Imam Husain yang merupakan cucu kesayangan Nabi SAW, dengan lancang mereka aniaya dan mereka bunuh dengan cara yang sangat kejam. Kepala suci cucu Nabi itu pun dipenggal dan ditancapkan pada sebatang tombak lalu diarak dari Karbala menuju Damaskus untuk diserahkan pada Yazid bin Muawiyah, sang aktor intelektual tragedi mengerikan ini.Â
Begitu beraninya mereka memperlakukan cucu Nabi sedemikian kejam. Tentunya para "manusia-manusia melampaui batas" seperti itu lebih merasa ringan tangannya untuk menganiaya dan membunuh selain cucu Nabi dengan cara-cara biadab dan kejam.
Dan kini banyak "manusia-manusia yang melampaui batas" era sekarang bertebaran di muka bumi. Dunia terlihat begitu menyilaukan di mata mereka, sehingga batas-batas -- baik secara hukum agama maupun hukum internasional -- yang sebenarnya jelas menjadi terlihat remang-remang. Dengan dalih sepihak, alasan yang dicari-cari atau propaganda dusta untuk menutupi keangkara murkaan mereka, dengan semena-mena begitu mudahnya mereka mengintervensi negara lain dan menumpahkan darah sesama manusia.
Semua ini tentunya menjadi peringatan bagi kita agar mewaspadai "manusia-manusia yang melampaui batas" itu. Kita sendiri pun harus sering-sering berintrospeksi agar tetap berada dalam batas-batas yang telah ditetapkan agama. Jangan sampai kita lengah dan melampaui batas-batas tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H