Intensi turnover adalah kecenderungan karyawan untuk meninggalkan perusahaan, baik secara sukarela, atau dipicu oleh berbagai faktor tertentu.
Selain itu turnover karyawan juga dapat dikatakan sebafai hasil dari kurangnya kemampuan sebuah organisasi dalam mengelola perilaku individu. Meskipun perputaran karyawan umumnya dianggap sebagai masalah bagi perusahaan, namun dapat menjadi hal positif jika dikelola dengan baik dan rasional. Turnover karyawan seringkali dijadikan sebagai ukuran kinerja perusahaan dan seringkali dianggap negatif sebagai dampak dari kebijakan organisasi atau perusahaan. Banyak faktor yang menyebabkan tingginya perputaran karyawan dalam sebuah organisasi atau perusahaan, salah satunya kepuasan kerja
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa turnover intention adalah kecenderungan psikologis atau perilaku karyawan yang secara sadar merasa ingin meninggalkan organisasi.
INDIKATOR INTENTION TURNOVER
Terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi indikator penyebab turnover intention menurut, antara lain:
- Keinginan Untuk Keluar: Kebanyakan karyawan sering mempertimbangkan apakah mereka ingin tetap bertahan atau keluar dari lingkungan organisasi, biasanya hal ini tercermin dari tingkat kepuasan kerja yang belum terpenuhi.
- Aktif Mencari Pekerjaan Baru: Ketika karyawan mulai mempertimbangkan dirinya untuk keluar dari organisasi atau perusahaan, mereka cenderung mencari alternatif lain dengan mencari informasi tentang pekerjaan di luar organisasi atau perusahaan yang dianggap lebih baik dari pekerjaan saat ini.
- Membandingkan Pekerjaannya: Niat untuk meninggalkan perusahaan saat ini timbul ketika karyawan mendapatkan tawaran pekerjaan di luar organisasi yang menawarkan posisi dan gaji yang sesuai dengan keinginannya.
JENIS-JENIS INTENTION TURNOVER
Berdasarkan kesediaan karyawaan, turnover dibagi menjadi :
- Turnover secara tidak sukarela : turnover ini berdasarkan pemecatan karena kinerja yang buruk dan pelanggaran kerja. Turnover secara tidak sukarela biasanya atas kebijakan organisasional, peraturan kerja dan standar kinerja yang tidak dipenuhi oleh karyawan.
- Turnover secara sukarela : karyawan meninggalkan perusahaan karena keinginannya sendiri.
Berdasarkan tingkat fungsional, turnover dibagi menjadi :
- Turnover fungsional : karyawan yang memiliki kinerja lebih rendah, individu yang tidak dapat diandalkan atau dianggap dapat mengganggu kinerja karyawan lain.
- Turnover disfungsional : karyawan yang berperan penting meninggalkan organisasi pada saat waktu yang genting.
Berdasarkan bentuk pengendalian turnover dibagi menjadi :
- Turnover yang tidak dapat dikendalikan : ini muncul karena alasan diluar pengaruh pemberi pekerjaan.
- Turnover yang dapat dikendalikan : ini muncul karena faktor yang dipengaruhi pemberi pekerjaan.
FAKTOR-FAKTOR INTENTION TURNOVER
Dalam kondisi turnover intention terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi turnover intention karyawan di suatu perusahaan, antara lain:
- Karakteristik Individu, yang dapat mempengaruhi turnover intention berdasarkan karakteristik individu yang dimaksud seperti umur, pendidikan, status perkawinan.
- Lingkungan Kerja, lingkungan fisik maupun sosial, lingkungan fisik semacam kondisi posisi pekerjaan, serta buat lingkungan sosial semacam budaya dari area kerja dan mutu dari kehidupan kerja.
- Kepuasan Kerja, kepuasan merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi beban kerja.