Mohon tunggu...
Anang Syaifulloh
Anang Syaifulloh Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Pribadi

Pengagum Bapak Soekarno, namun untuk masalah wanita belum seahli beliau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Arsitektur dan Bagaimana Pandemi Mempengaruhinya

10 Desember 2020   14:26 Diperbarui: 11 Desember 2020   09:49 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lovell Health House di Los Angeles (Courtesy Dion Neutra, Architect © and Richard and Dion Neutra Papers, Department of Special Collections, Charles E. Young Research Library, UCLA)
Lovell Health House di Los Angeles (Courtesy Dion Neutra, Architect © and Richard and Dion Neutra Papers, Department of Special Collections, Charles E. Young Research Library, UCLA)
Jangan dulu berfikir bahwa desain ini baru dibangun 5-10 tahun belakangan. Rumah ini merupakan produk arsitektur modern yang dibangun oleh Richard Neutra pada tahun 1929. 

Richard Neutra mengadopsi prinsip desain Le Corbusier pada bangunan ini. Jendela horisontal terletak di sepanjang dinding putih bersih tanpa ornamen. Dua poin ini (jendela horisontal dan dinding putih) dapat ditemukan dalam desain Villa Savoye.

Desain hampir 100 tahun ini masih relevan dengan kebutuhan hunian di masa pandemi ini. Rumah ini dapat dijadikan sebagai tempat karantina mandiri bagi penghuninya. Bukaan yang banyak dapat memasukkan cahaya dan udara ke dalam rumah sehingga mempercepat naiknya metabolisme tubuh. 

Lingkungan sekitar yang damai dengan banyaknya pohon dan lansekap bukit baik bagi psikologis penghuni di dalamnya. Roger Ulrich seorang psikologis lingkungan pada tahun 1984 mengungkapkan bahwa pasien yang sering melihat pohon dan alam luar mengalami penyembuhan lebih cepat dan membutuhkan obat lebih sedikit dari pada pasien yang berada di ruangan dengan tembok masif minim bukaan.

Le Corbusier dengan Villa Savoye nya juga menerapkan kebersihan yang ketat dengan meletakkan wastafel di dekat pintu masuk. Pemilik rumah atau orang yang bertamu dapat mencuci anggota badannya terlebih dahulu sebelum masuk ke rumah. Dulu hal seperti ini juga jamak terjadi di depan rumah orang Jawa. Gentong air diletakkan di depan dengan fungsi yang sama seperti wastafel di Villa Savoye. Orang Jawa menyebutnya tolak bala. Hal yang dianggap mistis, ternyata memiliki alasan yang logis yaitu mencegah virus dan kuman masuk ke rumah

Kearifan Lokal Melawan Virus

Nusantara sendiri memiliki desain yang dapat melawan virus, terutama virus Corona ini. Salah satu contohnya yaitu rumah Bali. Arsitektur rumah Bali mengenal konsep Tri Angga yang merupakan pengejawantahan pembagian tubuh manusia menjadi tiga bagian yaitu kepala, badan, dan kaki. Aspek filosofis ini diterjemahkan ke dalam layout dan fungsi rumah Bali ini.

Arsitektur rumah Bali memisahkan perletakan bangunan sesuai fungsinya. Parahyangan (kepala) berada di pekarangan rumah. Kemudian di sebelah baratnya terdapat Bale Daja (badan), bangunan persegi panjang yang ruangnya dibagi menjadi dua yaitu sisi kiri dan kanan. Sisi kiri sebagai tempat tidur kepala keluarga atau orang tua, sedangkan bagian kanan sebagai tempat sembahyang atau meletakkan alat upacara.

Layout Rumah Tradisional Bali (Balihuts.com)
Layout Rumah Tradisional Bali (Balihuts.com)
Pada bagian Barat masih terdapat Bale Loji yang digunakan sebagai tempat menerima tamu dan juga tempat tidur bagi anak remaja dan anak muda. Sedangkan pada bagian timur terdapat Bale Dangin yang bisa digunakan untuk tempat upacara dan juga tempat tidur. Selain itu bale ini juga digunakan sebagai tempat santai seperti membuat benda seni.

Selain itu masih ada Bale Delod pada bagian selatan yang berfungsi sebagai tempat menerima tamu, kegiatan adat dan balai kematian. Sebelah barat daya bangunan ini terdapat dapur (kaki) sebagai tempat memasak keluarga. 

Tata letak yang terpisah memberi kesempatan pohon, perdu, dan elemen alam lainnya mengisi ruang yang kosong di antaranya. Selain hubungan antar manusia dalam ruang utama baik dengan keluarga dan tamu, masyarakat Bali juga menjaga hubungan dengan alam sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun