dan di saat aku tak lagi pantas mengadukan peliknya duniaku pada ibuku
hanya kamu pria sederhana tempat aku mengaduÂ
meski ku tau ada tuhan yang selalu menyertaiku, namun aku tetap butuh bahumu
pria sederhanaÂ
andai boleh kudahuli takdir
biarlah ku dimilikimu sajaÂ
biarlah ku lewati pelik ini bersamamuÂ
merapal doa di hadapan tuhan satu,melangitkan jutaan harapan di malam temaram lampu
namun ku tauÂ
hanya ada doa yang kita rapal di tempat tak sama
yang kuharap doa itu bertemu di langit biru menembus angkasa lepas
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!