Mohon tunggu...
Anandayu Gita
Anandayu Gita Mohon Tunggu... Lainnya - for information

semangat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa dengan Metode "Make a Match" Pada Pelajaran Geografi Materi Mitigasi Bencana

16 Mei 2024   21:59 Diperbarui: 16 Mei 2024   22:09 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelajaran geografi memiliki peran penting dalam membekali siswa dengan pengetahuan tentang fenomena alam, termasuk bencana alam. Materi mitigasi bencana merupakan salah satu aspek penting dalam pembelajaran geografi, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang cara-cara untuk mengurangi risiko dan dampak bencana alam. Namun, terkadang siswa merasa bosan dan tidak tertarik dengan materi pembelajaran yang bersifat teoritis. Oleh karena itu, diperlukan metode pembelajaran yang inovatif dan menarik untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam mempelajari materi mitigasi bencana.

Keaktifan siswa merupakan sebuah konsep yang kompleks dan multidimensi, dengan berbagai definisi dan interpretasi dari para ahli. Secara umum, keaktifan siswa diartikan sebagai keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar mengajar, baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional. Keaktifan siswa tidak hanya sebatas mengikuti kegiatan di kelas, tetapi juga meliputi keterlibatan dalam diskusi, pemecahan masalah, bertukar ide, serta memiliki rasa ingin tahu dan semangat belajar yang tinggi.

Keaktifan siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal dapat meliputi minat dan bakat, gaya belajar, keterampilan berpikir kritis, motivasi belajar, kepercayaan diri dan self-efficacy. Sedangkan faktor eksternal meliputi metode pembelajaran yang digunakan guru, suasana belajar di kelas, dukungan dari lingkungan sekitar, ketersediaan sarana prasarana belajar, maupun kebijakan sekolah yang terkait dengan pembelajaran.

Meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar memiliki banyak manfaat, diantaranya yaitu dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, memperkuat karakter siswa, meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan semangat belajar, meningkatkan prestasi belajar, dan dapat mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Guru memiliki peran penting dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh guru yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan interaktif, memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri, menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan, memberikan penghargaan dan penguatan positif kepada siswa yang aktif, membangun komunikasi yang baik dengan siswa dan orang tua, mengembangkan budaya belajar yang positif di sekolah.

Keaktifan siswa merupakan kunci utama dalam mencapai pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Dengan menerapkan berbagai strategi dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, guru dapat membantu siswa untuk menjadi pembelajar yang mandiri, aktif, dan berprestasi. Penting untuk diingat bahwa keaktifan siswa tidak hanya tentang mengikuti instruksi guru, tetapi juga tentang mengambil inisiatif dan tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Dengan mendorong siswa untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mandiri, guru dapat membantu mereka untuk mencapai potensi penuh mereka dan menjadi individu yang sukses di masa depan.

Metode Make a Match adalah salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa secara aktif dalam mencari pasangan kartu yang berisi informasi terkait. Kartu tersebut dapat berisi pertanyaan dan jawaban, konsep dan definisi, masalah dan solusi, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Melalui kegiatan mencari pasangan kartu, siswa didorong untuk berinteraksi, berdiskusi, dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran.

Keunggulan Metode Make a Match ini dapat meningkatkan keaktifan siswa, dimana siswa akan terlibat aktif dalam mencari pasangan kartu dan berinteraksi dengan teman sebaya. Munculnya diskusi juga menimbulkan kolaborasi antar siswa sehingga membantu mereka untuk memahami materi secara lebih mendalam. Disini siswa juga belajar untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan saling membantu dalam mencapai tujuan bersama. Metode Make A Match juga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif. Disamping kelebihannya, metode Make A Match juga memiliki kekurangan, diantaranya yaitu membutuhkan pengarahan guru dalam melaksanakan pelajaran, guru harus mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan. Jika murid di kelas banyak (>30 siswa/kelas), apabila kurang tepat maka akan menimbulkan keramaian dan dapat mengganggu ketenangan belajar kelas lain.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode Make a Match memiliki beberapa kelebihan dalam pembelajaran mitigasi bencana, yaitu dapat meningkatkan keaktifan siswa. Siswa terlibat aktif dalam mencari pasangan kartu dan berinteraksi dengan teman sebayanya, hal ini dapat membangun kerja sama tim, siswa belajar untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan saling membantu dalam mencapai tujuan bersama. Metode ini dapat memperkuat pemahaman materi tentang mitigasi bencana secara lebih mendalam. Selain itu juga dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, secara tidak langsung siswa diminta menganalisis informasi pada kartu dan menghubungkan konsep-konsep mitigasi bencana. Disamping tujuannya untuk meningkatkan keaktifan siswa, Make a Match juga dapat menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan, tidak membosankan dan lebih interaktif.

Berikut sintaks/langkah-langkah dalam menerapkan metode Make a Match:

1. Guru menyiapkan kartu berisi pertanyaan dan jawaban, konsep dan definisi, atau hal-hal lain yang terkait dengan materi pembelajaran.

2. Guru membagi kartu tersebut kepada siswa secara acak. Setiap peserta didik mendapat satu, dapat berupa kartu soal atau jawaban.

3. Siswa bergerak mencari pasangan kartu yang cocok (pertanyaan-jawaban, konsep-definisi, dll).

4. Peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi point.

5. Siswa berdiskusi dengan pasangannya untuk memastikan pemahaman terhadap materi.

6.Guru dapat mengadakan sesi diskusi kelas untuk mengulas materi secara bersama-sama.

7. Guru melakukan penilaian terhadap pemahaman siswa.

Berikut berbagai materi mitigasi bencana menggunakan metode Make a Match:

  • Pengertian bencana: siswa dapat mencari pasangan kartu yang berisi pengertian dari bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial
  • Jenis-jenis bencana alam: siswa dapat mencari pasangan kartu yang berisi jenis-jenis bencana alam, seperti bencana alam geologis (gunung berapi, longsor, gempa bumi, tsunami). Bencana alam klimatologis (banjir, kekeringan. Badai, kebakaran), maupun bencana alaam ekstraterestrial.
  • Penyebab bencana alam: siswa dapat mencari pasangan kartu yang berisi penyebab bencana alam, seperti aktivitas lempeng tektonik, perubahan iklim, dan kerusakan hutan.
  • Dampak bencana alam: siswa dapat mencari pasangan kartu yang berisi dampak bencana alam, seperti kerusakan infrastruktur, korban jiwa, dan kerugian ekonomi.
  • Langkah-langkah mitigasi bencana: siswa dapat mencari pasangan kartu yang berisi langkah-langkah mitigasi bencana (pra bencana, saat bencana, dan pasca bencaana), seperti edukasi masyarakat, pembangunan infrastruktur tahan bencana, dan simulasi penanggulangan bencana.

Link kartu soal dan kartu jawaban: 

https://docs.google.com/document/d/1LAgOSIsTTJ8kA1l8UT7bT19dQZuKhvoS/edit?usp=sharing&ouid=101161699148945970788&rtpof=true&sd=true 

Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa lebih cepat memahami dan mengidentifikasi perbedaan antara jenis-jenis bencana alam maupun non alam, seperti bencana alam geologis, bencana alam klimatologis, serta bencana alam ekstraterestrial. Diskusi yang muncul selama pencarian pasangan kartu menunjukkan peningkatan kesadaran siswa tentang dampak bencana alam, seperti kerusakan infrastruktur, korban jiwa, dan kerugian ekonomi. Pemahaman siswa mengenai dampak nyata dari bencana alam terlihat dari kemampuan mereka untuk menjelaskan dengan contoh-contoh yang relevan. Selain itu, siswa mampu mencari pasangan kartu yang berisi langkah-langkah mitigasi bencana (pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana), seperti edukasi masyarakat, pembangunan infrastruktur tahan bencana, dan simulasi penanggulangan bencana. Aktivitas ini membantu siswa memahami pentingnya berbagai langkah mitigasi dalam mengurangi risiko dan dampak bencana.

Penerapan metode Make a Match pada materi mitigasi bencana menunjukkan hasil yang positif, yakni adanya peningkatan keaktifan siswa diantaranya keseriusan siswa dalan mengikuti pembelajaran, serta keaktifan siswa dalam menjalin kerjasama. Kolaborasi dalam menemukan pasangan kartu menciptakan kesempatan bagi siswa untuk belajar dari satu sama lain dan memperkuat hubungan sosial di dalam kelas. Siswa bisa lebih mengingat materi yang telah dipelajari melalui kegiatan yang menyenangkan dan menantang. Pencarian pasangan kartu yang tepat mendorong siswa untuk memahami konsep dengan lebih baik, dapat membedakan antara berbagai jenis bencana, penyebab, dampak, dan langkah mitigasi. Dalam proses pembelajaran Make a Match, siswa perlu berpikir kritis dan menghubungkan informasi yang ada pada kartu-kartu tersebut. Hal ini mendorong siswa untuk menganalisis dan mengidentifikasi informasi yang merupakan keterampilan penting dalam pembelajaran geograf

Secara keseluruhan, metode Make a Match menawarkan pendekatan yang efektif dan inovatif dalam pembelajaran geografi, khususnya dalam memahami materi mitigasi bencana. Penerapan metode ini tidak hanya meningkatkan keaktifan siswa, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar mereka melalui keterlibatan aktif dan kolaborasi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas. Mata pelajaran geografi merupakan pembelajaran dengan materi yang luas dan mitigasi bencana dianggap kurang menarik untuk dipelajari sehingga membutuhkan suatu pembelajaran yang tepat dan menarik. Salah satu metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam mempelajari materi mitigasi bencana adalah metode Make a Match. Media pembelajaran visual ternayata dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep mitigasi bencana dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi bencana alam. Penggunaan metode ini juga lebih menyenangkan sehingga mampu meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun