Mohon tunggu...
Ananda Raya Fadilla
Ananda Raya Fadilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Bimbingan dan Konseling: Sahabat bagi Siswa dalam Menemukan Solusi

15 Desember 2024   19:37 Diperbarui: 15 Desember 2024   19:37 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru Bimbingan dan konseling (BK) memiliki peran penting dalam perkembangan siswa di sekolah. Keberhasilan dari pencapaian siswa di sekolah baik akademik, potensial siswa dan yang lain, menjadi salah satu tanggung jawab guru BK. Meskipun pada dasarnya, hal tersebut juga menjadi tanggung jawab seluruh pihak yang ada di sekolah. Guru BK bertugas untuk memberikan bantuan psikologis dan kemanusiaan secara ilmiah dan profesional kepada siswa dalam menghadapi masalah serta tantangan dalam kehidupannya.Pada umumnya guru BK cenderung memiliki kedekatan dengan siswa-siswanya dari pada  guru-guru lain. Mengapa? Karena guru BK akan ikut serta atau terjun langsung dalam menangani serta mengamati perilaku dan perkembangan siswa. Peran guru BK tidak hanya menangani masalah yang terjadi di sekolah, tapi juga mengarahkan minat, bakat, dan karir siswanya untuk menentukan masa depan yang akan mereka jalani, sehingga tujuan utama dari Bimbingan dan Konseling dapat tercapai dengan maksimal. 

Guru BK biasanya identik dengan menangani perilaku negatif siswa di sekolah dan hal-hal yang berhubungan dengan kenakalan siswa. Hal tersebut menimbulkan kesan menyeramkan bagi sebagian siswa yang memandang guru BK. Padahal jika dipahami dengan baik, hubungan baik  antara guru BK dengan siswa bukan sekedar pengajar dengan peserta didik, melainkan hubungan persahabatan. Mengapa demikian? Karena pada setiap harinya guru BK akan terlibat langsung  dengan siswa apabila terjadi sebuah permasalahan. 

Siswa saat ini, ketika  mendapat masalah curhatnya di media sosial dengan membuat instastory galau yang mengekspresikan bahwa dirinya sedang memiliki masalah. Tujuannya agar mereka mendapat empati dari teman-teman atau penonton instastorynya.Padahal jika dipikir-pikir, bukannya mendapat empati dan solusi, dengan hal tersebut juga bisa menambah masalah.Tapi, hal tersebut terjadi karena kurangnya tempat atau tidak adanya tempat cerita bagi siswa tersebut. Disini, siswa akan terdorong untuk bercerita kepada guru BK.  Dibandingkan bercerita kepada teman sebayanya yang kadang tidak bisa dipercaya, siswa yang memiliki masalah baik keluarga, pertemanan, akademik, atau bahkan masalah dengan dirinya sendiri memilih untuk bercerita pada guru BK. Apabila mereka merasa aman, nyaman, dan dapat menemukan solusi dari masalahnya, mereka akan sering datang kepada guru BK untuk bercerita mengenai apa yang sedang dia rasakan. Dari sinilah guru BK dapat menjadi sahabat siswa .Siswa yang memiliki latar belakang keluarga yang kurang perhatian (broken home) akan menjadikan guru BK sebagai pelarian sama seperti siswa yang memilih bercerita di media sosial diatas.  Guru Bk yang baik adalah guru BK yang tidak hanya menempatkan dirinya sebagai seorang pembimbing, akan tetapi juga menempatkan dirinya sebagai sahabat dari siswanya.

Menurut survei, siswa saat ini ketika menghubungi guru BK tidak hanya pada jam sekolah saja, akan tetapi pada jam diluar sekolah pun, mereka tidak enggan untuk bercerita kepada guru BK. Mereka bercerita kepada guru BK melalui Video call, Whatsapp dan media sosial lainnya. Mesli begitu, aturan tetap berlaku, meskipun guru BK sebagai sahabat, pada hakikatnya mereka tetaplah seorang pengajar dan siswa.

Emang boleh guru BK menjadi sahabat siswa?

Tentu saja boleh. Selain bertugas untuk memantau perkembangan siswa, Guru BK juga bertugas    sebagai tempat untuk menampung keluh kesah siswa, menjadi sahabat bagi siswanya, membantu siswa dalam menemukan solusi dari permasalahan, mengarahkan siswa  ke arah yang benar, dan menuntun siswanya  untuk mencapai masa depan. Dalam mengarahkan sahabatnya ke arah yang  seharusnya guru BK perlu memilih pemahaman yang berkompeten agar dapat mengenali sahabatnya dengan baik dan mengarahkannya ke arah yang tepat  Ketika menjadi sahabat siswa, guru BK tetap memiliki ketentuan atau persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:

  • Dapat dipercaya, ketika siswa bercerita kepada guru BK tentang masalahnya, artinya siswa tersebut menaruh kepercayaannya kepada guru BK, jadi sudah seharusnya guru BK dapat dipercaya;

  • Dapat memegang rahasia, apa yang telah diceritakan siswa sudah seharusnya dijaga kerahasiaanya, tidak dibeberkan kepada orang lain, kecuali masalah siswa memerlukan pihak lain atau alih tangan  kasus;

  • Dapat membantu menemukan solusi dari masalah yang diceritakan siswa.Meski demikian, sekiranya masalah tersebut tidak terasa berat, guru BK hanya perlu mengarahkan siswa untuk menemukan solusi dari masalahnya sendiri  ;  

  • Dan dapat memberikan kenyamanan. Maksudnya adalah rasa aman dan nyaman kepada siswa saat bercerita, yang dapat mendorong keterbukaan siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun