Mohon tunggu...
Ananda Rizky Purwaningdyah
Ananda Rizky Purwaningdyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Nanda

Undergraduate Student, Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Nature

Biologi Laut: Lamun, Tumbuhan Laut Penyelamat Hidup

16 November 2019   18:57 Diperbarui: 16 November 2019   19:16 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita tahu, Indonesia merupakan negara maritim dan negara kepulauan terbesar di dunia. Letak Indonesia sangat strategis karena diapit oleh dua samudra yang merupakan segitiga karang dunia yang kaya akan keanekaragaman hayati. Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah laut yang luas, sehingga banyak wilayah pesisir di Indonesia. 

Di dalam wilayah pesisir, terdapat tiga ekosistem penting antara lain ekosistem mangrove, ekosistem lamun dan ekosistem terumbu karang. Ketiga ekosistem tersebut saling berinteraksi dan memiliki hubungan secara fisik maupun secara biologis. 

Ekosistem lamun sendiri berfungsi sebagai pemerangkap sedimen, sehingga dapat menjaga kejernihan air. Secara biologi, hubungan ketiga ekosistem tersebut dapat dilihat dari habitat sebagai nursery ground. 

Apa itu lamun?

Lamun atau seagrass merupakan tumbuhan tingkat tinggi (Antophyta) yang hidup dan terbenam di lingkungan laut; berpembuluh, berdaun, berimpang (rhizome), berakar dan berkembang biak secara generatif (biji) dan vegetatif (tunas). 

Sementara padang lamun merupakan hamparan tumbuhan lamun yang menutupi suatu area pesisir atau laut dangkal yang dapat terbentuk oleh satu jenis lamun atau lebih dengan kerapatan tanaman yang padat, sedang, ataupun jarang.  

Di Indonesia, lamun memiliki berbagai macam nama pada masing-masing daerah, seperti di Kepulauan Seribu, lamun disebut sebagai 'rumput pama', 'oseng', atau 'samo-samo'; di Kepulauan Riau, lamun disebut 'rumput setu' atau 'setu laut'; di Sulawesi Selatan disebut 'rumput samosamo' dan 'rumput anang'; di Maluku disebut 'lalamong', 'samo-samo', 'pama', dan 'ilalang laut'; serta di Maluku Utara disebut 'rumput gussumi', 'guhungiri', dan 'alinumang'. Lamun memiliki berbagai macam fungsi dan manfaat di ekosistem perairan, diantaranya adalah sebagai produsen primer, habitat biota, stabilisator dasar perairan, penangkap sedimen, serta pendaur hara. 

Jenis-jenis lamun

Terdapat 60 spesies lamun di dunia, dimana 15 diantaranya berada di perairan Indonesia. 12 jenis lamun yang dapat dijumpai antara lain Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Haludole pinifolia, Halodule uninervis, Halophila decipiens, Halophila ovalis, Halophila minor, Halophila spinulosa, Syringodium iseotifolium, dan Thalassodendron ciliatum. 

Tiga jenis lainnya, yaitu Halophila sulawesii  merupakan jenis lamun yang baru ditemukan oleh Kuo (2007), Halophila becarii yang ditemukan herbariumnya tanpa keterangan yang jelas, serta Ruppia maritima yang dijumpai koleksi herbariumnya dari kawasan Ancol di Jakarta dan Pasir Putih di Jawa Timur. Secara umum, Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii merupakan spesies lamun yang sering ditemukan di perairan Indonesia. 

Kondisi lamun saat ini

Ekosistem lamun bersifat dinamis, dimana kondisinya tidak selalu sama setiap saat. Perubahan kondisi lingkungan dapat memengaruhi pertumbuhan lamun. Menurut Kiswara (1994) luas padang lamun di Indonesia adalah 3 juta hektar, namun seiring berjalannya waktu, potensi luasan padang lamun dapat mengalami penurunan apabila terus dilakukannya pembangunan di wilayah pesisir.

dok.istimewa
dok.istimewa
Sayangnya, sampai dengan saat ini kerusakan lamun dunia telah mencapai 58%. Pada daerah sub tropis, penyebab utama hilangnya ekosistem  lamun antara lain alih fungsi wilayah pesisir menjadi kawasan industri, pemukiman penduduk dan banjir dari daratan. Sementara penyebab utama hilangnya ekosistem lamun di wilayah tropis yaitu peningkatan masukan sedimen ke perairan pesisir akibat pembalakan hutan di daratan dan penebangan mangrove di pesisir. Akibat tingginya kerusakan ekosistem lamun, perlu dilakukan upaya untuk memulihkan ekosistem tersebut seperti dilakukannya restorasi. 

Restorasi merupakan upaya pengembalian atau pemulihan kepada keadaan semula. Terdapat tiga cara yang dapat dilakukan untuk melakukan restorasi lamun, antara lain:

1) Pembibitan atau pembenihan yang dilakukan dengan cara menyemaikan biji lamun 

2) Sprig dengan jangkar atau tanpa jangkar yang dilakukan dengan cara mengambil  lamun dan mengikatkannya pada patok, serta 

3). Plug yang dilakukan dengan cara mengambil lamun beserta susbstratnya untuk ditanam di lokasi yang akan di restorasi.

seperti yang sudah kita tahu, lamun sangat berperan penting dalam keseimbangan ekosistem perairan, apabila ekosistem perairan rusak, maka akan memengaruhi seluruh kehidupan, sementara untuk memperbaikinya membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang cukup besar. so, stop merusak ekosistem laut dan marilah kita menjaga dan melestarikannya.

"It is the worst of times but it is the best of times because we still have a chance"

- Sylvia Earle, Oceanographer

Ditulis oleh: Ananda Rizky Purwaningdyah

Daftar Acuan:

  1. Sjafrie, N. D. M., U. E. Hernawan, B. Prayudha, I. H. Supriyadi, M. Y. Iswari, Rahmat, K. Anggraini, S. Rahmawati, dan Suyarso. 2018. Status Padang Lamun Indonesia 2018. Pusat Penelitian Oseanografi -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia: 50 hlm.
  2. Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun