Mohon tunggu...
Ananda Rizki Ulfa Chaniago
Ananda Rizki Ulfa Chaniago Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa semester akhir jurusan Manajemen keuangan Universitas Pelita Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Remaja dan Isu Identitas

26 Januari 2025   08:41 Diperbarui: 26 Januari 2025   08:41 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ananda Rizki Ulfa Chaniago,Purwanti, Universitas Pelita Bangsa

Pendahuluan

Saat ini Media sosial menjadi elemen penting dalam kehidupan sehari - hari remaja di era digital. Di Indonesia, terdapat lebih dari 170 juta pengguna aktif menjadikan remaja sebagai salah satu kelompok yang paling terpengaruh oleh kemajuan teknologi ini. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi tetapi juga sebagai cara untuk mengekspresikan diri dan membentuk identitas. Fenomena ini juga membawa berbagai dampak positif dan negatif yang perlu dikaji secara mendalam. Media sosial memberikan banyak manfaat bagi remaja termasuk peningkatan keterhubungan  dan akses informasi yang lebih luas dan cepat. Remaja dapat menggunakan platform ini untuk berbagi pengalaman, mendapatkan dukungan emosional, dan terlibat dalam gerakan sosial. Dilain sisi, Penggunaan media sosial juga menghadirkan tantangan yang signifikan. Salah satu masalah utama yang dihadapi remaja adalah cyberbullying dimana mereka menjadi sasaran pelecehan dan intimidasi di dunia maya.   

Salah satu aspek penting dari dampak media sosial adalah bagaimana iamembentuk identitas remaja. Dalam proses pencarian identitas, remaja sering kali merasa tertekan untuk memenuhi harapan yang ditampilkan di media sosial. Hal ini dapat mengakibatkan krisis identitas dan ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Pemahaman yang lebih mendalam tentang pengaruh media sosial terhadap perilaku dan identitas remaja sangat penting untuk membantu mereka menjelajahi dunia digital dengan cara yang lebih sehat. Dengan demikian, meskipun media sosial memberikan banyak peluang bagi remaja untuk berkembang dan berinteraksi mereka perlu menyadari risiko yang menyertainya. Pendidikan tentang penggunaan media sosial yang bijak serta dukungan dari orang tua dan pendidik sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang positif bagi perkembangan remaja di era digital ini.

Rumusan Masalah:

1. Sejauh apa pengaruh media sosial terhadap perilaku sosial remaja?

2. Bagaimana media sosial berkontribusi dalam pembentukan identitas diri remaja? 

3. Apa hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan kesehatan mental remaja?

Tujuan Penelitian 

1. Untuk mengeksplorasi pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja termasuk bagaimana media sosial memengaruhi interaksi sosial dan perkembangan identitas diri 

2. untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan media sosial, seperti peningkatan keterhubungan sosial dan risiko cyberbullying

3. Untuk memberikan rekomendasi bagi orang tua, pendidik, dan remaja sendiri tentang cara menggunakan media sosial dengan bijak untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaatnya

TINJAUAN PUSTAKA   

  • Dampak Psikologis Media Sosial

Penelitian yang dilakukan Widowati & Syafiq (2022) menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap kesehatan mental remaja. Dampak positif meliputi dukungan sosial dan pengurangan rasa kesepian, sedangkan dampak negatif mencakup kecemasan, cyberbullying, dan penurunan kemampuan untuk berinteraksi secara langsung. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa 68,6% remaja merasa media sosial tidak memberikan dampak negatif pada kesehatan mental mereka sementara 31,4% merasakan sebaliknya.

  • Identitas Diri dan Pencarian Jati Diri 

Penelitian yang dilakukan  Aulia (2023) mencatat bahwa media sosial dapat berfungsi sebagai platform untuk diskusi di antara remaja dan mempermudah interaksi tetapi juga dapat memicu masalah seperti kecanduan dan cyberbullying. Ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat manfaat dalam interaksi sosial risiko yang terkait dengan penggunaan media sosial harus tetap diperhatikan.  

  • Kesehatan mental dan Interaksi sosial

Kajian sistematik yang dilakukan  Juditha (2011) menekankan bahwa meskipun media sosial dapat memberikan manfaat untuk pengembangan diri dan memperluas jaringan tetapi juga berpotensi menyebabkan jarak dengan orang-orang di sekitarnya yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental remaja. Ini menunjukkan pentingnya menjaga keseimbangan antara interaksi secara online dan offline untuk mendukung kesehatan mental.

Metodologi Penelitian 

Jenis Penelitian

Penelitian ini menerapkan metode campuran (mixed methods) yang menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk secara statistik mengukur pengaruh media sosial. Sedangkan, pendekatan kualitatif digunakan untuk mengeksplorasi pengalaman dan pandangan remaja terkait penggunaan media sosial.

Populasi dan sampel

Populasi: Remaja usia 12 - 21 tahun yang aktif menggunakan media sosial.

Sampel:  Penelitian ini melibatkan sekitar 200 remaja yang akan dipilih menggunakan teknik purposive sampling yaitu dengan memilih responden yang memenuhi kriteria tertentu seperti menjadi pengguna aktif media sosial dan memiliki pengalaman dalam berinteraksi di platform media sosial.

Teknik Pengumpulan data

1. Kuesioner 

Kuesioner dirancang untuk mengumpulkan data kuantitatif terkait frekuensi penggunaan media sosial, jenis platform yang digunakan, serta dampak yang dirasakan (baik positif maupun negatif). Kuesioner ini disebarkan secara langsung dan melalui platform online.

2.  Wawancara mendalam 

Wawancara semi - terstruktur dilakukan dengan beberapa responden untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai bagaimana media sosial memengaruhi identitas diri dan perilaku sosial mereka.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian mengenai pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja dan isu identitas menunjukkan pengaruh positif dan negatif yang signifikan. Media sosial dapat meningkatkan kepercayaan diri remaja memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan banyak teman dan memperluas jaringan sosial mereka. Penelitian menunjukkan bahwa 98% remaja merasa bahwa media sosial membantu mereka dalam meningkatkan keterampilan bersosialisasi dan belajar norma komunikasi yang baik. Dilain sisi, Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan berkurangnya interaksi sosial secara langsung. Penelitian menunjukkan bahwa remaja cenderung lebih memilih berkomunikasi secara online daripada bertemu langsung yang dapat mengurangi kemampuan mereka dalam membangun keterampilan sosial .

Kesimpulan dan saran

Penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan identitas remaja. Banyak remaja merasa bahwa media sosial membantu mereka dalam mengekspresikan diri dan menemukan komunitas yang mendukung. namun, mereka juga menghadapi tantangan seperti tekanan untuk tampil sempurna dan perbandingan sosial yang merugikan.

Walaupun media sosial dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengeksplorasi identitas terdapat risiko terjadinya krisis identitas ketika remaja merasa tertekan untuk menciptakan identitas online yang berbeda dari diri mereka yang sebenarnya. Situasi ini dapat mengakibatkan ketidakpuasan terhadap diri sendiri dan masalah kesehatan mental.

 

 Saran

1. Edukasi Penggunaan Media Sosial

2. Dukungan dari Orang Tua dan Pendidik: 

3. Promosi Konten Positif 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun