Mohon tunggu...
Ananda_xiimipa3
Ananda_xiimipa3 Mohon Tunggu... Polisi - Yaaa

Ananda Deva Pratama

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kutemukan Sinar di Kegelapan

29 November 2021   13:02 Diperbarui: 29 November 2021   13:36 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Aku yang mendengar jawaban itu, seketika lansung kecewa dan merenung. Ntah apa yang ada
dipikiran wanita itu. Tapi jika ia begitu, maka aku akan berusaha untuk memenangkan pertandingan ini.


Pertandinganpun dimulai, kini aku mendarat di wilayah hangar karena aku mendengar Yopi sering turun
di medan Pochinok. Aku menghindari yopi di awal, karena aku berharap bisa berduel di akhir.


Aku mendengar dari balik layar juri, jika yopi saat ini paling banyak mengkill pemain dengan cepat yang
posisi ke-2 ditempati olehku. Dari hangar aku pergi ke wilayah katulistiwa lalu melanjutkan ke peak
melalui bimasakti Strip dengan hanya pemain yang tersisa 10 orang dengan zona yang semakin
menyusut. Aku agak sedikit kewalahan karena musuh musuhku yang tersisa ini bukan pemain yang
kaleng kaleng terutama Yopi yang merupakan seorang juara bertahan yang secara basic sudah tau
strategi dan persenjataan. Tapi aku tak mau kalah hingga akhirnya aku bertemu dengan Yopi di wiliayah
Factory secara by one. Ini merupakan hal yang sangat menegangkan. Bahkan banyak kali aku lari dan
mengulur waktu, tapi ia benar-benar dengan niat untuk menghabisi karakterku. Aku yang memakai
shotgun dan AK47 kewalahan dengan Yopi yang berada di balik rerumputan dengan menggunakan
sniper.

Aku memiliki tekad,usaha, dan tujuan yang jelas. Sedangkan tujuan yopi hanya ingin bersenangsenang. Lagipula aku mengidolakan Hamengkubuwono IX yang benar benar jadi panutanku. Tujuan
muliaku ini tidak akan bisa dihentikan, lalu aku mengubah taktik permainan. Aku mengambil sniper
musuh yang telah mati dan menggantikannya dengan AK47ku. Aku mulai mengincar nya dari kejauhan
(sambil mengingat masa lalu bersama nya sewaktu di sekolah). Walau sniper ku tak sehebat Yopi. Tapi
aku berhasil mengenai karakternya yang membuat karakternya lansung sekarat. Lalu dengan melempar
bom asap ke segala arah aku lansung menembaknya dari dekat dengan menggunakan shoto gun too
kesukaanku dan lansung membuat karakter Yopi mati.


Sorak soray pun tak ter elakan. Setelah 7x bertahan, akhirnya yopi dikalahkan oleh teman
lamanya, yaitu aku. Aku mendapatkan hadiah yang telah dicantumkan. Aku benar benar sangat bangga.
Segera aku mendatangi Yopi. Namun, pihak dari manager dan timnya melarangnya untuk bertemu
denganku.


Akhir cerita, aku berhasil menghajikan kedua orangtuaku, berhasil membangun masjid, rumah
bagi anak yatim, panti asuhan, panti jompo, sekolah TK, dan usaha kecil yang bisa membantu sedikit
pengangguran mempunyai pekerjaan, aku pun tak laput untuk bersedekah kepada yang kesusahan. Aku
banyak memberi segala yang aku miliki demi negara ini dan aku ingin benar-benar berbakti kepada
negara yang dermawan seperti tokoh panutanku selama ini. Aku juga bertekad untuk kedepannya akan
menjadi seorang gubernur yang pro terhadap rakyat dan membuat negara ini sukses dan maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun