Mohon tunggu...
Anargya Komaladi
Anargya Komaladi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa universitas pelita bangsa

memainkan alat musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akhlak terhadap Ilmu dan Ulama

11 Juli 2024   02:30 Diperbarui: 13 Juli 2024   19:52 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak

Kondisi jiwa yang tertanam kuat, yang darinya terlahir sikap amal secara mudah tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan merupakan makna dari akhlak yang telah disampaikan menurut imam AL – GHAZALI, sedangkan  akhlak terhadap ilmu sendiri ialah tingkah laku seseorang dalam mempelajari ilmu sehingga ilmu yang di dapat bermanfaat dan menjadi nilai ibadah, , seseorang yang sedang menuntut ilmu akan dihadapi dengan berbagai rintangan baik hal kecil maupun besar . seperti syair Ali bin Abi Thalib yang sudah pernah di jelaskan  dalam kitabnya  yang artinya “ Ingatlah !! Engkau tidak Akan mendapatkan ilmu kecuali enam syarat, saya Akan beritahukan keseluruhan secara rinci"

https://youtu.be/7ge2Cr85Kf8?si=RaH725Q-CDlADr_j

yaitu: Kecerdasan, Kemauan, sabar , biaya bimbingan guru , dan waktu yang lama” Kebutuhan menuntut ilmu terhadap adab sama seperti kebutuhan jiwa terhadap udara , dan dengan adab seseorang bisa memahami ilmu tidak sekedar penghormatan murid terhadap gurunya , penuntut ilmu harus menghilangkan kebiasaan kebiasaan buruk dalam proses mencari ilmu karena adab dan akhlak adalah dua perkara yang penting dalam proses pembelajaraannya. 

1.KECERDASAN

Muhibatan : Kecerdasan yang diberikan ALLAH

Minallah : kecerdasan yang di dapat dengan usaha ( muktasab )

2.BERSUNGGUH – SUNGGUH

Barang siapa yang bersungguh sungguh iya akan dapat kesuksesan

3.KESABARAN

Sabra dalam menuntut ilmu

4.BIAYA

Menuntut ilmu butuh biaya dan bekal

5.BIMBINGAN GURU

Hal yang paling penting dalam menuntut ilmu adalah bimbingan dari seorang guru

 Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya akhlak peserta didik dalam menuntut ilmu itu sangat penting, maka para ulama salaf menaruh perhatian yang sangat besar pada masalah akhlak. Mereka memerintahkan murid-muridnya untuk mempelajari akhlak sebelum mendalami sebuah cabang ilmu dan menemukan berbagai khilafiyah di dalamnya. Imam Malik mengatakan pada seorang pemuda Quraisy ‘’Belajarlah adab sebelum belajar Ilmu.” Menuntut ilmu adalah amalan mulia yang akan mempermudah penuntutnya jalan menuju surga. 

Sehingga seorang murid, dituntut untuk memperhatikan adabadabnya saat menuntut ilmu. Hal ini karena amalan yang mulia harus dilakukan dengan cara yang mulia pula. Bahkan ulama salaf dahulu sangat memperhatikan adab dalam belajar, sampai-sampai mereka mementingkan adab terlebih dahulu sebelum belajar ilmu

 Dalam proses pendidikan, peserta didik merupakan salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral. Peserta didik menjadi pokok persoalan dan tumpuan perhatian dalam semua proses transformasi yang disebut pendidikan. Sebagai salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan, peserta didik sering disebut sebagai “raw material”

Adab seseorang bias memahami ilmu tidak sekedar penghormatan murid terhadap gurunya , seseorang mengambil manfaat dari ilmunya yaitu :

•Niat yang ikhlas

•Berlapang dada

•Mengamalkan ilmu

•Tawadhu

•Menghormati dan memuliakan Ulama / guru

•Sabar

•Jujur dan Amanah

•Menyebarkan ilmu dan Mengajarkanny

•Zuhud

•Bersungguh sungguh dalam menuntut ilmu

Menurut Yusuf Al-Qardlawi mengungkapkan kedudukan ilmu serta ulama dalam pandangan sunnah setebal 27 halaman. Artinya, bahwa Rasulullah SAW sangat besar perhatiannya terhadap kedudukan ilmu ini. Dalam al-Qur’an, Allah SWT mengungkapkan kata “ilmu” pada 780 tempat

Selain itu, pentingnya menuntut ilmu menurut Hamka yang dikutip dari karangan Susanto yang berjudul Pemikiran Pendidikan Pendidikan Islam bukan hanya sekedar agar menjadi manusia dapat memperoleh kehidupan yang baik, namun dengan ilmu pengetahuan manusia dapat mengenal Tuhannya, memperbaiki akhlaknya dan selalu berusaha untuk mrncari ridho Allah.

 Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis konsep karena metode ini dibutuhkan analisis secara mendalam mengenai pemikiran yang dikemukakan oleh KH. Hasyim Asy’ari. Pendekatan analisis konsep ini, pendekatan yang dilakukan sepenuhnya kepada objek penelitian dan penelitian ini dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori yang cukup agar dapat menganalisis objek yang diteliti menjadi lebih luas dan hasil penelitiannya diuraikan dalam bentuk kata-kata berdasarkan pada kumpulan data empiris yang telah ditemukan

Belajar merupakan ibadah untuk mencari ridha Allah, yang mengantarkan manusia untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat (Amiruddin, 2018; Tambak, and Sukenti, 2020). Dalam hal ini, peserta didik jangan sampai keliru menentukan niat belajar, misalnya diniatkan untuk mencari pengaruh, mendapatkan kenikmatan duniawi atau kehormatan dan kedudukan tertentu, namun harus diniatkan untuk mencapai ridha Allah SWT, karena jika masalah niat ini sudah benar tentu ia akan merasakan kelezatan ilmu dan amal serta berkuranglah kecintaan pada harta dunia. 

Demikian halnya dengan yang dikemukakan oleh Az-Zarnuji bahwa belajar harus diniati untuk mencari ridha Allah SW., mengharap kebahagiaaan di akhirat, menghilangkan kebodohan dari dirinya sendiri dan dari segenap orangorang bodoh, menghidupkan agama dan melestarikan agama untuk kemaslahatan umat

Belajar merupakan ibadah untuk mencari ridha Allah, yang mengantarkan manusia untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat Dalam hal ini, peserta didik jangan sampai keliru menentukan niat belajar, misalnya diniatkan untuk mencari pengaruh, mendapatkan kenikmatan duniawi atau kehormatan dan kedudukan tertentu, namun harus diniatkan untuk mencapai ridha Allah SWT, karena jika masalah niat ini sudah benar tentu ia akan merasakan kelezatan ilmu dan amal serta berkuranglah kecintaan pada harta dunia

Penelitian ini berimplikasi pada pengembangan teori akhlak peserta didik dalam menuntut ilmu dalam proses pendidikan Islam. Penelitian masa depan dapat dilakukan dengan melihat pengaruh akhlak peserta didik dalam menuntut ilmu terhadap keberhasilan pembelajaran pendidikan agama Islam. Di samping itu juga melakukan penelitian eksperimen terkait tema penelitian ini pada pembelajaran pendidikan agama Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun