Abstrak
  Dalam sejarah dikisahkan kehidupan seseorang janda miskin dan anak perempuan bernama Darmi. Ibu dan anak gadisnya ini hidup di sebuah bukit yang sangat jauh dari pedesaan. Darmi berparas sangat cantik dan anggun, sehingga membuat semua orang terpesona dan kagum saat melihatnya. Darmi selalu membanggakan kecantikannya kepada semua orang.
Pendahuluan
  Batu Menangis adalah sebuah cerita rakyat di wilayah Kalimantan Barat. cerita batu menangis itu mengisahkan tentang seseorang janda dan anak perempuannya yang sangat cantik tetapi memiliki sifat hati yang buruk.
  Selain mempunyai sifat dan hati yang buruk, anak gadis itu sikapnya manja sekali kepada ibunya. Segala keinginannya wajib dituruti. Setiap ia meminta sesuatu kepada ibunya kemauannya harus segera dituruti, tanpa memedulikan kondisi ibunya dan ekonominya yang miskin, yang setiap hari harus membanting tulang mencari sesuap nasi untuk bertahan hidup.
Inti Cerita
  sejak ditinggal pergi oleh sang ayah, kehidupan ibu dan putrinya pun begitu sulit karena ayahnya meninggalkan mereka berdua tanpa ada sedikitpun warisan.
   dan pada suatu hari Darmi meminta ibunya untuk membelikan alat makeupnya yang sudah habis. Ibu tak tahu alat make up seperti apa yang Darmi maksud. Akhirnya ia mengajak Darmi untuk ikut membelinya bersama-sama.
    ia sempat menolak ajakan ibunya alasannya adalah takut kulit nya menjadi hitam karena di di hari itu sangat terik, Tetapi dengan sikap terpaksa ia pun mau pergi dan mengajukan syarat. Syaratnya yaitu sang ibu harus berjalan di belakangnya Darmi, ia tak mau orang lain melihat ibu dan Darmi berjalan bersampingan.
    sang anak berjalan di depan ibunya dengan mengenakan pakaian yang sangat bagus dan rapih. Sedangkan, ibunya berjalan di belakang sang anak menggunakan pakaian lusuh dan kotor. waktu memasuki desa, semua orang yang melihat Darmi langsung terpesona. Banyak pemuda desa yang mengaguminya.
     Salah satu pemuda desa menanyai siapa orang yang berjalan di belakang Darmi. Dengan sangat sombong, sang anak menjawab bahwa ibunya adalah seorang pembantu sang ibu hanya bisa menahan diri dan menangis dalam hati.
    Pada mulanya mendengar jawaban sang anak yang durhaka itu, si ibu masih bisa menahan dirinya. tapi setelah berulang kali sang ibu mendengarnya jawabannya masih tetap sama dan itu sangat menyakiti hati ibunya, pada akhirnya sang ibu yang malang itu pu tak bisa menahan diri lagi, lalu ia berdoa supaya anaknya di berikan balasan yang setimpal dengan kelakuannya.
    Doa sang ibu pun di kabulkan oleh tuhan yang maha esa, sang Ibu tidak dapat berbuat banyak lagi, dan sumpahnya sudah terjadi. sang anak menangis dan menyesali tindakannya selama ini.
Kesimpulan
  memberikan kesimpulan bahwa seorang anak tidak boleh durhaka kepada orangtuanya, terutama kepada seorang ibu, tidak boleh menyakiti hatinya.
Daftar Pustaka
1.https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/22/110000679/legenda-batu-menangis
2.https://kalbar.inews.id/berita/cerita-rakyat-kalimantan-barat-legenda-batu-menangis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H