Mohon tunggu...
Ananda_xiimipa3
Ananda_xiimipa3 Mohon Tunggu... Polisi - Yaaa

Ananda Deva Pratama

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kutemukan Sinar di Kegelapan

29 November 2021   13:02 Diperbarui: 29 November 2021   13:36 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Berubahnya awan menjadi hitam. Satu titik bersinar terang di antara langit hitam. Hembusan
angin yang menusuk tulang hingga ubun-ubun. Suara jangkrik yang bersenada dan bersenandung
mendengung sesama.


Aku yang sedang duduk di teras rumah sembari meratapi indahnya alam di dalam kesepian
sambil berpikir dan merenungi untuk diri ku di masa depan. Aku akan jadi apa di masa depan ? Apa yang
akan ku lakukan di masa depan ? aku akan jadi apa di masa depan ? siapakah aku di masa depan ? huft,
hobi ku hanyalah bermain game dan mengedit. Apakah aku akan menjadi seorang gamers atau seorang
editor berkelas? Ntahlah, hanya waktu yang akan menjawab itu.


Esok hari di sekolah
Di antara banyak nya mata pelajaran di sekolah, yang paling ku kuasai adalah pelajaran PJOK
atau olahraga karena walau aku sering bermain game dan mengedit video, aku tak pernah luput dari
olahraga seharipun karena Olahraga adalah nikmat Tuhan yang diberikan kepada hambanya untuk
menjaga anggota tubuhnya. Ya minimal 5 menit sehari cukup.


Hari rabu ini adalah mapel PJOK. Guru Olahragaku menyuruh kami (siswa siswi kelas 12 MIPA 3)
untuk berlari endurance sejauh 5 KM. ini adalah hal yang sangat ku tunggu tunggu karena berlari adalah
suatu kemampuan gesit yang paling ku dominasi di antara teman temanku.


"Nan, sehabis pulang sekolah ajarin aku jadi editor dong" kata Yopi
"oh iya boleh aja, mau dimana ?" tanyaku
"Caf Nastar aja deh" jawab nopi
"oh oke atuh yop. Sekarang mah kita fokus dulu lari aja ya. Good luck" ungkapku
"kamu pasti menang ini mah, juara 10x bertahap seangkatan haha" kata yopi
"Aamiin, makasih yop"


Apa tujuan mu?

Lonceng Siang sekolah berbunyi, menandakan pembelajaran telah usai. Aku dan Yopi lansung bergegas
menuju caf Nastar yang tak jauh dari sekolah, mungkin hanya 1,29 KM saja.
"eh Nan, penghasilan dari mengedit video itu berapa sih?" tanya yopi
"ehm, tergantung si. Sesuai ke komplekan videonya" jawabku
"owh gitu ya. Beruntung si kamu, jago ngedit wkwk. Semoga bisa jadi editor ternama" ungkap Yopi

"haha aamiin, tapi jujur Yop, aku masih bingung dengan tujuan ku dan akan jadi apa aku di masa depan
nanti (sambil menggaruk kepala)"


"ya sesuai passion mu aja dong. Kalo dalam cita cita itu gak boleh ngelindur, hidup itu cuman sekali se
umur hidup. Buat sebuah karya seni dalam kehidupan dengan arah tujuan hidupmu yang jelas karena
kalo kamu maksain hal yang gak kamu suka, kamu bakalan mengutuk dirimu sendiri seumur hidup"
jawab yopi yang lansung membuat diriku seperti tertampar.


Kami sudah sampai ke caf nastar yang bangunannya sangat minimalis. Namun, indah dan memanjakan
mata. Yopi memesan cheese cake dan sebuah jus rasa stroberi. Sedangkan aku memesan mie dan kopi.
Sangat nikmat sekali apalagi di makan dalam keadaan hujan.


Yopi sangat cerdas, hanya beberapa kali ku ajarkan, ia sudah paham dan bisa untuk melakukannya
sendiri. Bahkan ia sendiri dalam waktu yang singkat sudah bisa mengetahui dan mengeskplor semua
fitur yang ada di dalamnya.


"wah, pasti kamu suatu hari nanti bakalan lebih jago dari aku nih yop"
"hah? Nggak lah, pastinya jagoan suhu nya lah wkwk" jawab yopi
"hhe iya deh iya" jawabku
"makasih banyak loh ya nan, Ini ambil (secarik amplop yang isinya sudah tentu bisa ditebak)"
"gausah yop, aku ngajarin kamu ni ikhlas kok" jawabku
"ashh.. dah gak usah kaku gitu, ambil aja atau aku ngambek?" tanya yopi sambil menatapi ku dengan
nada ancaman
"yaudah deh. Aku terima, makasih ya yop"


waktu begitu cepat berlalu, sudah menunjukan jam 5. Mereka pulang ke arah nya masing
masing. Tapi sebelum benar benar pulang aku memerhatikan dirinya yang sedang berjalan dengan
mengingat kata-katanya yang hari ini sangat menamparku.


Jika ada pertemuan maka ada perpisahan
Esok hari di sekolah, aku mendengar berita yang sangat membuatku terpukul, yaitu sahabat sekelasku
Yopi akan pindah sekolah ke kota. Ia akan sekolah ke sekolah SMAN 2 Bandung. Aku terpaku lemas saat
ia pergi karena hanya ia yang mengerti dan selalu ada terhadapku, dalam membantu ku belajar,berlatih
dan hal lainnya. kini siapa yang akan membantuku? Ntahlah, aku pasrah dengan hidupku setelah

mendengar berita ini. namun, aku masih ingat dengan kata-katanya itu lalu aku bertekad dan berjanji di
bawah pohon rindang akan menjadi orang yang sukses dan berhasil.


Saat berada di kelas, aku mulai berusaha aktif di berbagai mata pelajaran. Bahkan aku mengurangi
setiap harinya waktu untuk bermain game dengan lebih memilih untuk belajar dan les. Aku mulai
mengikuti webinar dan kegiatan-kegiatan yang menambah pengetahuan ku. Sedikit demi sedikit ku
perbaiki dan tata kembali kehidupanku.


3 Bulan kemudian

Setelah banyak hari yang ku lalui, akhirnya aku sampai ke hasil yang mulai terkeloktifkan. Dalam
beberapa hasil ulangan setiap mapelnya aku mendapatkan nilai yang sangat berbeda dari sebelumnya.

Bahkan nilai Matematika ku 100, ini merupakan suatu usahaku yang membuahkan hasil dan aku sangat
bangga. Hingga teman-temanku banyak yang heran padaku sehingga mereka banyak menanyakan, apa
yang mengubah kehidupanku? Tentu saja motivasi dan tekad yang kuat


Setiap malam aku panjatkan doa kepada sang pencipta agar bisa menemukan ku dengan Yopi
suatu hari nanti agar aku bisa berterimakasih dan menunjukan kepadanya bahwa aku sudah sukses.
Karena sangat sayang sekali, Yopi itu ternyata bukan pindah ke sekolah Sman 2 bandung. Tetapi ntah
dimana keberadaannya, banyak yang tidak tau.


Aku memiliki tokoh yang sangat ku idolakan, yaitu Hamengkubuwono IX. Aku sangat kagum
pada beliau yang telah banyak berjasa bagi bangsa indonesia dalam peran integrasi bangsa. Aku ingin
seperti beliau yang bisa mendonatur bagi negara dan bisa membangun negara serta menjunjung tinggi
kebenaran dan keadilan dan aku ingin menjadi aktif seperti beliau.


Pembuktian
Pembagian rapor semester 1 telah dibagikan, aku sangat terkejut akan hasil yang aku terima.
Diriku menduduki ranking ke-1. Hal ini membuatku dan keluargaku benar-benar bangga. Karena dalam
sejarah hidupku, baru pertama kali aku mendapatkan ranking-1 di sekolah. Aku menangis bahagia dan
benar-benar bersyukur kepada tuhan Yang Maha Esa serta kepada orang-orang yang telah
menyuportku.


Dalam hatiku berkata bahwa ini adalah pembuktian awal, ini bukanlah akhir dari perjuanganku
tapi ini baru dimulai. Sewaktu habis pembagian rapor, sekolah libur selama 1 bulan. Aku sudah
menyiapkan planku se dari awal bahwa aku akan benar-benar lebih grow dalam bidang apapun. Aku
juga ingin membuka usaha sedikit demi sedikit agat bisa membantu sekitar terutama mengurangi beban
orangtua ku dan agar mereka bisa bahagia.

Ketika hasil usaha berupa dagang dan editor yang kuhasilkan, aku menyisihkan uang untuk
berbagai hal, salah satunya aku ingin memberangkatkan orangtua untuk haji dan aku menyisihkan untuk
orang orang yang kurang mampu. Karena keberhasilanku ini adalah pemberian sang maha Kuasa. Ini
semua hanyalah titipan semata juga karena aku yang sangat mengidolakan kedermawanan
Hamengkubuwono IX.


Perlombaan
Disaat libur sekolah, aku banyak mengikuti event-event yang fun seperti perlombaan game free
fire. Aku sangat menyayangkan jika aku tidak mengikuti event ini karena hasil main dan latihanku akan
sia-sia. aku memiliki teman bernama Agung Wibowo sugianto yang akrab disapa Agung. Ia partner ku
bermain game. Hari ini aku sedang bersama Agung di tempat warteg ibu salma.
"nan, temen kamu yang namanya Yopi itu gimana? Sudah ada kabar belum tentang dia ?" tanya Agung
"belum" Jawabku
"Nama lengkap nya Yopi apa ?" tanya agung
"Yopi kaila rianti" jawabku
"oalah, aku pernah denger nya" ungkap agung
"hah ? aslian ? gimana coba ceritakan ke aku " tanyaku yang tiba tiba menjadi excited
"hmm aku denger dia itu sekolah di jakarta dan ia memenangi lomba edit video juga ia berhasil
memenangkan pertandingan kejuaraan game FF di tingkat Nasional" jawab Agung
"waw, benar-benar hebat sekali. Dia sudah menjadi primadona sekarang ya. Hmm, pasti sangat sulit
untuk orang sepertiku jika ingin menemui dia hahaha" ungkapku
"jangan pesimis lah. Nah kemungkinan event yang selanjutnya ia akan fokus ke FF. kalo tidak salah ia
mempertahankan posisi juara nya selama 7 kali hingga saat ini. kamu harus ikut dan kalahkan dia"
perintah Agung
"hmm baiklah aku akan fokus ke lomba FF dulu dan stop dulu ke lomba editor" jawabku


Perlombaan FF tingkat Nasional cabang solo (pemain single) akan di adakan 3 hari dari sekarang,
yang kurang lebih di ikuti 10.000 peserta di seluruh indonesia dengan tahap seleksi yang begitu rumit.
Tapi sesuai dengan hadiah yang akan di peroleh jika menang. Yaitu berupa uang 5 miliar, akan di rekrut
ke esport, dan hadiah lainnya. aku terus berlatih dan berlatih agar bisa memenangkan hadiah yang akan
ku gunakan untuk tujuan awalku. Tapi yang membuatku nervous adalah kehadiran yopi di lomba itu.
Aku mengenal ia dari dulu bahwa ia tak suka game, lalu kenapa sekarang dia suka game? Apa yang
membuatnya suka game?

Kejayaan atau kesengsaraan?
Waktu yang ditunggu akhirnya telah tiba, yang dinantikan akan terwujud. Sebenarnya hal yang
ku inginkan jua yaitu bisa bertemu dengan Yopi di saat pertandingan. Aku mengikuti seleksi administrasi
dengan menyiapkan persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan. Selanjutnya, setelah selesai
administrasi dilanjutkan dengan pembagian pembagian waktu pertandingan. Aku bertanding di hari
kamis dan sekarang adalah hari rabu, aku berlatih lagi dengan memaksimalkan potensi ku dengan mabar
dengan Agung, juned, Ikraj, dan Yanto di caf Nastar sambil bercanda ria. Walaupun mereka semua jago,
tapi hanya aku yang ikut.
"nan, kalo nanti menang jangan lupakan kita ya haha" kata Juned
"iya, awas aja kalo lupa diri wkwk" sambung ikraj
"Aamiin. Iya iya tau, tenang aja lah. Aku gak akan lupa daratan kok" jawabku
"kalo menang pengen di traktir sama pengen trepling lah wkwk" kata Agung
"iye" jawabku


Setelah pulang dari caf akhirnya aku menyiapkan segala peralatan dan pakaianku di malam
hari, agar besok pagi aku bisa berangkat ke kota Bandung untuk mengikuti lombanya. Ayahku
memberiku uang dan akan mengantarku besok. Kakak, ibu, dan adikku menyupportku, aku sangat
senang dan jauh lebih semangat dari sebelumnya.


Ayam berkokok, matahari menjulang tinggi diselimuti hawa dingin. Aku lansung bergegas untuk
mandi,solat, dan sarapan. Selesai itu aku segera naik ke motor ayahku dan tak lupa berdoa sebelum
berangkat. Jujur aku sangat kebingungan karena rasanya perasaanku campur aduk. 2 jam berlalu,
perjalanan dari ciburuy menuju kota bandung akhirnya sudah sampai. Seharusnya 1 jam beres, tapi
karena macet ya jadi begitu.


Aku segera mengikuti arahan dari juri sebelum bertanding dan akhirnya pertandingan pun
dimulai. Aku benar benar tegang akan hal ini, karena ini adalah pertandingan tingkat nasional, aku
biasanya hanya memainkan tingkat desa. Karakter permainanku sudah turun di area Pochinok, yaitu
medan perang yang sangat rame. Aku mendapati senjata shotgun, senjata AK47, armor level 3 , helm
level 3, dan sebuah panci.


Saat aku mencari item, 1 orang musuh mendatangiku, aku kaget. Namun, aku bisa mengatasi
nya. 1 kill ku membuat ku semangat. Hingga akhirnya waktu tak terasa sudah berjalan 15 menit. Sedari
awal pemain yang berjumlah 50 han kini tersisa 2 orang. Aku dan pemain lain yang bernama Black Scan.
Saat aku duel dengan player bernick name Black Scan aku kalah. Disitu raut wajahku lansung pucat dan
benar benar lemas karena pasti aku tidak akan bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya. Akan tetapi diluar
dugaanku, Player tersebut di diskualifikasi karena diduga menggunakan cheat dalam pertandingan. Kini
aku terpilih untuk melanjutkan lansung ke final yang akan di adakan 1 minggu kemudian. Aku
mendengar dari berita pertandingan, di daerah Jakarta di menangi oleh Yopi. Ini sangat membuatku
lebih semangat dan bertekad untuk latihan lagi.

Kemenangan atau kenangan?
Hari kamis telah tiba, aku datang lebih awal karena aku ingin bertemu dengan yopi. Saat aku mencari
yopi aku menemukannya dan ia pun menatapiki, tetapi ia seperti tak ada rasa rindu sedikit pun.
"Nanda? Ada apa ?" tanya Yopi
Seketika aku lansung diam membeku mendengarkan pertanyaannya yang dingin itu.
" euh, kamu gimana kabarnya?" tanyaku
"not bad" jawabnya
"eh Yop, aku sekarang sudah banyak berubah loh, aku benar benar sudah menjadi diriku sendiri"
ungkapku pada Yopi
"oo bagus lah, sudah ya. Aku mau pergi ke sana" jawab yopi
"tunggu yop. Tolong jelaskan ke aku, kenapa kamu jadi berubah? Hilang tanpa kabar, setelah ketemu
malah seperti ini" ungkapku sambil menahannya


"hm, banyak hal yang terjadi padaku. Oh iya, jika kamu ingin menemuiku hanya untuk berterimakasih
padaku, lebih baik tidak usah. Sedari awal aku sudah sangat menghindari dirimu. Sahabat-sahabatmu,
teman-temanmu sebenarnya tau tentang diriku. Aku sengaja menyuruh mereka untuk menutupiku
darimu. Agar aku tak pernah bertemu lagi, tapi tak ku sangka hari ini kita akan bertemu. Oh iya, jangan
mengharap bahwa kau akan menang. kau lah yang akan ku incar. Aku akan menang kan hadiah itu
semua lalu aku akan bersenang-senang. Aku tidak peduli tujuan baikmu apapun. Aku hanya akan
memikirkan diriku sendiri. Aku membencimu" kata Yopi sambil berlari


Aku yang mendengar jawaban itu, seketika lansung kecewa dan merenung. Ntah apa yang ada
dipikiran wanita itu. Tapi jika ia begitu, maka aku akan berusaha untuk memenangkan pertandingan ini.


Pertandinganpun dimulai, kini aku mendarat di wilayah hangar karena aku mendengar Yopi sering turun
di medan Pochinok. Aku menghindari yopi di awal, karena aku berharap bisa berduel di akhir.


Aku mendengar dari balik layar juri, jika yopi saat ini paling banyak mengkill pemain dengan cepat yang
posisi ke-2 ditempati olehku. Dari hangar aku pergi ke wilayah katulistiwa lalu melanjutkan ke peak
melalui bimasakti Strip dengan hanya pemain yang tersisa 10 orang dengan zona yang semakin
menyusut. Aku agak sedikit kewalahan karena musuh musuhku yang tersisa ini bukan pemain yang
kaleng kaleng terutama Yopi yang merupakan seorang juara bertahan yang secara basic sudah tau
strategi dan persenjataan. Tapi aku tak mau kalah hingga akhirnya aku bertemu dengan Yopi di wiliayah
Factory secara by one. Ini merupakan hal yang sangat menegangkan. Bahkan banyak kali aku lari dan
mengulur waktu, tapi ia benar-benar dengan niat untuk menghabisi karakterku. Aku yang memakai
shotgun dan AK47 kewalahan dengan Yopi yang berada di balik rerumputan dengan menggunakan
sniper.

Aku memiliki tekad,usaha, dan tujuan yang jelas. Sedangkan tujuan yopi hanya ingin bersenangsenang. Lagipula aku mengidolakan Hamengkubuwono IX yang benar benar jadi panutanku. Tujuan
muliaku ini tidak akan bisa dihentikan, lalu aku mengubah taktik permainan. Aku mengambil sniper
musuh yang telah mati dan menggantikannya dengan AK47ku. Aku mulai mengincar nya dari kejauhan
(sambil mengingat masa lalu bersama nya sewaktu di sekolah). Walau sniper ku tak sehebat Yopi. Tapi
aku berhasil mengenai karakternya yang membuat karakternya lansung sekarat. Lalu dengan melempar
bom asap ke segala arah aku lansung menembaknya dari dekat dengan menggunakan shoto gun too
kesukaanku dan lansung membuat karakter Yopi mati.


Sorak soray pun tak ter elakan. Setelah 7x bertahan, akhirnya yopi dikalahkan oleh teman
lamanya, yaitu aku. Aku mendapatkan hadiah yang telah dicantumkan. Aku benar benar sangat bangga.
Segera aku mendatangi Yopi. Namun, pihak dari manager dan timnya melarangnya untuk bertemu
denganku.


Akhir cerita, aku berhasil menghajikan kedua orangtuaku, berhasil membangun masjid, rumah
bagi anak yatim, panti asuhan, panti jompo, sekolah TK, dan usaha kecil yang bisa membantu sedikit
pengangguran mempunyai pekerjaan, aku pun tak laput untuk bersedekah kepada yang kesusahan. Aku
banyak memberi segala yang aku miliki demi negara ini dan aku ingin benar-benar berbakti kepada
negara yang dermawan seperti tokoh panutanku selama ini. Aku juga bertekad untuk kedepannya akan
menjadi seorang gubernur yang pro terhadap rakyat dan membuat negara ini sukses dan maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun