Penelitian yang dilakukan Widowati & Syafiq (2022) menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap kesehatan mental remaja. Dampak positif meliputi dukungan sosial dan pengurangan rasa kesepian, sedangkan dampak negatif mencakup kecemasan, cyberbullying, dan penurunan kemampuan untuk berinteraksi secara langsung. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa 68,6% remaja merasa media sosial tidak memberikan dampak negatif pada kesehatan mental mereka sementara 31,4% merasakan sebaliknya.
- Identitas Diri dan Pencarian Jati DiriÂ
Penelitian yang dilakukan  Aulia (2023) mencatat bahwa media sosial dapat berfungsi sebagai platform untuk diskusi di antara remaja dan mempermudah interaksi tetapi juga dapat memicu masalah seperti kecanduan dan cyberbullying. Ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat manfaat dalam interaksi sosial risiko yang terkait dengan penggunaan media sosial harus tetap diperhatikan. Â
- Kesehatan mental dan Interaksi sosial
Kajian sistematik yang dilakukan  Juditha (2011) menekankan bahwa meskipun media sosial dapat memberikan manfaat untuk pengembangan diri dan memperluas jaringan tetapi juga berpotensi menyebabkan jarak dengan orang-orang di sekitarnya yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental remaja. Ini menunjukkan pentingnya menjaga keseimbangan antara interaksi secara online dan offline untuk mendukung kesehatan mental.
Metodologi PenelitianÂ
Jenis Penelitian
Penelitian ini menerapkan metode campuran (mixed methods) yang menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk secara statistik mengukur pengaruh media sosial. Sedangkan, pendekatan kualitatif digunakan untuk mengeksplorasi pengalaman dan pandangan remaja terkait penggunaan media sosial.
Populasi dan sampel
Populasi:Â Remaja usia 12 - 21 tahun yang aktif menggunakan media sosial.
Sampel: Â Penelitian ini melibatkan sekitar 200 remaja yang akan dipilih menggunakan teknik purposive sampling yaitu dengan memilih responden yang memenuhi kriteria tertentu seperti menjadi pengguna aktif media sosial dan memiliki pengalaman dalam berinteraksi di platform media sosial.
Teknik Pengumpulan data
1. KuesionerÂ
Kuesioner dirancang untuk mengumpulkan data kuantitatif terkait frekuensi penggunaan media sosial, jenis platform yang digunakan, serta dampak yang dirasakan (baik positif maupun negatif). Kuesioner ini disebarkan secara langsung dan melalui platform online.