Pandeglang berada di bawah keresidenan Banten, sebagai ibukota dari wilayah Banten Tengah. Meskipun begitu, Pandeglang bukan merupakan sebuah kabupaten, tapi memiliki posisi sebagai daerah administratif yang menentukan dalam perpolitikan pemerintah Kolonial Hindia Belanda pada saat itu. Penetapan Pandeglang sebagai sebuah kabupaten terdapat dalam Staatblad Nomor 73 Tahun 1874, tentang pembagian daerah, dalam Ordonansi tanggal 1 April 1874. Dengan demikian, berdasarkan surat keputusan tersebut, Pandeglang merupakan kota yang didirikan oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Hal tersebut diperkuat dengan bukti tinggalan bangunan kolonial yang ada di Kota Pandeglang, yang mengindikasikan bahwa kota ini memiliki tata kota kolonial bentukan pemerintah Hindia Belanda pada masa lalu.
Arsitektur merupakan salah satu produk budaya hasil pemikiran manusia yang mampu menggambarkan secara komprehensif bagaimana hubungan dirinya dengan konteks sosial maupun seting lingkungan yang ada. Seringkali Arsitektur memperlihatkan keindahan dan keunikan yang menggambarkan ciri khas yang terkandung dalam bangunan. Arsitektur barat atau Eropa yang merupakan peninggalan dari masa kolonial Belanda menjadi sebuah bangunan Cagar Budaya yang dijaga guna untuk menghargai dan menghormati peninggalan sejarah pada masa tersebut.Â
Meminjam pengertian De Architectura (menurut Vitruvius), menyatakan bahwa desain arsitektur merupakan kesatuan antara aspek keindahan/estetika (venusitas), kekuatan (firmitas), dan kegunaan/fungsi (utilitas). Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis. Arsitektur lahir melalui dinamika kebutuhan dan material-teknologi konstruksi yang menyertainya. Arsitektur tidak hanya mementingkan aspek keindahan (kenyamanan visual dan rasa) melainkan juga aspek teknologi-konstruksi (dapat dibangun-buildable, kuat, kokoh, stabil) dan aspek fungsional (berguna bagi kehidupan manusia).
Dalam pengolahan estetika desain arsitektural konsep unity merupakan aspek yang penting. Konsep unity dapat dijabarkan antara lain mencakup: tekstur, wama colour, tone, porporsi-skala, solid-void (padatan-ruang kosong), form and shape, dsb. Dalam konsep unity tersebut terkandung unsur dominansi, harmoni-keselarasan, keseimbangan (balance) dan focus of interest/vitality. Wujud unity tersebut dapat dibaca melalui tampilan ekspresinya. Oleh karena itu dalam perwujudannya karya Arsitektur mengandung adanya unsur representasi visualisasi. Ekspresi muncul sebagai sintaksis antara elemen-elemen desain di dalamnya. Gaya atau style (dapur-Jawa) dapat difahami sebagai wujud dari ekspresi tersebut.
Salah satu aset kebudayaan Indonesia yang sangat perlu dipelihara dan dilindungi adalah kebudayaan material yaitu peninggalan-peninggalan prasejarah dan sejarah, yang diantaranya adalah bangunan, situs, arca, candi serta benda-benda bersejarah atau purbakala lainnya. Peninggalan--peninggalan tersebut menjadi suatu cagar budaya yang keberadaannya memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan. Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya (selanjutnya disebut "UU Cagar Budaya"), peninggalan-peninggalan yang disebut cagar budaya dinyatakan lebih luas, adapun bunyinya:Â
"Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan."
Peran dan Fungsi Bangunan Eks Rumah Rumah sakit
Bagaimana peran dan fungsi rumah sakit tersebut pada masa kolonial? Sekitar 26 juni tahun 1920 salah seorang Belanda yang bernama Bataviaach Nieuwsblad memberitahukan bahwa pemerinta telah menetapkan sebuah peraturan tentang tujuan dan biaya perawatan rumah sakit sipil di Pandeglang -- Banten. (Bambang, 2020:255).
Pada memori serah jabatan Residen Banten, J.C. Beddings yang dilakukan pada tanggal 24 maret 1925 mengatakan bahwa pada saat tahun tersbut telah berdiri sebuah rumah sakit modern di pandeglang dibawah pimpinan seorang dokter pemerintah. Rumah sakit tersebut telah mendapatkan penerangan listrik dan disisi lain untuk pemasangan saluran air dalam keadaan proses pembuatan dan segera terselesaikan. Karena banyaknya pasien yang dirawat pada rumah sakit ini, kondisi rumah sakit yang sangat sempit dan kecil rumah sakit tersebut harus diperluas serta ditambahkannya sarana yang cukup memadai. Rumah sakit pandeglang cukup terkenal pada masa tersebut, tidak hanya masyarakat pandeglang saja yang berobat di rumah sakit tersebut, akan tetapi orang orang lampung juga berdatangan untuk berobat. Bahkan menurut pemberitahuan harian seperti Bataviaassch Nieuwsblad, the indische Courant, dan Het Nieuws Van den dag Voor Nederlandsch Indie edisi 14 April 1925.
Pada saat itu J.C. Beddings pernah dirawat di RSU Pandeglang akibat terkena penyakit disentri berat yang dideritanya sehingga ia dilarikan ke rumah sakit setelah menghadiri acara pesta perpsahan. Kemudian pada buku ini juga dijelaskan bahwa pada saat sera terima jabatan Residen Banten, pada tanggal 24 Februari1931 menurut F.G. Putman Craemer ia menyampaikan bahwa di pandeglang terdapat rumah sakit modern. Sekitar tahun 1929 rumah sakit pandeglang ini diperluas dengan melihat kondisi dan situasi, karena banyaknya pasien yang berdatangan untuk berobat dari berbagai daerah, seperti dari lampung dan tangerang. Pada saat itu di Banten rumah sakit pandeglang ini cukup populer sehingga banyak sekali masyarakat yang berobat ke rumah sakit tersebut. (Bambang, 2022 : 256).
Setelah mendengar tentang pemindahan rumah sakit ke kabupaten setempat dan organisasi swasta, pimpinan D.V.G. siap mengajukan usulan kepada Pemerintah untuk memindahkan rumah sakit Pemerintah di Peka Longan dan Pemalang ke misi dan rumah sakit di Wonosobo ke misi; Oleh karena itu perundingan mengenai hal ini telah menghasilkan kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat. Pemerintah juga telah diusulkan untuk mengalihkan rumah sakit di Padang-Sidempoean ke perusahaan swasta, yaitu.Â