Pada mulanya mendengar jawaban sang anak yang durhaka itu, si ibu masih bisa menahan dirinya. tapi setelah berulang kali sang ibu mendengarnya jawabannya masih tetap sama dan itu sangat menyakiti hati ibunya, pada akhirnya sang ibu yang malang itu pu tak bisa menahan diri lagi, lalu ia berdoa supaya anaknya di berikan balasan yang setimpal dengan kelakuannya.
    Doa sang ibu pun di kabulkan oleh tuhan yang maha esa, sang Ibu tidak dapat berbuat banyak lagi, dan sumpahnya sudah terjadi. sang anak menangis dan menyesali tindakannya selama ini.
Kesimpulan
  memberikan kesimpulan bahwa seorang anak tidak boleh durhaka kepada orangtuanya, terutama kepada seorang ibu, tidak boleh menyakiti hatinya.
Daftar Pustaka
1.https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/22/110000679/legenda-batu-menangis
2.https://kalbar.inews.id/berita/cerita-rakyat-kalimantan-barat-legenda-batu-menangis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H