Mohon tunggu...
ananda herfina
ananda herfina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

STMM MMTC YK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

E-Goverment: Meningkatkan Pelayanan Publik dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi

18 Maret 2024   10:10 Diperbarui: 18 Maret 2024   10:16 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

E-Government atau pemerintahan elektronik adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan pelayanan publik, efisiensi birokrasi, dan transparansi pemerintahan. Dalam era digital ini, e-government menjadi sebuah keniscayaan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin melek teknologi dan menginginkan pelayanan yang cepat, mudah, dan transparan.

E-Government merupakan terobosan penting dalam mewujudkan pemerintahan yang efektif, akuntabel, dan partisipasif. Dengan terus menerus mengembangkan dan meningkatkan kualitas layanan e-government, pemerintah dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat. Dan dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, dukungan dari berbagai pihak, dan solusi inovatif, e-government dapat menjadi kunci untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yakni meliputi :
1. Meningkatkan Pelayanan Publik

E- government memungkinkan masyarakat untuk mengakses berbagai layanan publik secara online dengan mudah dan cepat. Hal ini termasuk pengurus dokumenkependudukan, pembayaran pajak, pendaftaran izin usaha, dan lain sebagainya.

Masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor pemerintahan dan mengantri berlama-lama.

2. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

E-government membuka akses informasi publik secara luas. Masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang kebijkan pemerintah, anggaran publik, dan kinerja lembaga pemerintah melalui platform online. Hal ini meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah dalam menjalankan tugasnya.

3. Meningkatkan Efisiensi Birokrasi

E-government membantu memangkas proses birokrasi yang berbelit-belit.
Dengan sistem online, interaksi antara masyarakat dan pemerintah menjadi lebih efisien dan tidak membutuhkan tatap muka secara fisik. Hal ini menghemat waktu dan biaya bagi kedua belak pihak.

4. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat

E-government membuka peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan kebijakan publik. Masyarakat dapat menyampaikan aspirasi dan usulan mereka kepada pemerintah melalui forum online, e-petition, dan berbagai platform digital lainnya.

E-government dapat meningkatkan daya saing bangsa dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif, mempercepat proses perizinan usaha, dan meningkatkan efisiensi birokrasi. Hal ini dapat menarik investor asing dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Teknologi terus berkembang pesat dan e-government harus terus beradaptasi dengan teknologi terbaru. Penggunaan kecerdasan buatan (Al), blockchain, dan Internet of Things (loT) dapat membantu.

E-government juga dapat membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dengan meningkatkan akses layanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial. E-government juga dapat membantu pemerintah dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dan melindungi lingkungan.

Contoh penerapan E-Government terdapat Pelayanan Online yang meliputi pengurusan dokumen kependudukan, pembayaran pajak, pendaftaran izin usaha, dan lain-lain dapat dilakukan secara online melalui portal resmi pemerintah atau aplikasi mobile. E-budgeting, yakni sistem penyusunan dan transparansi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dapat diakses oleh masyarakat. E-voting atau sistem pemilihan umum secara elektronik yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dan meminimalisir kecurangan.

Meskipun memiliki banyak manfaat, E-government mash menghadapi beberapa kendala dalam implementasinya di Indonesia.

a. Keterbatasan akses internet, kualitas jaringan internet yang tidak stabil, dan kurangnya infrastruktur TIK di beberapa daerah,
b. Kekhawatiran tentang kebocoran data dan penyalahgunaan informasi pribadi, kurangnya kesadaran masyarakat tentang keamanan siber,
c. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan teknologi digital,
d. Anggaran pemerintah yang terbatas untuk pengembangan e-government, dan
e. Diperlukan perubahan kultur birokrasi yang lebih adaptif dan terbuka terhadap teknologi.

Maka dari itu terdapat beberapa solusi dari beberapa kendala implementasi e-government di Indonesia. Pemerintah dapat meningkatkan investasi dalam infrastruktur TIK, memperkuat sistem keamanan siber, meningkatkan edukasi dan pelatihan bagi masyarakat, mengalokasikan anggaran yang cukup, membangun kepemimpinan yang kuat. Masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan digital, berpartsipasi aktif, meningkatkan kesadaran tentang keamanan siber, dan pihak swasta dapat berkolaborasi dengan pemerintah, menyediakan solusi teknologi inovatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun