Mohon tunggu...
ANAS PRAMESTI KUSUMA
ANAS PRAMESTI KUSUMA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya esti seorang mahasiswa yang mempunyai hobi yaitu bercerita sehingga saya menggunakan laman kompasiana untuk menuangkan honi bercerita saya pada tulisan. saya suka membaca berita tentang kpop dan drama korea.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Slametan Dalam Mempertahankan Eksistensi Kebiasaan Budaya Orang Jawa

14 Juni 2024   09:40 Diperbarui: 14 Juni 2024   10:07 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Slametan merupakan tradisi ritual yang dipraktikkan oleh masyarakat Jawa sejak lama yang dan mengandung makna yang sangat mendalam juga terdapat nilai-nilai luhur yang diwariskan turun-menurun. Di tengah gempuran era modernisasi, budaya Slametan masih kokoh bertahan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa. Tradisi yang menjadi bukti eksistensi kekayaan budaya Jawa yang wajib untuk dilestarikan.

Sejarah dan Makna Budaya Slametan

Slametan berasal dari kata "selamat", yang memiliki makna rasa syukur dan pengharapan atas keselamatan. Tradisi ini sudah dipraktikkan sejak lama oleh masyarakat Jawa, yang dipercaya sebagai warisan dari leluhur yang sudah turun-menurun. Tidak hanya sekedar ritual makan bersama, Slametan memiliki makna yang lebih mendalam. Berikut beberapa poin pentingnya:

Ungkapan Syukur: Slametan menjadi wadah untuk mengungkapkan rasa syukur atas nikmat dan keberkahan yang sudah diterima.

Memperkuat Silaturahmi: Tradisi ini dapat mempererat tali persaudaraan dan memperkuat rasa gotong royong antar warga.

Memohon Doa dan Berkah: Doa bersama dipanjatkan untuk memohon keselamatan, kesehatan, dan kelancaran dalam menjalani kehidupan.

Pelestarian Budaya: Slametan menjadi sarana untuk melestarikan nilai-nilai luhur budaya Jawa, seperti menghormati leluhur dan menjunjung tinggi nilai kebersamaan.

Kokohnya budaya slametan di era modern ini tidak luput dari sikap peduli berbagai pihak, baik individu maupun kelompok untuk tetap melestarikan budaya slametan. Berikut beberapa tokoh yang berperan penting dalam pelestarian budaya slametan:

1. Tokoh Budaya dan Adat

Ki Ageng Pengging: Tokoh pendiri Kesultanan Demak yang dikenal dengan ajarannya mengenai "Sangkan Paran" dan "Manunggaling Kawula Gusti", nilai-nilai yang sejalan dengan makna slametan.

Ki Hajar Dewantara: Tokoh pendidikan dan pendiri Taman Siswa yang menekankan pentingnya melestarikan budaya lokal, termasuk tradisi Slametan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun