Hasil penelitian menunjukkan perkembangan mental emosional remaja yang tinggal di lingkungan rumah sebagian besar pada kategori baik yaitu sebanyak 47 (55,3%) responden, sedangkan pada kategori kurang baik yaitu sebanyak 38 (44,7%) responden. Meskipun mayoritas perkembangan mental emosional dilingkungan rumah baik akan tetapi banyak juga perkembangan mental emosional yang kurang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian Damayanti (2011) menemukan 35% remaja mengalami masalah mental dan emosional.Sama halnya dengan penelitian Hartanto (2011) yang menghasilkan 40% remaja mempunyai masalah mental emosional. Masalah mental emosional pada anak yang tinggal dengan orangtua kandung berhubungan dengan masalah internalisasi. Damayanti (2011) menyatakan bahwa masalah mental emosional pada anak dan remaja dibagi menjadi dua kategori, yaitu internalisasi dan eksternalisasi. Gambaran masalah mental emosional internalisasi seperti temperamen, bingung, cemas, khawatir berlebihan, pemikiran pesimistis, perilaku menarik diri, dan kesulitan menjalin hubungan dengan teman sebaya (terisolasi, menolak, bullied). Masalah mental emosional internalisasiterutama terjadi pada anak yang kedua orangtuanya bekerjayang menetapkan jadwal dan aturan yang kaku bagi anaknya selama di rumah. Selain itu, dengan kedua orangtua bekerja terkadang timbul perasaan lelah dan beban yang besar untuk memenuhi      kebutuhan               ekonomi keluarga.Keadaan ini sangat mungkin sebagai dasar terjadinya masalah internalisasi. Seperti yang dijelaskan Zulkifi (2008) bahwa masalah mental emosional dapat dipengaruhi oleh lingkungan mikro dan lingkungan mini.Lingkungan mikro merupakan lingkungan terkecil bagi seorang individu. Ibu merupakan unsur utama yang paling berperan dalam lingkungan mikro.Peran ibu adalah memberikan kecukupan gizi anak pada awal kehidupan, sehingga anak dapat mencapai pertumbuhan yang optimal.
- Perkembangan Mental Emosional antara Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan dan yang Tinggal di Rumah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan mental emosional remaja yang tinggal di lingkungan rumah lebih baik dibandingkan dengan remaja yang tinggal di panti asuhan. Hasil uji mann whitney dengan nilai (<0,05) juga didapatkan nilai sebesar 0,006 yang artinya ada perbedaan secara bermakna antara perkembangan mental emosional antara remaja yang tinggal di panti asuhan "putri aisyiah" dan yang tinggal di rumah. Remaja yang dibesarkan di lingkungan panti asuhan mendapatkan riwayat kasih sayang dan penanganan yang berbeda dengan remaja yang tinggal bersama kedua orangtuanya (Hasnida, 2014).Penelitian yang dilakukan oleh Riyadi (2014) tentang risiko masalah perkembangan dan mental emosional anak yang diasuh di panti asuhan dibandingkan dengan diasuh orangtua kandung menghasilkan bahwa masalah perkembangan anak di panti asuhan lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tinggal dengan diasuh orangtua.
SIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas ternyata dapat dibuktikan bahwa remaja di panti asuhan memiliki resiko lebih tinggi masalah perkembangan mental emosionalnya dibandingkan dengan remaja yang tinggal dirumah. Terdapat beberapa perbedaan yang signifikan antara masalah mental emosional remaja panti asuhan  dengan remaja yang tinggal dirumah. terdapat perbedaan yang bermakna antara perkembangan mental emosional antara remaja yang tinggal di panti asuhan dan yang tinggal di rumah. Dibuktikan dengan hasil uji mann whitney dengan nilai ( 0,05) menunjukkan nilai sebesar 0,006. Remaja di panti asuhan memiliki resiko lebih tinggi masalah perkembangan mental emosionalnya dibandingkan dengan remaja yang tinggal di rumah.
Daftar pustaka :Â
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/4395
https://doi.org/10.24090/komunika.v4i1.140
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H