Mohon tunggu...
Ananda Sendi Darmawan
Ananda Sendi Darmawan Mohon Tunggu... -

Fakultas FEBI| Ekonomi Syariah| ES3| NIM:E20172131

Selanjutnya

Tutup

Money

Kamu Kira Konsumsi Itu Cuma Soal Makanan?

24 Februari 2018   12:01 Diperbarui: 24 Februari 2018   12:06 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan, manusia tidak akan terlepas dari yang namanya konsumsi karna konsumsi adalah salah satu kebutuhan manusia, jika kebutuhan ini tidak terpenuhi maka yang akan terjadi adalah kesejahteraan hidup menurun, aktivitas hidupun terganggu dan lain-lain. Maka dari itu konsumsi merupakan salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan manusia, kita sebagai manusia harus bisa mengontrol pola konsumsi kita jangan menggunakannya secara berlebihan.

  • PENGERTIAN KONSUMSI

Konsumsi dalam ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai pemakaian barang untuk mencukupi suatu kebutuhan secara langsung. Konsumsi juga dapat diartikan dengan penggunaan barang barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan manusiawi. Konsumsi disini bukan semata-mata hanya makan dan minum saja melainkan mencakup semua pemakaian dan pemanfaatan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

  • KONSUMSI DALAM PERSPEKTIF HADITS NABI

Konsumsi merupakan keniscayaan dalam kehidupan umat manusia untuk mempertahankan hidupnya, manusia membutuhkan konsumsi. Kebutuhan akan konsumsi ini semakin lama semakin berkembang sejalan dengan pola dan gaya hidup manusia. 

Zaman semakin maju begitu pula dengan kebutuhan manusia dengan barang-barang yang akan dikonsumsi dengan berbagai jenisnya. Beberapa persyaratan yang harus terpenuhi dalam konsumsi, diantaranya:
a.) Konsumsilah barang-barang yang baik (HALAL).
b.) Hemat, tidak bermewah-mewahan.
c.)  menjauhi hutang.
d.) menjauhi kebatilan daan kekikiran.

Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda, yang artinya:

"dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya berkata, Rasul SAW bersabda: makan dan minumlah, bersedekalah serta berpakain dengan tidak berlebihan dan tidak sombong" (HR. Nasa'i)

Karena itu, Rasulullah salalu berhati-hati dalam hal konsumsi dan membatasi diri sesuai dengan kebutuhan dan tidak memperturutkan keinginan atau hawa nafsu. Rasulullah bersabda:"makanlah kamu sebelum lapar dan berhetilah sebelum kenyang". Rasul melarang kita agar tidak rakus atau tidak mengkonsumsi dengan berlebihan sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadits di atas. 

Justru Rasulullah menganjurkan supaya hidup hemat. Hidup hemat dan tidak bermewah-mewah, yang bermakna bahwa tindakan konsumsi diperuntukan hanya sebagai pemenuhan kebutuhan hidup, bukan sebagai pemuas keinginan atau hawa nafsu yang sangat tidak dianjurkan didalam agama islam.

Dalam menkonsumsi sesuatu Rasulullah tidak pernah mencela barang atau makanan yang tidak disukainya, karena bagaimanapun barang-barang itu adalah karunia Allah semata yang harus kita syukuri telarlepas dari rasa dan bentuknya, serta disukai ataupun tidak. Jika Rasulullah menyukai suatu makanan beliau mengonsumsinya tetapi jika tidak maka Rasulullah meninggalkannya tanpa mencela makanan itu sedikitpun. 

Dari pada mencela makanan lebih baik kita bersyukur terhadap Allah atas segala nikmat yang telah diberikan kita termasuk makan dan minum, Allah sangat suka kepada orang yang selalu bersyukur atas makanan dan minuman yang tekah dikonsumsinya.

Barang yang boleh dikonsumsi hanyalah barang yang halal saja dan tidak boleh seseorang mengonsumsi barang yang haram. Rasulullah melarang menggunakan barang yang haram baik makana ataupun minuman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun