Mohon tunggu...
Anang Syaifulloh
Anang Syaifulloh Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Pribadi

Pengagum Bapak Soekarno, namun untuk masalah wanita belum seahli beliau

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Bulog Berswasembada Pangan dengan KITA

2 Juni 2018   23:40 Diperbarui: 2 Juni 2018   23:51 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak zaman manusia purba, pangan menjadi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk menunjang kehidupan. Dulu sistem nomaden dilakukan untuk mencari sumber pangan di satu tempat ke tempat lain. Sistem menetap baru dilakukan ketika manusia telah mengenal sistem bercocok tanam.

Dalam bentuk kesukuan, kerajaan, sampai negara, pengampu kebijakan selalu memperhatikan tersedianya pangan bagi masyarakatnya. Terpenuhinya pangan dari segi kualitas, kuantias, merata, dan terjangkau ke seluruh lapisan masyarakat inilah yang disebut ketahanan pangan. Langkah selanjutnya adalah kedaulatan menentukan arah kebijakan pangan yang menguntungkan masyarakat sehingga dapat mewujudkan swasembada pangan di negeri sendiri.

Bulog mengambil peran tersebut. Sesuai dengan visinya, bulog menjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas komoditas pangan pokok melalui manajemen unggul di berbagai bidang. Untuk mewujudkannya, bulog mengeluarkan produk KITA meliputi Beras Kita, Gula Manis Kita, Minyak Goreng Kita, Cabe Kita, dan sebagainya.Produk ini disalurkan melalui Rumah Pangan Kita (RPK) yang saat ini sudah tersebar di seluruh indonesia.

Stok beras di gudang Perum Bulog per 12 Maret 2018 642.612 ton terdiri atas premium 344.159 ton (termasuk CBP minus 27.888 ton) dan medium 298.453 ton. Padahal stok amannya adalah 1.5 juta ton beras. Meskipun harus tetap waspada, masyarakat tidak perlu khawatir karena stok kecil ini terjadi ketika masa panen bukan pasca panen. Diperkirakan masa panen tahun ini dihasilkan beras sebanyak 20,7 ton.

Data bulan Maret Bulog telah menyiapkan 149.650 kg gula untuk 6 bulan, 4.356 liter minyak goreng untuk 4 bulan ke depan, dan 18.811 kg tepung terigu untuk kebutuhan 6 bulan ke depan.

Sebuah Terobosan

Bulog menerapkan strategi pasar berbeda untuk menyalurkan produk KITA ini. Penyebaran bukan melalui pasar komersial biasa tetapi dengan pendirian Rumah Pangan Kita (RPK). Stok yang dimiliki Bulog akan sampai ke semua lapisan masyarakat apabila keterjangkauannya benar-benar diperhatikan. Langkah pendirian RPK di seluruh indonesia dapat diapresiasi sebagai progam unggulan Bulog.

Peran RPK

Stabilkan harga

Harga-harga kebutuhan pokok biasanya tergantung pada kesediaan dan penyebarannya. Mekanisme pasar akan menaikkan harga apabila permintaan barang naik. Ramadan seperti saat ini akan membuat harga beberapa bahan makanan naik. Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar ke lingkungan masyarakat dapat menyetabilkan harga. Beberapa caranya adalah :

Menjaga stok

Stok bahan pokok di masing-masing Rumah Pangan Kita (RPK) tentunya akan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan masyarakat. Bulog akan menghitung kuantitas barang sehingga jumlah barang akan sama dengan permintaan pasar. Stok barang yang stabil tentunya akan menyetabilkan harganya.

Kendalikan HET

Penentuan HET (Harga Eceran Tertinggi) oleh Bulog di masing-masing harga dilakukan untuk menghindari harga yang melambung tinggi. Apalagi menjelang hari besar keagamaan.

Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship

Rumah Pangan Kita (RPK) membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Bila dalam satu kecamatan terdapat 10 desa dan satu desa terdapat 5 RW, maka dalam satu kecamatan terdapat 50 lapangan kerja baru. Jiwa pengusaha akan mulai terbentuk dari skala yang kecil. Masyarakat memperbaiki ekonomi keluarganya sekaligus ikut membantu swasembada pagan di lingkungannya.

Cara penyebaran RPK

Masyarakat

Masyarakat secara pribadi dapat membuka RPK dengan memenuhi syarat yang mudah dan modal yang relative kecil dan terjangkau. Masyarakat yang sudah menjalin kerjasama dengan Bulog dalam program ini otomatis menjadi sabahat RPK. Mereka mendapatkan banyak keuntungan seperti gratis biaya pendaftaran, modal ringan, gratis biaya pengiriman untuk pemesanan pertama dan pemesanan ulang dengan jumlah tertentu, gratis spanduk dan banner, serta kualitas dan harga produk terbaik.

Kerjasama dengan Organisasi Masyarakat

Organisasi masyarakat terutama yang sudah skala nasional dapat mempercepat penyebaran RPK ini.

Jumlah RPK

Catatan Bulog, hingga akhir 2016 sudah ada 6.326 RPK. Bahkan sampai 31 Januari 2017 telah berdiri 8.460 RPK di seluruh Indonesia, termasuk di Wamena, Papua. Target Bulog untuk tahun 2018 ini sudah mencapai 50 ribu RPK.

Syarat Menjadi Sahabat RPK

  • Mengisi formulir permohonan RPK (individual/Kedai/toko/koperasi/ormas/perusahaan)
  • Memiliki tempat untuk outlet penjualan (individual/Kedai/toko/koperasi/ormas/perusahaan)
  • Foto Copy KTP/SIM (individual/Kedai/toko/koperasi/ormas/perusahaan)
  • Surat Keterangan Domisili dari RT/RW/Kelurahan (Individu/Rumah tangga)
  • Surat izin usaha dari kelurahan (Kedai/Toko)
  • Fotokopi SIUP/Surat izin dan NPWP(Koperasi/ormas/Perusahaan)                                         

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun