Ketentuan atau persyaratan diatas merupakan pecahan dari asas-asas Bimbingan dan Konseling.Â
Meskipun guru BK menjadi sahabat bagi siswa, Guru BK juga harus tetap menggunakan kode etiknya. Tidak hanya mendengarkan semua curhatan dari siswanya, akan tetapi juga harus mendorong pribadi siswanya agar bisa mandiri, tangguh, dan tidak terus menerus bergantung kepada orang lain ketika memiliki masalah. Peran guru BK sebagai sahabat siswa tidak hanya berlaku pada siswa yang bermasalah, guru BK juga harus menjadi sahabat bagi siswa yang tidak bermasalah juga.Menjadi seorang guru BK juga harus bisa menyayangi, mengasihi, dan memahami karakter siswa yang berbeda-beda, mereka semua memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Sehingga guru BK dapat menempatkan dirinya kapan menjadi sahabat bagi siswanya, dan kapan menjadi seorang pembimbing yang harus didengar arahannya, dan dihormati sebagaimana seharusnya. Pada intinya, guru bk bukan sekedar pembimbing tapi, guru bk juga menjadi sahabat bagi siswanya, yang senantiasa bisa meluangkan waktu baik untuk curhat ataupun konsultasi. Dengan demikian, akan tercipta komunikasi yang baik antara siswa dan guru dan dapat menghapus image bahwa guru BK adalah polisi sekolah.Â
Daftar Rujukan
Irfa'i, Imam. (2022). Guru BK Sebagai Sahabat Siswa dan Pembimbing Masa Depan Siswa. Â Â Diakses dari https://pcnumuba.or.id/2466/guru-bk-sebagai-sahabat-siswa-dan-pembimbing-masa-depan-siswa/ pada 15 Desember 2024.
Zakiyah, Alfi. (2023). Guru BK sebagai Tempat Curhat di Sekolah. Diakses dariÂ
https://www.kompasiana.com/alfi28749/66235447c57afb1340515402/guru-bk-sebagai-tempat-curhat-di-sekolah pada 15 Desember 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H