Kalimat tersebut tidak menggunakan kata-kata bahasa Indonesia yang baku (saya tidak tahu) Kata sapaan saya diganti dengan ane yang merupakan sapaan khas antar kaskuser, lalu kata tidak diganti dengan bentuk tidak baku kagak, serta adanya penambahan kata sapaan gan yang merujuk pada kaskuser lainnya.
Keanekaragaman bahasa yang tercipta dari kesamaan sosialitas ini tidak terlepas dari“ilmu bahasa” yaitu linguistik. Sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, linguistik memiliki subdisiplin ilmu yang berkaitan langsung dengan konsep keanekaragaman bahasa dalam hubungannya dengan masyarakat yaitu sosiolinguistik.
Menurut Abdul Chaer (2004:2), sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat. Sosiolinguistik berasal dari kata sosio dan linguistik. Sosio berkaitan dengan masyarakat, dan linguistik berkaitan kajian bahasa. Jadi sosiolinguistik adalah kajian tentang bahasa yang dikaitkan dengan kondisi kemasyarakatan.
Penelitian mengenai bahasa slang yang digunakan dalam komunitas media sosial Kaskus ini menarik dikarenakan bahasa slang yang digunakan bersifat unik, rahasia, khusus, dan secara umum hanya digunakan oleh para pengguna Kaskus. Banyak istilah-istilah Kaskus yang belum diketahui makna dan proses pembentukannya oleh masyarakat di luar pengguna Kaskus. Dari pemaparan diatas maka penulis berfokus terhadap masalah berikut :
1.Bagaimana bentuk dan proses penciptaan slang pada media komunitas sosial Kaskus?
2.Bagaimana pemaknaan leksikal dari istilah slang pada komunitas media sosial Kaskus?
PEMBAHASAN
A. Bahasa Slang
Menurut Abdul Chaer dan Agustina (2004:11) bahasa adalah sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi. Dalam skripsi ini, penulis mengambil sifat bahasa yang bersifat beragam. Maksudnya, walau sebuah bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu digunakan penutur yang heterogen yang memiliki latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Kridalaksana (2008:225), yang mendefenisikan slang adalah ragam bahasa tak resmi yang dipakai oleh kaum remaja atau kelompok-kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern sebagai usaha supaya orang-orang kelompok lain tidak mengerti; berupa kosakata yang serba baru dan berubah-ubah.
Remaja dan anak muda (13-24 tahun) merupakan bagian dari masyarakat tutur yang memiliki bahasa-bahasa tersendiri. Bahasa-bahasa tersebut dikenal sebagai bahasa gaul di Indonesia, dan bahasa slang di Inggris. Bahasa slang adalah variasi sosial yang bersifat khususdan rahasia. Slang bersifat temporal sehingga kosakata yang digunakan sering berubah-ubah.
Kalangan mahasiswa dinilai aktif memunculkan kata-kata slang terbaru di kelompok mereka sendiri. Perbendaharaan kata-kata baru tersebut ditujukan untuk menjaga kerahasiaan mereka.Dari pandangan teori di atas dapat diketahui bahasa memiliki bentuk yang beragam, dan keragaman ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang salah satunya latar belakang sosial dari penutur bahasa. Sosiolinguistik merupakan cabang linguistik yang paling sesuai digunakan dalam melihat studi kasus tentang ragam bahasa, termasuk ragam bahasa prokem.
Bahasa slang yang merupakan topik utama yang dibahas dalam penelitian ini merupakan bagian dari ragam biasa/santai. Menurut Abdul Chaer dan Agustina (2004: 22), yang dimaksud dengan slang adalah “variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia”. Artinya, variasi ini digunakan oleh kalangan tertentu yang sangat terbatas dan tidak boleh diketahui oleh kalangan di luar kelompok itu. Oleh karena itu, kosakata yang digunakan dalam bahasa slang ini selalu berubah-ubah. Slang memang lebih merupakan bidang kosakata dibanding fonologi maupun gramatika.
Slang bersifat temporal, dan lebih umum digunakan oleh kaum muda, meski kaum tua juga ada yang menggunakannya. Karena slang ini bersifat kelompok dan rahasia, maka timbul kesan bahwa slang ini adalah bahasa rahasia para pencopet dan penjahat, padahal tidak demikian. Faktor kerahasiaan ini menyebabkan kosakata yang digunakan dalam slang selalu berubah. Dalam hal ini yang disebut bahasa prokem.
Pada mulanya pembentukan bahasa slang, prokem, cant, argot, jargon, dan colloquial di dunia ini adalah berawal dari sebuah komunitas atau kelompok sosial tertentu yang berada di kelas atau golongan bawah. Lambat laun oleh masyarakat akhirnya bahasa tersebut digunakan untuk komunikasi sehari hari. Kecenderungan masyarakat ataupun para pelajar menggunakanbahasa asing dalam percakapan sehari-hari semakin tinggi, dan lebih parah makin berkembangnya bahasa slang atau bahasa gaul yang mencampuradukkan bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Fungsi penggunaan bahasa slang antara lain, komunikasi intern antar anggota kelompok, kode rahasia, untuk bahasa kolokial (percakapan), dan dalam situasi tidak resmi. Bahasa slang memiliki ruang penggunaan tersendiri sehingga keberadaannya tidak akan mengganggu kedudukan dan fungsi bahasa lain yang digunakan di Indonesia. Bila digunakan sesuai pada tempatnya, bahasa slang tidak akan menghambat perkembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa ilmu/modern.
B. Bahasa Slang dalam Komunitas Media Sosial Kaskus
Kaskus sebagai salah satu media komunikasi sosial yang bersifat online memiliki kemungkinan mengalami perkembangan bahasa yang begitu cepat dan variatif. Sebagai alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, dan juga perasaan, bahasa juga dimanfaatkan para pengguna bahasa dalam berkomunikasi dalam jejaring sosial. Jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individu atau organisasi. Jejaring ini menunjukkan jalan di mana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Jejaring sosial merupakan struktur yang dibentuk dari simpul-simpul yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain-lain.
Keunikan bahasa ini menurut ilmu linguistik dinamakan dengan slang. Slang adalah ragam bahasa tidak resmi, dan bersifat tidak baku yang sifatnya musiman, dipakai oleh kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern dengan maksud agar yang bukan anggota kelompok tidak mengerti. Menurut Abdul Chaer dan Agustina (2004: 11) bahasa adalah sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi. Slang diciptakanoleh perubahan bentuk pesan linguistik tanpa mengubah isinya untuk maksud penyembunyian atau kejenakaan, jadi slang bukan berarti ketika kita berbicara yang seharusnya sebuah bahasa melainkan hanya transformasi parsial sebagian dari suatu bahasa menurut pola-pola tertentu.
C. Kaskus
Kaskus, yang merupakan singkatan dari Kasak Kusuk bermula dari sekedar hobi dari komunitas kecil yang kemudian berkembang hingga saat ini. Kaskus didirikan pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yaitu Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan yang sedang melanjutkan pendidikan di Seattle, Amerika Serikat. Situs ini dikelola oleh PT Darta Media Indonesia. Anggotanya yang berjumlah lebih dari 2.000.000 orang, tidak hanya berdomisili di Indonesia, namun tersebar juga di beberapa negara lainnya. Pengguna Kaskus yang lebih dikenal dengan sebutan kaskuser umumnya berasal dari kalangan remaja hingga dewasa. Menurut Wikipedia.org, Kaskus dikunjungi oleh sedikitnya 900.000 orang, dengan jumlah page view (nilai rata-rata jumlah halaman yang dilihat oleh pengunjung) melebihi 20.000.000 setiap harinya. Hingga bulan Juli 2012, Kaskus sudah mempunyai lebih dari 601 juta thread (informasi dalam sebuah forum di internet mengenai topik tertentu). Hingga bulan Maret 2013 Kaskus berada di peringkat 333 dunia dan menduduki peringkat 8 situs yang paling banyak dikunjungi di Indonesia.
Forum yang terdapat di dalam Kaskus adalah :
a. Loe-Ke-Loe
Forum ini tempat para Kaskuser dapat menemukan dan membahas mengenai topik khusus, seperti komunitas, hobi, gaya hidup, dan apa yang mereka sukai. Secara harfiah, arti dari
“Loe-Ke-Loe” adalah “Dari anda, untuk anda”.
b. Cas-Cis-Cus
Forum ini tempat para pengguna Kaskus dapat berbicara mengenai berbagai topik bebas seperti masalah politik, berita umum, atau hanya sekedar membicarakan pengalaman pribadi.
c. Regional
Forum ini tempat para pengguna Kaskus dapat berkomunikasi maupun berkumpul satu sama lain yang masih berdomisili di wilayah yang sama.
d. Forum Jual Beli
Forum ini tempat Kaskuser dapat menjual dan/atau membeli suatu barang atau jasa yang diinginkan. Forum ini merupakan salah satu forum utama Kaskus, dilihat dari banyaknya sub-forum dalam forum ini.
e. Kaskus Corner
Adalah forum tempat para pengguna Kaskus mendapatkan informasi mengenai acara atau kegiatan tertentu seperti bakti sosial, gathering, atau seminar yang diselenggarakan oleh Kaskus atau pengguna terdaftar yang bersangkutan.
KESIMPULAN
Penulis menyimpulkan, Kaskus sebagai salah satu media komunikasi sosial yang bersifat online memiliki kemungkinan mengalami perkembangan bahasa yang begitu cepat dan variatif. Sebagai alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, dan juga perasaan, bahasa juga dimanfaatkan para pengguna bahasa dalam berkomunikasi dalam jejaring sosial. Jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individu atau organisasi. Jejaring ini menunjukkan jalan di mana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Jejaring sosial merupakan struktur yang dibentuk dari simpul-simpul yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Habermas, Jurgen. 2006. Teori Tindakan Komunikatif I.
Yogyakarta : Kreasi Wacana.
Habermas, Jurgen. 2007. Teori Tindakan Komunikatif II. Teori
Tindakan Komunikatif II. Yogyakarta : Kreasi Wacana.
Ihalauw, J. 1996. Bangunan Teori. Salatiga : Universitas Kristen
Satya Wacana.
Iskandar. 2008.Metodologi Penelitian dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.
Kriyantono, Rachmat.2006.Teknik Praktis Riset Komunikasi.
Surabaya: Kencana
Littlejohn, Stephen W. 2002. Theories of Human Communication
5th ed. Belmont, CA : Wadsworth.
Malaki, Al. Ekky. 2003. Remaja Doyan Filsafat. Bandung : Mizan
Media Utama (MMU).
INTERNET
http://repository.unpad.ac.id › docId
ragam bahasa slang pada komunitas media sosial kaskus: kajian ...
https://pusatbahasaalazhar.com › ...
Daftar Istilah Kata / Bahasa yang Sering Digunakan di Situs KasKus
https://repository.uksw.edu › handle
Fungsi Bahasa Kaskus Bagi Para Kaskuser (Analisis Fenomenologi ...