Di hamparan dosa, langkahku terjerat,
Dalam gelap malam, hatiku terbelenggu.
Maafkanlah Tuhan, aku insan lemah,
Yang tergoda bisikan syahwat duniawi.
Â
Tangan yang kau beri, ku gunakan untuk khilaf,
Lidah yang kau cipta, ku gunakan untuk dusta.
Mata yang kau anugerahkan, ku gunakan untuk melihat yang haram,
Telinga yang kau berikan, ku gunakan untuk mendengar yang batil.
Â
Jiwa yang kau titipkan, ku nodai dengan maksiat,
Hati yang kau sucikan, ku kotori dengan iri.
Langkahku tak pernah lelah menjauh dari jalan-Mu,
Suara hatiku bisu, tak mampu lagi berbisik kepada-Mu.
Â
Namun, dalam lubuk hati yang terdalam,
Secercah harapan masih terpatri.
Rasa sesal yang membuncah,
Menyentuh relung jiwa yang terluka.
Â
Maafkanlah Tuhan, aku insan yang hina,
Yang terus berlumuran dosa.
Ampunilah segala khilaf dan dosa-dosaku,
Bimbinglah aku kembali ke jalan yang benar.
Semoga rahmat-Mu meliputiku,
Semoga ampunan-Mu menghapus dosa-dosaku.
Aku memohon pertolongan-Mu,
Agar aku dapat menjadi hamba-Mu yang taat.
Dalam gelap hariku, aku terjatuh,
Tak layak rasanya berharap pada uluran tangan,
Namun putus asa menggenggam hatiku,
Kuucapkan maaf atas segala kelalaian yang ada.
Â
Dalam keheningan, aku berdoa,
Menyerahkan semua beban pada-Mu.
Sebab aku tak tahu lagi harus bagaimana.
Hanya bisa berharap, Kau dengar jerit jiwaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H