan honi bercerita saya pada tulisan. saya suka membaca berita tentang kpop dan drama korea.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Slametan Dalam Mempertahankan Eksistensi Kebiasaan Budaya Orang Jawa

14 Juni 2024   09:40 Diperbarui: 14 Juni 2024   10:07 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kurangnya pemahaman makna dan nilai adalah suatu kondisi dimana seseorang atau sekelompok masyarakat tidak memahami arti penting dan arti spiritual di balik suatu tradisi atau budaya. Hal ini dapat menjadi hambatan dalam upaya pelestarian dan pewarisan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Kurangnya pemahaman makna dan nilai dalam jangka panjang dapat berdampak negatif terhadap identitas dan jati diri suatu bangsa. Tradisi dan budaya merupakan warisan leluhur yang sarat dengan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal. Hilangnya pemahaman terhadap hal tersebut bisa berakibat pada terputusnya hubungan dengan akar budaya dan identitas bangsa.

3. Sikap Individualisme

Individualisme adalah suatu sikap atau pandangan yang menekankan pada kepentingan diri sendiri dan mengutamakan kemandirian individu. Orang dengan sikap individualisme cenderung lebih fokus pada pencapaian pribadi, hak-hak individu, dan kebebasan pribadi dibandingkan dengan kepentingan kelompok atau kolektif. Dampak negatif yang dapat terjadi ialah egoisme, kurangnya rasa empati, lemahnya solidaritas, dan terjadi konflik sosial.

4.Ketidaksesuaian dengan Zaman

Ketidaksesuaian dengan zaman mengacu pada kondisi di mana suatu hal, seperti tradisi, budaya, pemikiran, atau teknologi, tidak lagi sesuai dengan kebutuhan dan realitas zaman yang sedang berlangsung. Hal ini dapat menimbulkan berbagai tantangan dalam berbagai aspek kehidupan. Dampak negatif yang dapat terjadi keterhambatan kemajuan, konflik dan ketidakadilan, dan krisis identitas.

Upaya Pelestarian Budaya Slametan

Budaya Slametan, dengan tradisi dan nilai-nilainya yang luhur, memiliki hubungan erat dengan Pancasila. Upaya pelestarian budaya di era modern dapat diperkuat dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat, khususnya kepada para generasi muda. Berikut beberapa hal penting yang menghubungkan upaya pelestarian budaya Slametan dengan Pancasila:

1. Memperkuat Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

Tradisi Slametan yang memiliki makna spiritual dan doa selaras dengan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila. Upaya pelestarian budaya ini dapat memperkuat keyakinan dan keimanan masyarakat terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Menumbuhkan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Nilai-nilai gotong royong, saling tolong menolong, dan rasa syukur yang terkandung dalam tradisi Slametan sejalan dengan nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dalam Pancasila. Upaya pelestarian budaya ini dapat menumbuhkan rasa kemanusiaan dan kepedulian antar sesama dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun