Mohon tunggu...
Ananda Fadhila
Ananda Fadhila Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

likes dinosaur a lot

Selanjutnya

Tutup

Nature

Emergensi Lingkungan dan Kemanusiaan

7 Maret 2020   20:15 Diperbarui: 7 Maret 2020   20:41 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lingkungan. Apa yang terlintas dipikiran kalian ketika mendengar tentang lingkungan? Sayangnya, masih banyak yang kurang tertarik dan peduli. Tapi jika mengenai trend masa kini apakah masih kurang tertarik?

Buang sampah sembarangan? Buang makanan begitu saja ketika sudah kenyang? Sengaja menghancurkan pangan agar harganya dinaikkan? Apa baju-baju yang tidak terpakai lagi dibiarkan saja terbuang? Mungkin ketika mendengar kata "lingkungan" kita menjadi acuh tak acuh. 

Tapi pernahkah kalian terpikir dengan membiarkan begitu saja sampah-sampah tersebut akan berdampak pada diri kita sendiri. Air olahan limbah yang dibuang ke sungai lalu kita masak untuk dijadikan minum sehari-hari, untuk berjualan air dan digunakan untuk mandi. Menyeramkan bukan? Dan masih banyak lagi akibat krisis iklim lainnya. 

Hal yang paling krusial akibat emergensi iklim ini ternyata berkaitan dengan adanya krisis kemanusiaan. Hasil penelitian PBB mendeklarasikan langsung hubungan emergensi iklim dengan krisis kemanusiaan terutama dalam keselamatan hidup sebagai seorang perempuan dikarenakan sebagian dari korban krisis ialah perempuan (National Geographic , 2018). 

Pernah mendengar padanan kata "sustainable fashion"? setiap kali kita melihat model baju terbaru pasti semua tertarik ingin membelinya terlebih lagi untuk memenuhi kebutuhan bepergian dan menghadiri acara tertentu tetapi dibalik semua itu ada yang menjerit. 

Air, udara, bahkan nama brand produk semakin mendunia tetapi buruh semakin diperbudak dengan sebuah sistem kerja yang tak logis dan lingkungan semakin menjadi tidak sehat. Untuk meminimalisir hal mengerikan tersebut maka dikeluarkanlah makna sustainable fashion berbasis simpatik alam (Firdhaussi, 2018).

sustainable fashion ternyata memiliki varian arti menurut Monika Jufry, seorang designer Indonesia (Radar Jogja, 2019). Adakah dari kalian yang suka berburu thrift shop? 

Perlu diketahui ada banyak sekali manfaat berbelanja barang thrift -- mulai dari harganya yang ramah kantong, kita menjadi bebas untuk memilih keperluan sesuai kesukaan, mencoba trend remaja 90an, serta menyemangati ibu bumi dengan menggunakan kembali barang bekas yang tidak terpakai. Kita juga bisa menjual dengan label preloved untuk merapikan pakaian dan menambah uang saku.

Bisakah emergensi lingkungan berdampak terhadap krisis kemanusiaan?

Hal ini tentu berkaitan erat dengan penjelasan di awal mengenai lingkungan ke kemanusiaan. Tenaga buruh dihisap hingga habis sampai sistem kapitalisme yang diterapkannya telah merusak sistem feodalisme yang melakukam pengeksploitasian lebih parah. 

Oleh karena itu para pebisnis lah yang mendominasi kedudukan parlemen karena ekonomi adalah salah satu taktik politik alasan khususnya yakni mereka mempunyai power. Para pebisnis menciptakan alat-alat produksi yang canggih hingga ia dapat mengontrol jalan kerjanya buruh dengan mengorbankan perkara iklim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun