Mohon tunggu...
Anang Wicaksono
Anang Wicaksono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadikan menulis sebagai katarsis dan sebentuk kontemplasi dalam 'keheningan dan hingar bingar' kehidupan.

Mengagumi dan banyak terinspirasi dari Sang Pintu Ilmu Nabi. Meyakini sepenuhnya Islam sebagai rahmatan lil 'alamin, pembawa kedamaian dan kesejahteraan bagi semesta alam. Mencintai dan bertekad bulat mempertahankan NKRI sebagai bentuk negara yang disepakati para founding fathers kita demi melindungi dan mengayomi seluruh umat beragama dan semua golongan di tanah tumpah darah tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Penjahit Jadi 'Penjahat'?

9 Februari 2016   13:05 Diperbarui: 9 Februari 2016   13:20 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Sumber Gambar : pixabay.com"][/caption]

Isteri saya pernah mempunyai pengalaman buruk dengan penjahit. Dengan membawa kain, beberapa bulan yang lalu, saya mengantarnya kepada seorang penjahit -- yang kiosnya berada satu kompleks dengan sebuah klinik -- untuk dibuatkan pakaian. 

Acara ukur mengukur badan segera dilakukan tanpa banyak memakan waktu. Kemudian disepakati sebulan berikutnya pakaian akan jadi dan bisa diambil. Tak lama berselang kami mohon diri

Sesuai kesepakatan, sebulan kemudian kami kembali untuk mengambil pakaian hasil jahitan. Setelah pembayaran dilakukan, kami langsung membawanya pulang. Isteri terlihat senang membayangkan hendak memakai pakaian baru.

Setiba di rumah terjadilah sebuah 'kegaduhan politik'. Saat isteri hendak mencoba pakaian baru, 'skandal ukuran' pakaian itu pun terbongkar. Pakaian baru tersebut ternyata sama sekali tidak bisa dipakai isteri karena ukurannya yang terlalu kecil.

Langsung saja 'bom gerutuan' meledak seketika itu juga. Suasana yang sebelumnya tenang berubah menjadi kemrungsung dan agak tegang. Suhu kamar yang sebelumnya normal-normal saja perlahan mulai beranjak naik.

"Lho kan sudah diukur, kok bisa kekecilan. Pasti salah ukur ni penjahit," gerutu saya menahan emosi.

"Iya, ngukurnya gimana sih?" Istri saya tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

"Mungkin penjahit baru. Belum pengalaman."

Anak sulung saya yang baru masuk langsung menimpali, "Wah, pakaian baru ya, bu?"

"Iya," sahut istri saya dengan pahit. "Tapi tidak muat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun