E-government dapat meningkatkan daya saing bangsa dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif, mempercepat proses perizinan usaha, dan meningkatkan efisiensi birokrasi. Hal ini dapat menarik investor asing dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Teknologi terus berkembang pesat dan e-government harus terus beradaptasi dengan teknologi terbaru. Penggunaan kecerdasan buatan (Al), blockchain, dan Internet of Things (loT) dapat membantu.
E-government juga dapat membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dengan meningkatkan akses layanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial. E-government juga dapat membantu pemerintah dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dan melindungi lingkungan.
Contoh penerapan E-Government terdapat Pelayanan Online yang meliputi pengurusan dokumen kependudukan, pembayaran pajak, pendaftaran izin usaha, dan lain-lain dapat dilakukan secara online melalui portal resmi pemerintah atau aplikasi mobile. E-budgeting, yakni sistem penyusunan dan transparansi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dapat diakses oleh masyarakat. E-voting atau sistem pemilihan umum secara elektronik yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dan meminimalisir kecurangan.
Meskipun memiliki banyak manfaat, E-government mash menghadapi beberapa kendala dalam implementasinya di Indonesia.
a. Keterbatasan akses internet, kualitas jaringan internet yang tidak stabil, dan kurangnya infrastruktur TIK di beberapa daerah,
b. Kekhawatiran tentang kebocoran data dan penyalahgunaan informasi pribadi, kurangnya kesadaran masyarakat tentang keamanan siber,
c. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan teknologi digital,
d. Anggaran pemerintah yang terbatas untuk pengembangan e-government, dan
e. Diperlukan perubahan kultur birokrasi yang lebih adaptif dan terbuka terhadap teknologi.
Maka dari itu terdapat beberapa solusi dari beberapa kendala implementasi e-government di Indonesia. Pemerintah dapat meningkatkan investasi dalam infrastruktur TIK, memperkuat sistem keamanan siber, meningkatkan edukasi dan pelatihan bagi masyarakat, mengalokasikan anggaran yang cukup, membangun kepemimpinan yang kuat. Masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan digital, berpartsipasi aktif, meningkatkan kesadaran tentang keamanan siber, dan pihak swasta dapat berkolaborasi dengan pemerintah, menyediakan solusi teknologi inovatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H