Di Selcuk kami hanya sempat pergi bersama oma Nancy ke Sirince tapi kami kembali berjumpa kembali di Goreme. Ketika kami sedang menunggu bus ke Istanbul oma Nancy mengabari kalo juga sedang berada di kota ini, kami janjian ketemuan kemudian ngobrol bareng di sebuah rumah makan. Oma Nancy ini takut akan ketinggian, sehingga ragu-ragu untuk menaiki balon udara yang merupakan salah satu atraksi utama di Goreme, kami provokasi akhirnya oma Nancy berani dan she's happy! Sebuah pertemanan yang terjalin dari perjalanan. Melalui facebook kami tetap menjaga hubungan pertemanan dengan oma Nancy.
Malam hari ketika balik ke penginapan dari Sirince kami bertemu dengan Oma kedua dan.ketiga. Mereka adalah pasangan oma dari China, oma yang satu bernama Tui Hui Ming (68 tahun) doi masih dapat berkomunikasi dengan kami melalui bahasa Inggris yg terbata-bata. Oma Tui Hui Ming ini merupakan seorang pensiunan dokter dari Shanghai. Sedangkan parternya sama sekali tidak pernah berkomunikasi dengan kami jd gue gak tau namanya. Bagaimana kalo kita namain Miyabi? Itu nama Jepang, Nenek gayung? Malah makin gak nyambung, gue namain aja beliau oma Gong Li.
Oma Tui Hui Ming baru bertemu dengan oma Gong Li saat akan memulai perjalanan dari Shanghai, selama 102 hari sudah mereka lalui, mulai dari Eropa timur dan sekarang giliran Turki akan mereka jelajahi dengan 10 ribu USD sudah mereka habiskan selama perjalanan. Sebagai informasi perjalanan mereka berdua kebanyakan menggunakan transportasi darat, overland! Sebelum ke Eropa, Oma Tui Hui Ming ternyata sudah berkelana di benua Amerika.
[caption id="attachment_373904" align="aligncenter" width="329" caption="oma Tui Hui Ming dan oma Gong Li ngadem di Ephesus"]
Malam itu kedua oma tersebut langsung memutuskan untuk ikut jadwal kami. Akhirnya esok paginya kami bertujuh pergi bersama dalam satu taksi. Oma Tui Hui Ming juga berdandan fungky dengan sunglass kuning menyala dan kerudung biru tak lupa di kenakan. Hari ini rumah Bunda Maria, Ephesus, Goa Al Kahfi, Kuil Artemis selesai kami jelajahi. Sore hari kami balik ke Selcuk dan kami tawarkan kepada mereka jika sudah capek mereka dapat langsung pulang ke hostel, sedangkan kami masih akan terus menjelajah. Mereka menolak dan keukeuh akan ikut kemana kami pergi. Akhirnya kami bertujuh meneruskan berjalan kaki ke Basilika St.John dan ke benteng Ayasoluk. Benar-benar oma perkasa! Gue gak tau mereka pake ramuan apa sehingga masih kuat berkelana meski sudah renta, gue yang masih muda saja sudah kepayahan jalan dengan napas yang satu dua. Sayangnya omaTui Hui Ming dan oma Gong Li tidak mempunyai facebook atau akun sosial media lainnya jadi begitu kami berpisah komunikasi dengan kami berakhir sudah.
[caption id="attachment_373916" align="aligncenter" width="600" caption="Foto bareng kedua oma Perkasa sebelum berpisah"]
Oma Nancy, oma Tui Hui Ming dan oma Gong Li emang oma petualang sejati. Mereka berani pergi mandiri ke luar negeri dengan stamina yang juga prima layaknya anak muda. Jadi apa.yang kamu tunggu? Ketiga Oma ini sudah membuktikan bahwa usia dan bahasa bukan halangan untuk berkelana menjelajahi dunia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H